Sirete, Gido, Nias: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 16:
Sejarah Singkat
 
Desa Sirete berdiri pada Tahun 1912 oleh seorang Tokoh dari Öri Gidö pada saat itu yang bernama BALUGU SULU MBANUA. Nama Sirete sendiri diambil dari nama salah satu daerah"banua" di pegunungan öri Gido. Adalah seorang keturunan Tuada Ho yang bernama Tuada Bèla yang saat itu tinggal di Huno (sekarang masuk dalam wilayah Desa Lahemo) yang memiliki 3 orang anak yakni :
1. Tambali Ngaotu
2. Fangulu
3. Bagölö
Salah satu anak Tuada Bèla, yaitu Tambali Ngaotu adalah yang kemudian pindah dari Huno dan kemudian mendirikan sebuah "banua" yang diberi nama "Sirete". Sirete sendiri terletak diantara Halambawa dan Nifalo'olauru.
 
Pada awal tahun 1900an ketika masa penjajahan Belanda, dibukalah jalan-jalan melalui metode kerja rodi. Oleh karena sebagian besar penduduk Nias pada saat itu masih tinggal didaerah pegunungan, maka Belanda berusaha membujuk masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan untuk pindah dan menempati daerah dataran rendah sekaligus ikut dalam kerja rodi.