Awang Long: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Referensi: merapikan templat stub |
k clean up |
||
Baris 16:
== Kontroversi ==
Tokoh Awang Long pernah diajukan kepada pemerintah pusat untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Tetapi, usulan ditolak karena tidak cukup bukti dan referensi mengenai riwayat sejarahnya.<ref name="Samarinda Pos">{{cite web |url=http://samarinda.prokal.co/read/news/13679-minim-bukti-auntentik-kalangan-sipil-diabaikan.html |title=Minim Bukti Auntentik, Kalangan Sipil Diabaikan |publisher=''[[Samarinda Pos]] Online'' |date=2 Agustus 2018 |accessdate=2 Agustus 2018 }}</ref> Bupati Kutai Syaukani HR yang menulis buku Kerajaan Kutai Kartanegara juga mengakui tidak menemukan adanya catatan dan arsip zaman kolonial yang mengisahkan tokoh bernama Awang Long. Bahkan, berdasarkan keterangan orang-orang tua yang dekat dengan Kerajaan, Awang Long hanyalah tokoh fiksi yang sengaja dimunculkan untuk bisa diakui sebagai Pahlawan Kutai Kertanegara.<ref name="HR">{{cite book|last=HR|first=Syaukani.|date=2002|title=Kerajaan Kutai Kartanegara|publisher=Tenggarong: Pustaka Pulau Kumala|pages=86 & 89}}</ref>
Kuburan yang diklaim sebagai cagar budaya makam Awang Long di Tenggarong pun ternyata hanya rekaan untuk kepentingan seremonial. Hal ini diungkap sendiri oleh pelaku yang mencari kuburan tua yang akan ditetapkan sebagai makam Awang Long. Budayawan Kutai Zailani Idris mengaku menemani Bupati Kutai, Ahmad Dahlan, tahun 1970-an mencari makam tua dan menemukan sebuah makam tak bernama di Mangkurawang. Maka, dibangunlah monumen cagar budaya makam Awang Long di lokasi itu.<ref name="Suara Kaltim">{{cite newspaper|date=19 November 1998|title=Benarkah Kuburan Awang Long di Mangkurawang|publisher=Suara Kaltim|pages=20}}</ref>
Baris 22 ⟶ 21:
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Kesultanan Kutai]]
[[Kategori:Tokoh Kutai]]
[[Kategori:Legenda]]
{{Bio-stub}}
|