Istana Bogor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ciko (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Gambar:Istana.jpg|right|thumb|Istana Presiden di Bogor]]
'''Istana Bogor''' merupakan salah satu di antara 6 buah [[Istana Presiden Republik Indonesia|Istana Presiden]] [[Indonesia|Republik Indonesia]] yang mempunyai keunikan tersendiri dibanding dengan istana lainnya, karena mempunyai aspek historis, kebudayaan dan [[fauna]] yang menonjol. Seperti namanya, istana ini terletak di [[Bogor]], [[Jawa Barat]]. Pada saat ini Istana Bogor hanya tinggal mempunyal aspek kebudayaan dan fauna, sebab berbagai upaya kenegaraan sudah tidak dilakukan lagi di sana, dan di samping itu khalayak umum diperbolehkan mengunjungi secara rombongan, dengan sebelumnya meminta izin ke Sekretaris Negara, c.q. Kepala Rumah Tangga Kepresidenan.
 
Keunikan Istana Bogor terletak pada rusa – rusanya yang indah yang didatangkan langsung dari Nepal dan tetap terjaga dari dulu sampai sekarang. Saat ini sudah menjadi trend warga Bogor dan sekitarnya setiap hari Sabtu, Minggu dan hari libur lainnya berjalan- jalan diseputaran Istana Bogor sambil memberi makan rusa- rusa indah yang hidup di halaman Istana Bogor dengan wortel yang diperoleh dari petani- petani tradisional warga Bogor yang selalu siap sedia menjajakan wortel- wortel tersebut setiap hari libur.
 
Istana Bogor yang mempunyai bentuk arsitektur menawan ini telah dibuka untuk kunjungan umum sejak tahun [[1968]] atas restu dari [[Presiden Republik Indonesia|Presiden]] [[Soeharto]]. Arus pengunjung dari luar dan dalam negeri setahunnya mencapai sekitar 10 ribu orang.
 
Baris 20 ⟶ 22:
 
Bangunan induk Istana Bogor terdiri dari kantor pribadi Kepala Negara, Perpustakaan, Ruang makan, Ruang sidang menteri-menteri dan Ruang pemutaran film, Ruang Garuda merupakan tempat upacara resmi, ruang teratai, sayap tempat penerimaan tamu-tamu negara. Sedangkan kanan dan kiri digunakan untuk ruang tidur tamu-tamu agung seperti Kepala Negara/Pemerintahan, para menteri dan sebagainya. Bahkan pada tahun [[1964]] dibangun khusus untuk istirahat Bapak Presiden dan keluarganya, yang dikenal dengan nama ''Dyah Bayurini''.
 
Pada tahun 1856 berbarengan dengan dibangunnya kembali Istana Bogor, pemerintah Belanda membangun sebuah Hotel yang dibangun sebagai guest house-nya Istana Bogor. Hotel ini dulunya dikenal dengan Binenhoff Hotel atau Bellevue Hotel, setelah Indonesia merdeka Hotel ini kemudian diserahkan ke pemerintah Indonesia dan diberi nama Hotel Salak The Heritage Bogor yang mengambil nama dari Gunung Salak sebagai gunung terbesar di Bogor. Saat ini pun Hotel Salak The Heritage tetap digemari oleh para tamu yang ingin berkunjung ke Istana Bogor dan bersama keluarga melihat Istana terunik di Indonesia sambil memberi makan wortel kepada rusa- rusa bersejarah tersebut. Hotel Salak The Heritage Bogor saat ini telah kelola secara professional untuk mengakomodasi kebutuhan pengunjung antara lain fasilitas 120 kamar, 12 meeting room, 3 restaurant, Kinanty Music Café, Swimming Pool, dan berbagai fasilitas lainnya. Hotel Salak The Heritage tetap dijaga kelestariannya oleh pemerintah sebagai salah satu saksi sejarah mendukung keberadaan Istana Bogor.
 
 
==Lihat pula==