Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
k →Pencairan tanah: peta |
||
Baris 46:
[[Berkas:BTN GRP Karta.jpg|jmpl|Kerusakan akibat gempa]]
Sebagai akibat dari likuefaksi ini, sampai 3 Oktober, tim SAR menemukan korban di Perumnas Balaroa 48 orang meninggal dunia, dan di Petobo 36 orang, juga meninggal dunia. Di [[Jono Oge, Sigi Biromaru, Sigi|Jono Oge]], [[Kabupaten Sigi]], mencapai 202 hektar, 36 bangunan rusak, dan 168 lain juga kemungkinan rusak. Di Petobo, Palu, luasan mencapai 180 hektar, bangunan rusak 2.050, dan bangunan mungkin rusak 168. Di Petobo, tujuh alat berat dikerahkan. Di wilayah Balaroa luasan mencapai 47,8 hektar, menyebabkan 1.045 bangunan rusak, lima alat berat dikerahkan.<ref name=mongabay1/> Di luar Petobo dan Balaroa, terjadi pula kerusakan parah di [[Tosale, Benawa Selatan, Donggala|Desa Tosale]], [[Towale, Benaw Tengah, Donggala|Desa Towale]], dan [[Loli, Banawa, Donggala|Desa Loli]], [[Kabupaten Donggala]].<ref name=mongabay1/> Adapun dalam bidang infrastruktur, daerah [[Sigi Biromaru, Sigi|Kecamatan Sigi Biromaru]], [[Sigi]], ada [[Jalur Palu-Napu]] yang jadi akses untuk ke [[Poso]], terutama [[lembah Napu]]. Terlihat, jalan aspal terbuka menganga, didapati kebun jagung dan kelapa terseret ke kampung itu. Tanah retak, bergelombang. Aspal terperosok hingga kedalaman lebih dari 3 meter. Lahan juga terlihat bergelombang.<ref>Ayu, Reni Sri (5 Oktober 2018). "Lumpur Pindahkan Kmapung Kami". ''Kompas''. hlm.21</ref>
[[File:2018 Sulawesi Earthquakes faults.jpg|thumb|200px|Pusat gempa dan catatan gempa susulan]]
== Tsunami ==
|