Sensor nano: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sigit Jati (bicara | kontrib)
Merapikan artikel dan memperbaiki ejaan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
Baris 1:
{{rapikan}}
'''''Nanosensor''Sensor Nano''' atau '''Sensor NanoNanosensor''' adalah perangkat skala nano yang mengukur kuantitas fisik dan mengubahnya menjadi sinyal yang dapat dideteksi dan dianalisis. Ada beberapa cara yang diusulkan hari ini untuk membuat nanosensor; ini termasuk litografi ''top-down'', perakitan ''bottom-up'', dan perakitan mandiri molekuler''self-assembly''. Ada berbagai jenis [[nanosensor]] di pasar dan dalam pengembangan untuk berbagai aplikasi, terutama di industri pertahanan, lingkungan, dan perawatan kesehatan. Sensor-sensor ini memiliki alur kerja dasar yang sama: pengikatan selektif analit, pembangkitan sinyal dari interaksi nanosensor dengan bio-elemen, dan pemrosesan sinyal menjadi metrik yang berguna.
 
Kegunaan [[medis]] dari sensor nano umumnya seputar potensi dari sensor nano untuk secara akurat mengidentifikasi [[sel]] tertentu atau lokasi di dalam tubuh sesuai kebutuhan. Dengan perubahan pada [[volum|volume]], [[konsentrasi]], [[kecepatan]], [[gravitasi]], [[gaya magnetik]], [[tekanan]], dan [[temperatur]] pada [[sel]] di dalam tubuh, sensor nano bisa mengungkap beberapa jenis [[sel]] yang sudah diketahui, seperti [[sel kanker]],. padaPada level [[molekuler]], sensor nano digunakan untuk mengirim [[obat-obatan]] atau memantau perubahan di tempat tertentu pada tubuh.
 
Contoh kegunaan [[medis]] dari sensor nano melibatkan penggunaan sifat [[fluoresensi]] dari [[kadmium selenida]] sebagai sensor untuk mencari [[tumor]] di dalam tubuh. Dengan menginjeksikan tubuh dengan [[kadmium selenida]] ini, [[dokter]] bisa melihat di mana [[sel tumor]] atau [[kanker]] berada, sebuah proses yang cukup mudah karena sifat [[fluoresensi]] ini. Membuat sensor nano memerlukan konstruksi spesifik untuk mencari [[sel]] tertentu untuk bagian tubuh mana yang sedang dalam bahaya. Kerugian dari [[kadmium selenida]] ini adalah, mereka sangat beracun terhadap tubuh. Sebagai hasilnya, para [[peneliti]] sedang bekerja membuat alternatifnya, yang dibuat dari [[material]] yang berbda yang tidak bersifak [[toksik]], tetapi masih memiliki sifat [[fluoresensi]]. Mereka telah meneliti [[zinc sulfida]], yang mungkin tidak se[[fluoresensi]] [[kadmium selenida]], tetapi bisa diaugmentasi dengan material [[logam]] lainnya seperti [[mangan]] dan berbagai unsur [[lantanida]]. Sebagai tambahan, mereka akan lebih ber[[fluoresensi]] ketika berikatan dengan [[sel]] target. Potensi lainnya adalah sensor nano bisa mendeteksi bagian spesifik dari [[DNA]] untuk mendeteksi [[kelainan genetik]] tertentu. Dan bisa juga untuk mendeteksi level [[gula darah]] bagi penderita [[diabetes]], lebih simpel daripada detektor biasa yang saat ini umum digunakan.Se
 
ebuah proses yang cukup mudah karena sifat [[fluoresensi]] in[[fluoresensi|P]].[[fluoresensi|nggunaan itu me]] Membuat sensor nano memerlukan konstruksi spesifik untuk mencari [[sel]] tertentu untuk bagian tubuh mana yang sedang dalam bahaya. Kerugian dari [[kadmium selenida]] i[[kadmium selenida|yaitu]]<nowiki/>aka sangat beracun terhadap tubuh. Sebagai hasilnya, para [[peneliti]] sedang bekerja membuat alternaya, yang dibuat dari [[material]] yang b[[material|e]]<nowiki/>erbda yang tidak bersifak [[toksik]], tetapi masih memiliki sifat [[fluoresensi]]. Mereka telah meneliti [[zinc sulfida|zinc sulf]] [[zinc sulfida|a]], yang mungkin tidak se[[fluoresensi]] [[kadmium selenida]], tetapi bisa diaugmentasi dengan material [[logam]] lain[[logam|,]] ya seperti [[mangan]] dan berbagai unsur [[lantanida]]. Sebagai tambahan, mereka akan lebih ber[[fluoresensi]] ketika berikatan dengan [[sel]] target. Potensi lainn[[sel|yaitu]] ah sensor nano bisa mendeteksi bagian spesifik dari [[DNA]] untuk mendeteksi [[kelainan genetik]] tertent[[kelainan genetik|Sensor nano]] an bisa juga untuk mendeteksi level [[gula darah]] bagi penderita [[diabetes]], lebi[[diabetes|ederhana]]<nowiki/>pel daripada detektor biasa yang saat ini umum digunakan.
[[DNA]] juga bisa dipakai untuk membuat [[nanobiosensor]], dengan merangkai [[sekuens DNA]] untuk membentuk [[protein]] yang bisa menjadi sensor nano.
 
[[DNA]] juga bisa dipakai untuk membuat [[nanobiosensor]], dengan merangkai [[sekuens DNA]] untuk membentuk [[protein]] yang bisa menjadi sensor nano.
 
Produk lainnya yang sebagian besar melibatkan sensor nano bisa dipakai untuk membuat [[sirkuit terpadu]] yang lebih kecil yang bisa dipakai untuk berbagai komoditas menggunakan bentuk produk [[nanoteknologi]] tersebut, termasuk [[transportasi]], [[komunikasi]], penguatan integritas struktur, dan [[robotika]]. Sensor nano juga bisa dimanfaatkan sebagai pemantau yang akurat untuk berbagai keadaan material suatu benda yang dalam desain dan aplikasinya membatasi massa dan ukuran benda tersebut, seperti [[satelit]] dan [[mesin aeronautik]].
 
Saat ini, produksi massal dari sensor nano terdapat pada dunia [[biologi]] berupa [[reseptor indra|reseptor]] alami terhadap stimulus luar. Sebagai contoh, [[indra penciuman]], terutama [[binatang]] yang yang pada umumnya kuat penciumannya, seperti [[anjing]], menggunakan reseptor yang bisa merasakan [[partikel berukuran nano]]. Beberapa jenis [[tanaman]] menggunakan sensor nano untuk mendeteksi [[sinar matahari]], berbagai [[ikan]] menggunakan sensor nano untuk mendeteksi perubahan [[arus]] dan [[getaran]] di [[air]] di sekitarnya, dan [[serangga]] mendeteksi [[feromon]] [[seksual]] menggunakan sensor nano.
 
[[Sensor kimia]] telah dibuat menggunakan [[nanotube|''nanotube'']] untuk mendeteksi berbagai sifat dari [[molekul]] berbentuk [[gas]]. [[Karbon nanotube|Karbon ''nanotube'']] juga telah dipakai untuk mendeteksi [[ionisasi]] dari molekul [[gas]] ketika [[nanotube|''nanotube'']] yang dibuat dari [[titanium]] telah dipakai untuk mendeteksi [[konsentrasi]] gas [[hidrogen]] di [[atmosfer]] pada tingkat molekuler.
 
== Pranala luar ==