Tari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wimar SW (bicara | kontrib)
menambahkan pranala
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k (HG) (3.4.10)
Baris 2:
'''Tari''' adalah [[gerak]] [[tubuh]] yang ritmis sebagai ungkapan [[ekspresi]] [[jiwa]] pencipta gerak sehingga menghasilkan unsur keindahan dan makna yang mendalam. Tari menitik beratkan konsep dan [[koreografis|koreografi]] yang bersifat kreatif. Kata tari dalam [[Bahasa]] [[Inggris]] terkait pada Bahasa [[Prancis]] ''danse'' yang keduanya dianggap berakar dari Bahasa [[Jerman]] [[Kuno]] ''donson'' yang berarti regangan (''stretch'') atau tarikan (''drag'').<ref>{{Cite journal|last=Sutini|first=Ai|date=2012|title=PEMBELAJARAN TARI BAGI ANAK USIA DINI|url=https://ejournal.upi.edu/index.php/cakrawaladini/article/view/10333|journal=Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini|language=id|volume=3|issue=2|pages=5|doi=10.17509/cd.v3i2.10333|issn=2621-8321}}</ref>
 
Tari memiliki fungsi sarana dan prasarana dalam upacara keagamaan. Bali merupakan salah satu contoh daerah di Indonesia yang masih konsisten dalam penerapan kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya Bali, tetapi masih banyak daerah yang ada di Indonesia seperti [[Papua]], [[Sulawesi Selatan]] dan Kalimantan. Upacara yang menggunakan tarian seperti acara kelahiran, [[Potong gigi|memotong gigi]], [[Dataran Tinggi Dieng|memotong rambut]] yang pertama, kedewasaan, perkawinan dan kematian. Tarian keagamaan ini memiliki sifat sakral, suci dan kekuatan magis. Contohnya pada tarian Barong dan tarian Sanghyang dari Bali, Tari Kelahiran dari Papua dan tari untuk mendatangkan hujan dari Nusa Tenggara Timur.
 
Tari juga berperan sebagai seni pertunjukan atau sering disebut sebagai seni teatrikal. Menurut Susanne K. Langer yaitu ahli filsafat seni berkebangsaan Amerika Serikat secara filosofis tari sebagai seni tontonan merupakan perwujudan lahir dari proses batin manusia untuk dilihat sendiri dan oleh orang lain.<ref>{{Cite book|first=Sudarsono|date=2004|title=Tari- Tarian Indonesia I|location=Jakarta|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|url-status=live}}</ref>
Baris 8:
== Periodisasi ==
 
* Dekade sekitar tahun 20.000 SM hingga 400 M (primitif). Pada zaman masyarakat [[primitif]] ada dua zaman yaitu [[zaman batu]] dan [[zaman logam]]. Pada zaman batu tari–tarian hanya diiringi dengan sorak–sorai serta tepukan tangan. Sedangkan pada zaman logam sudah terdapat peninggalan [[instrumen]] [[musik]] yang ada sangkut pautnya dengan tari yaitu [[nekara]]. Nekara adalah suatu alat semacam [[tambur]] besar yang berbentuk seperti [[dandang]] terbalik atau ditelungkupkan. Nekara banyak ditemukan di daerah Sumatra, Jawa, [[Bali]], Pulau [[Sumbawa]], Pulau Roti, Pulau Leti, pulau Slear, Kepulauan Kei dan [[Papua]] atau [[kendang]] yang dibuat dari [[perunggu]].    
* Dekade sekitar tahun 400 M hingga 1945 M (Feodal). Jenis Tari zaman feodal ini ditandai dengan bermunculan para pakar tari yang memberikan macam–macam definisi. Tokoh–tokoh tersebut antara lain [[Curt Sach]], [[Soedarsono]], [[Corry Hamstrong]], [[La Mery]] dan lainnya. Pada zaman ini tari memiliki berbagai fungsi antara lain sebagai tari [[upacara]], tari [[hiburan]] dan tari [[pertunjukan]].  
* Dekade sekitar tahun 1945 sampai sekarang (Modern). Jenis tari zaman modern ini ditandai dengan munculnya koreografer–koreografer individu yang menciptakan karya–karya baru, lebih sebagai ekspresi diri dari pada ekspresi komunal. Gagasan koreografer individual sebagai sebuah aspek penting dari dampak [[kebudayaan]] barat. Tokoh–tokoh tari modern antara lain [[Isadora Duncan]], [[Martha Graham]], [[Doris Humphrey]], [[Mary Wigman]] dan lainnya. Tokoh tari modern dari Indonesia salah satunya adalah [[Sardono W. Kusumo]] dan ]]Sal Murgiyanto]]. Karya tari yang muncul pada zaman modern ini antara lain ''Dongeng dari Dirah'', ''Meta Ekologi'', ''Hutan yang Merintih.''<ref>{{Cite journal|last=Anggraini|first=Dwi|last2=Hasnawati|first2=Hasnawati|date=2016|title=PERKEMBANGAN SENI TARI: PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT|url=https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pgsd/article/view/3161|journal=Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar|language=en-US|volume=9|issue=3|pages=288|doi=10.33369/pgsd.9.3.287-293|issn=2599-0691}}</ref>