Michael Cornelis C. Coomans: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yuda masduki (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k clean up
Baris 42:
Coomans mengucapkan kaul sebagai anggota Misionaris Keluarga Kudus (MSF) pada 7 September 1954. Ia kemudian ditahbiskan menjadi imam pada 24 Juli 1960.
 
Coomans sempat menjabat sebagai [[Administrator Apostolik]] [[Keuskupan Samarinda]] setelah Mgr. Van Weeberg, M.S.F. meninggal dunia pada awal November 1975 dalam kecelakaan pesawat [[Bouraq]] yang jatuh di [[Banjarmasin]].<Refref>https://omiindonesia.org/keuskupan-kalimantan-timur/</ref>
 
Pada 30 November 1987, [[Paus Yohanes Paulus II]] menunjuk Mgr. Coomans sebagai [[Keuskupan Samarinda|Uskup Samarinda]]. Takhta Samarinda telah lowong selama 12 tahun, setelah pengunduran diri Mgr. [[Jacques Henri Romeijn]], [[M.S.F.]] pada 11 Februari 1975. Ia ditahbiskan menjadi Uskup Samarinda pada 14 Februari 1988 oleh [[Keuskupan Agung Pontianak|Uskup Agung Pontianak]], Mgr. [[Hieronymus Herculanus Bumbun]], [[Kapusin|O.F.M. Cap.]] selaku Uskup Penahbis Utama.<Refref>https://www.hidupkatolik.com/2014/08/31/23123/mgr-hieronymus-bumbun-ofmcap-mgr-agus-pasti-bisa/</ref> Bertindak sebagai ko-konsekrator ialah [[Keuskupan Malang|Uskup Malang]], Mgr. [[Franciscus Xaverius Sudartanta Hadisumarta]], O.Carm. dan Uskup Banjarmasin, Mgr. [[Fransiskus Xaverius Rocharjanta Prajasuta]], M.S.F.<ref>{{Cite web |url=http://www.katolikpedia.org/2014/07/mgr-michael-cornelis-c-coomans-msf.html |title=Salinan arsip |access-date=2020-02-24 |archive-date=2020-02-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200224144934/http://www.katolikpedia.org/2014/07/mgr-michael-cornelis-c-coomans-msf.html |dead-url=yes }}</ref> Ia mengambil moto "''Deus salus''".
 
Terkait dengan pengangkatan dirinya menjadi Uskup Samarinda, Mgr. Coomans pada awalnya merasa bahwa hal ini tidak sejalan dengan apa yang sudah ia kerjakan selama 17 tahun, yakni program Indonesia-nisasi. Ia sendiri menyatakan bahwa ia mengalami masalah inkulturasi dan kepemimpinan. Pada sisi lain, ia menyadari bahwa pengangkatan dirinya menjadi Uskup ialah kehendak umat, pastores, dan kaum religius di Samarinda.<Refref>
https://books.google.co.id/books?id=KrmWgQ18-pYC&pg=PA308&{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
</ref>
Baris 63:
{{s-aft|after=[[Florentinus Sului Hajang Hau]], [[M.S.F.]]}}
{{s-end}}
 
{{DEFAULTSORT:Coomans, Michael Cornelis C.}}
{{Katolik-bio-stub}}
{{Authority control}}
 
{{DEFAULTSORT:Coomans, Michael Cornelis C.}}
[[Kategori:Uskup Belanda]]
 
 
{{Katolik-bio-stub}}