Azan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Baris 5:
 
== Etimologi ==
Kata ''azan'' sendiri berasal dari kata ''ʾażinaażina'' {{lang|ar|أَذَّنَ}} yang berarti "mendengar" atau "diberitahukan".<ref name=":3" /><ref name=":4" />
 
Kata lainnya yang diturunkan dari ''ażina'' adalah ''użun'' ({{lang|ar|أُذُن}}), berarti "telinga".
 
== Sejarah azan dan iqamah ==
Mulanya, pada suatu hari Nabi Muhammad (ﷺ) mengumpulkan para sahabatnya untuk meminta pendapat mereka mengenai bagaimana metode terbaik untuk memberi tahu umat muslim tentang masuknya waktu [[Salat|shalatsalat]]. Maka beberapaBeberapa dari mereka mengusulkan penggunaan [[trompet]], tetapi Nabi tidak menyukainya karena itu menyerupai orang-orang [[Agama Yahudi|Yahudi]]. Lalu ada yang mengajukan penggunaan [[lonceng]], tetapi itu juga tidak disukai oleh Nabi karena menyerupai orang-orang [[Kristen|Nasrani]].<ref>{{Cite web|title=Hadits Majah No. 699 {{!}} Memulai adzan|url=http://www.hadits.id/hadits/majah/699|website=Hadits.id|access-date=2022-02-22}}</ref> Apalagi dengan fakta bahwa Nabi Muhammad di lain kesempatan bersabda, "Lonceng (''الجرس'') adalah alat musik setan",<ref name=":0">{{Cite web|title=Sahih Muslim 2114 - The Book of Clothes and Adornment - كتاب اللباس والزينة - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:2114|website=sunnah.com|access-date=2022-02-22}}</ref> dan "Malaikat tidak menemani para pejalan yang ada lonceng dan [[anjing]] bersamanya."<ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 2113a - The Book of Clothes and Adornment - كتاب اللباس والزينة - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:2113a|website=sunnah.com|access-date=2022-02-22}}</ref> Namun terdapat pula riwayat-riwayat [[Shahih (disambiguasi)|shahihsahih]] yang berisi bahwa ketika Nabi Muhammad ditanyakan bagaimana wahyu dari Allah turun kepada beliau, Sang Nabi menjawab, wahyu dari Allah "terkadang turun kepadaku seperti bunyi lonceng (''الجرس'' )."<ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 2333b - The Book of Virtues - كتاب الفضائل - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:2333b|website=sunnah.com|access-date=2022-02-22}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 3215 - Beginning of Creation - كتاب بدء الخلق - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:3215|website=sunnah.com|access-date=2022-02-22}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2 - Revelation - كتاب بدء الوحى - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2|website=sunnah.com|access-date=2022-02-22}}</ref><ref>{{Cite web|title=Jami` at-Tirmidhi 3634 - Chapters on Virtues - كتاب المناقب عن رسول الله صلى الله عليه وسلم - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/tirmidhi:3634|website=sunnah.com|access-date=2022-02-22}}</ref>
 
Kemudian pada suatu malam, salah seorang sahabat Nabi dari kaum [[Kaum Anshar|AnshorAnsar]], yakni Abdullah bin Zaid, mendapatkan mimpi di mana ia bertemu dengan seorang pria yang membawa lonceng yang memberitahunya mengenai lafadzlafal adzan. Yang mana hal itu tercatatTercatat salah satunya pada haditshadis berikut:
{{cquote|Diriwayatkan dari Abdullah bin Zaid melaporkan bahwa: Sewaktusewaktu [[Muhammad|Rasulullah]] (ﷺ) memerintahkan agar dibuatkannya sebuah lonceng supaya nantinya dipukul untuk mengumpulkan orang-orang agar mengerjakan shalatsalat, seseorang yang membawa lonceng datang menghampiriku dalam tidurku, dan aku berkata: "Wahai hamba Allah, akankah kau menjual lonceng itu?", Pria itu menjawab: "Akan kau gunakan untuk apa?", Aku menjawab:, "Kami akan menggunakannya untuk memanggil orang-orang untuk sholatsalat." DiaIa berkata: "Maukah bila ku usulkankuusulkan hal yang lebih baik dari itu." Aku menjawab:, "Tentu", Lalu dia memberitahuku untuk mengucapkan
* ''Allāhu akbar''
* ''Asyhadu an lā ilāha illāllāh''
* ''Asyhadu anna MuhammadarMuḥammadan Rasullulahrasūlullāh''
* ''Ḥayya ʿalaṣ-ṣalāh'' (2 kali)
* ''HayyaḤayya 'alash sholahʿalal-falaḥ'' (2 kali)
* ''Allāhu akbar, Allāhu akbar''
* ''Lā ilāha illāllāh''
 
