Reglet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Ariyanto (bicara | kontrib)
k Bersih-bersih (via JWB)
Baris 35:
Huruf-huruf Braille disusun oleh 6 buah titik dimbul. Huruf Braille berbetuk seperti titik-titik pada [[kartu]] [[domino]], yaitu atas 2 titik horizontal (petak) dan 3 buah titik vertikal (baris). Pada awal Louis Braille menemukan huruf yang dinamakan sesuai dengan namanya ini, ia belum menciptakan huruf “W”. Kemudian seiring dengan berkembang luasnya penggunaan huruf Braille di kalangan tunanetra dan tuntutan untuk menyempurnaan ciptaannya demi [[pendidikan]] tuna netra yang sering kali sulit dilakukan, Braille akhirnya berhasil menyempurnakan [[alfabet]] huruf Braille dari A - Z.
 
Tidak cepat puas dengan keberhasilannya, Braille akhirnya mulai merambah ke bidang matematik. Louiss Braille mulai mencari cara untuk menyimbolkan [[angka]] 0 - 9 dan tanda-tanda matematik lainnya. Pada dasarnya pola titik Braille untuk angka 0 - 9 sama dengan pola titik timbul pada huruf Braille A – JA–J. Namun ia membedakan abjad dan angka dengan menuliskan simbol pagar “#” di awal baris tulisan sebagai simbol untuk menandai bahwa baris dengan tanda pagar “#” adalah angka.
Perkembangan variasi pola dari titik-titik timbul yang berbeda telah menciptakan 63 buah simbol Braille. Baik dari alphabet, angka, pola kabatakut dan tanda baca telah terangkum dalam huruf-huruf Braille. Hingga saat ini para ahli menyatakan bahwa belum ada jenis tulisan lain untuk penderita tunanetra yang dianggap lebih baik daripada huruf Braille.<ref>Lusli, V.L. Mimi Mariani. 1992. Pedoman dan struktur dalam huruf braille. Jakarta: FKUI, 1992</ref>