Basilika Santo Petrus Lama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Link ke Basilika |
menambahkan isi artikel |
||
Baris 28:
== Sejarah ==
Pada masa pemerintahan Kaisar Nero, terjadi pembantaian terhadap orang-orang Kristen di bawah kekuasaannya. Tiap malam hari, Kaisar Nero membakar hidup-hidup orang-orang Kristen dan menjadikannya sebagai penerangan untuk pesta di Taman Vatikan. Salah satu di antaranya adalah Simon Petrus. Ia diyakini oleh para pengikut Gereja Katolik Roma diwafatkan di Bukit Vatikan. Kekejaman ini terus berlangsung hingga akhirnya berhenti pada masa kekuasaan [[Konstantinus Agung|Kaisar Konstantin]]. Pada masa pemerintahannya, makam Simon Petrus banyak diziarahi. Karena itu, Kaisar Konstanti memerintahkan pembangunan Basilikia Santo Petrus pada tahun 326 Masehi. Berdasarkan tradisi lisan setempat, Kaisar Konstantin turut serta dalam penggalian tanah untuk pemasangan pondasi balisika ini.<ref>{{Cite book|last=Thavis|first=John|date=2014|title=Buku-Buku Harian Vatikan|location=Jakarta|publisher=Penerbit PT Elex Media Komputindo|isbn=978-602-02-4021-3|pages=10|translator-last=Sitepoe|translator-first=Eta|trans-title=The Vatican Diaries|url-status=live}}</ref>[[Berkas:Plan of Circus Neronis and St. Peters.gif|jmpl|Denah Sirkus Nero, ditumpang tindih dengan denah Basilika Santo Petrus yang lama dan yang baru]]
Pembangunan basilika dimulai atas perintah Kaisar Romawi [[Konstantinus I]] antara 326 dan 333, dan baru rampung sekitar 30 tahun kemudian. Rancangannya adalah rancangan yang lazim untuk sebuah [[basilika]].<ref name=sob>{{cite book|author = Sobocinski, Melanie Grunow|year = 2005|title = Detroit and Rome|publisher = The Regents of the Univ of Michigan|isbn= 0-933691-09-2|page = 77}}</ref> Dalam kurun waktu dua belas abad selanjutnya, gedung Gereja ini lama-kelamaan menjadi bangunan penting, dan bahkan menjadi sebuah lokasi tujuan ziarah di Roma.
|