Ia lalu mundur beberapa langkah, dan berkata: "Untuk [[Ikamah|Iqomahikamah]], ucapkanlah:
* ''Allāhu akbar, Allāhu akbar''
* ''Asyhadu an lā ilāha illāllāh''
* ''Asyhadu anna MuhammadarMuḥammadan Rasulullahrasūlullāh''
* ''Ḥayya ʿalaṣ-ṣalāh''
* ''Ḥayya ʿalal-falaḥ''
* ''Qad qāmatiṣ-ṣalāh'' (2 kali)
* ''Allāhu akbar, Allāhu akbar''
* ''Lā ilāha illāllāh''
 
Ketika subuh tiba, aku datang mengunjungi Rasulullah (ﷺ) dan memberitahukan beliau akan apa yang aku lihat dalam mimpiku. Beliau berkata: "itu adalah penglihatan yang nyata, dan dia (Bilal) mesti menggunakan itu untuk memanggil orang untuk sholatsalat, karena dia lebih keras suaranya daripada kalian." Lalu aku berdiri bersama Bilal dan mulai mengajarkan kata-kata tersebut dan ia menggunakannya dalam memanggil orang-orang untuk sholat. [[Umar bin Khattab]] (RA''radiyallahu 'anhu'') mendengarnya ketika berada di rumahnya dan datang dengan jubahnya terseret-tereseret dan berkata: "Rasulullah. Demi DzatZat yang telah mengirimkanmu kebenaran, aku juga melihat hal yang sama dengan apa ygyang dipertunjukkan kepadanya." Rasulullah pun berkata: "Maka segala puji hanya bagi Allah."<ref>{{Cite web|title=Sunan Abi Dawud 499 - Prayer (Kitab Al-Salat) - كتاب الصلاة - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/abudawud:499|website=sunnah.com|access-date=2022-02-22}}</ref><ref>Hadis riwayat Abu Dawud (499), at-Tirmidzi (189) secara ringkas tanpa cerita Abdullah bin Zaid tentang mimpinya, al-Bukhari dalam ''Khalq Af'al al-Ibad'', ad-Darimi (1187), Ibnu Majah (706), Ibnu Jarud, ad-Daruquthni, al-Baihaqi, dan Ahmad (16043-redaksi di atas). At-Tirmidzi berkata: "Ini hadits hasan shahih". Juga dishahihkan oleh jamaah imam ahli hadits, seperti al-Bukhari, adz-Dzahabi, an-Nawawi, dan yang lainnya. Demikian diutarakan [[Muhammad Nashiruddin Al-Albani|al-Albani]] dalam al-Irwa (246), Shahih Abu Dawud (512), dan Takhrij al-Misykah (I: 650).</ref>}}
 
Kejadian dalam hadits tersebut terjadi di [[Madinah]] pada tahun pertama [[Hijriah]] atau 622 M.<ref>{{id}}Saiyid Sabiq. [[1974]] ''Fikih Sunnah 1'', Bandung: PT Alma'arif. h. 197.</ref>
 
