Kerajaan Tanah Bumbu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Baris 2:
 
==Sejarah kepemilikan tanah bumbu==
[[Pangeran Dipati Anom]] 01 alias [[Pangeran di Darat]] yang memperolehpenerus gelar[[Pangeran Dipati Tuha|dipati Tuwah]] dengan kepemilikan atas wilayah bagian tenggara [[kesultanankerajaan Banjar]], disebut Tanah boemboe (tanah campuran). Namun beliau tetap memerintah kesultanankerajaan sebagai pemangku (mangkubumi) kerajaan Banjar selama lima tahun, kemudian jabatan ini diwariskan kepada ratu Kota-ringin, pangeran Anta Kesuma bergelar Ratu Bagawan Mahapandita dan menyerahkan kekuasaan kepada [[Saidullah dari Banjar|ratu Anom]]. Dia memerintah seperti itu selama lima belas tahun. Dengan demikian, tampaknya sultan sendiri tidak menjalankan pemerintahan, tetapi berada di tangan perdana menteri.
 
Pangeran Panembahan Marhoem menikah dengan seorang wanita Jawa, di tempat lain disebut [[selir]], di mana dia menjadi ayah seorang putra bernama Raden Alit sebagai seorang anak, yang kemudian diangkat menjadi pangeran Mangkoe Boemi (menggantikan Ratu Bagawan), dibantu [[pangeran Mas Dipati]] dan pewaris takhta. Ia menggantikan sultan Said-ollah sebagai, pangeran, dengan gelar sultan Achmad-ollah atau Tantahi-ollah yang juga diwakili sebagai pangeran dipati Tuwa, penguasa pertama Tanah-bumbu.