== Lafal ==
Baris 95 ⟶ 124:
{{efn|name=MentionOfAli|Menurut ulama Usuli Twelver Syiah, frasa ini bukan bagian wajib dari Azan dan Iqamah, tetapi direkomendasikan ([[Mustahab]]). [[Akhbari]] Twelver Shia, however, consider it as an obligatory part of Adhan and Iqamah.<ref>{{cite web|url=http://www.akhbari.org |title=Akhbari |publisher=Akhbari |date= |accessdate=2013-12-31}}</ref> [[Fatimid Caliphate|Fatimid]], [[Ismailism|Ismaili]], [[Alavi Bohras]] and [[Dawoodi Bohra]] believe and include and recite this at same place, twice in main adhan, but not in Iqama. They also recite ''Muḥammadun wa ʿAlīyun khayru l-basar wa itaratu huma khayru l-itar'' (Muhammad and Ali are the best of mankind and their progeny is the best of progenies) twice after the 6th part (''Ḥayya ʿala-khayri l-ʿamal''). This tradition is continued from their first [[Da'i al-Mutlaq]], [[Zoeb bin Moosa]] (1132 CE), after their 21st [[Imam]], [[At-Tayyib Abi l-Qasim]], and claim this is true [[Fatimid Caliphate|Fatimid]] tradition.<ref>[http://sistani.org/local.php?modules=nav&nid=2&bid=59&pid=2947 Islamic Laws : Rules of Namaz » Adhan and Iqamah] {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20080914174319/http://sistani.org/local.php?modules=nav&nid=2&bid=59&pid=2947 |date=September 14, 2008 }}</ref><ref>[http://www.khamenei.de/fatwas/practical03.htm Importance and Conditions of Prayers - Question #466] {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20090708075111/http://www.khamenei.de/fatwas/practical03.htm |date=July 8, 2009 }}</ref><ref>[http://www.duas.org/calltoprayer.htm "Adhan Call to Prayer"]. ''duas.org''. Retrieved on 25 August 2016.</ref>}}
}}
 
== Sejarah azan dan iqamah ==
Mulanya, pada suatu hari Nabi Muhammad (ﷺ) mengumpulkan para sahabatnya untuk meminta pendapat mereka mengenai bagaimana metode terbaik untuk memberi tahu umat muslim tentang masuknya waktu [[Salat|shalat]]. Maka beberapa dari mereka mengusulkan penggunaan [[trompet]], tetapi Nabi tidak menyukainya karena itu menyerupai orang-orang [[Agama Yahudi|Yahudi]]. Lalu ada yang mengajukan penggunaan [[lonceng]], tetapi itu juga tidak disukai oleh Nabi karena menyerupai orang-orang [[Kristen]].<ref>{{Cite web|title=Hadits Majah No. 699 {{!}} Memulai adzan|url=http://www.hadits.id/hadits/majah/699|website=Hadits.id|access-date=2022-02-22}}</ref> Apalagi dengan fakta bahwa Nabi Muhammad di lain kesempatan bersabda, "Lonceng (''الجرس'') adalah alat musik setan",<ref name=":0">{{Cite web|title=Sahih Muslim 2114 - The Book of Clothes and Adornment - كتاب اللباس والزينة - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:2114|website=sunnah.com|access-date=2022-02-22}}</ref> dan "Malaikat tidak menemani para pejalan yang ada lonceng dan [[anjing]] bersamanya."<ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 2113a - The Book of Clothes and Adornment - كتاب اللباس والزينة - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:2113a|website=sunnah.com|access-date=2022-02-22}}</ref> Namun terdapat pula riwayat-riwayat [[Shahih (disambiguasi)|shahih]] yang berisi bahwa ketika Nabi Muhammad ditanyakan bagaimana wahyu dari Allah turun kepada beliau, Sang Nabi menjawab, wahyu dari Allah "terkadang turun kepadaku seperti bunyi lonceng (''الجرس'' )."<ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 2333b - The Book of Virtues - كتاب الفضائل - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:2333b|website=sunnah.com|access-date=2022-02-22}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 3215 - Beginning of Creation - كتاب بدء الخلق - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:3215|website=sunnah.com|access-date=2022-02-22}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2 - Revelation - كتاب بدء الوحى - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2|website=sunnah.com|access-date=2022-02-22}}</ref><ref>{{Cite web|title=Jami` at-Tirmidhi 3634 - Chapters on Virtues - كتاب المناقب عن رسول الله صلى الله عليه وسلم - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/tirmidhi:3634|website=sunnah.com|access-date=2022-02-22}}</ref>
 
Kemudian pada suatu malam, salah seorang sahabat Nabi dari kaum [[Kaum Anshar|Anshor]], yakni Abdullah bin Zaid, mendapatkan mimpi di mana ia bertemu dengan seorang pria yang membawa lonceng yang memberitahunya mengenai lafadz adzan. Yang mana hal itu tercatat salah satunya pada hadits berikut:
{{cquote|
Abdullah bin Zaid melaporkan bahwa: Sewaktu [[Muhammad|Rasulullah]] (ﷺ) memerintahkan agar dibuatkannya sebuah lonceng supaya nantinya dipukul untuk mengumpulkan orang-orang agar mengerjakan shalat, seseorang yang membawa lonceng datang menghampiriku dalam tidurku, dan aku berkata: "Wahai hamba Allah, akankah kau menjual lonceng itu?", Pria itu menjawab: "Akan kau gunakan untuk apa?", Aku menjawab: "Kami akan menggunakannya untuk memanggil orang-orang untuk sholat." Dia berkata: "Maukah bila ku usulkan hal yang lebih baik dari itu." Aku menjawab: "Tentu", Lalu dia memberitahuku untuk mengucapkan
* ''Allahu Akbar Allahu Akbar''
* ''Asyhadu alla ilaha illallah''
* ''Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah''
* ''Hayya 'alash sholah'' (2 kali)
* ''Hayya 'alal falah'' (2 kali)
* ''Allahu Akbar Allahu Akbar''
* ''La ilaha illallah''
 
Ia lalu mundur beberapa langkah, dan berkata: "Untuk [[Ikamah|Iqomah]], ucapkanlah:
* ''Allahu Akbar, Allahu Akbar''
* ''Asyhadu alla ilaha illallah''
* ''Asyhadu anna Muhammadar Rasullulah''
* ''Hayya 'alash sholah''
* ''Hayya 'alal falah''
* ''Qod qomatish sholah'' (2 kali), artinya "Salat akan didirikan"
* ''Allahu Akbar, Allahu Akbar''
* ''La ilaha illallah''"
 
Ketika subuh tiba, aku datang mengunjungi Rasulullah (ﷺ) dan memberitahukan beliau akan apa yang aku lihat dalam mimpiku. Beliau berkata: "itu adalah penglihatan yang nyata, dan dia (Bilal) mesti menggunakan itu untuk memanggil orang untuk sholat, karena dia lebih keras suaranya daripada kalian." Lalu aku berdiri bersama Bilal dan mulai mengajarkan kata-kata tersebut dan ia menggunakannya dalam memanggil orang-orang untuk sholat. [[Umar bin Khattab]] (RA) mendengarnya ketika berada di rumahnya dan datang dengan jubahnya terseret-tereseret dan berkata: "Rasulullah. Demi Dzat yang telah mengirimkanmu kebenaran, aku juga melihat hal yang sama dengan apa yg dipertunjukkan kepadanya." Rasulullah pun berkata: "Maka segala puji hanya bagi Allah."<ref>{{Cite web|title=Sunan Abi Dawud 499 - Prayer (Kitab Al-Salat) - كتاب الصلاة - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/abudawud:499|website=sunnah.com|access-date=2022-02-22}}</ref><ref>Hadis riwayat Abu Dawud (499), at-Tirmidzi (189) secara ringkas tanpa cerita Abdullah bin Zaid tentang mimpinya, al-Bukhari dalam ''Khalq Af'al al-Ibad'', ad-Darimi (1187), Ibnu Majah (706), Ibnu Jarud, ad-Daruquthni, al-Baihaqi, dan Ahmad (16043-redaksi di atas). At-Tirmidzi berkata: "Ini hadits hasan shahih". Juga dishahihkan oleh jamaah imam ahli hadits, seperti al-Bukhari, adz-Dzahabi, an-Nawawi, dan yang lainnya. Demikian diutarakan [[Muhammad Nashiruddin Al-Albani|al-Albani]] dalam al-Irwa (246), Shahih Abu Dawud (512), dan Takhrij al-Misykah (I: 650).</ref>}}
 
Kejadian dalam hadits tersebut terjadi di [[Madinah]] pada tahun pertama [[Hijriah]] atau 622 M.<ref>{{id}}Saiyid Sabiq. [[1974]] ''Fikih Sunnah 1'', Bandung: PT Alma'arif. h. 197.</ref>
 
== Adab azan ==