Perang Kotor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
top: Perbaiki pranala
k Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
Baris 10:
Sejak [[Juan Domingo Perón]], seorang bekas perwira Angkatan Darat digulingkan dari jabatannya sebagai [[presiden Argentina]] oleh sebuah [[kudeta]] pada [[1955]] (''[[Revolución Libertadora]]'') (''Revolusi Pembebasan''), kebencian militer terhadap gerakannya yang merakyat ([[Peronisme]]) telah mendominasi politik Argentina. Setelah hampir dua dasawarsa pemerintahan sipil yang lemah, kemerosotan ekonomi dan intervensi militer, Perón kembali dari pembuangan dan terpilih kembali pada [[1973]], didukung oleh sebuah koalisi luas yang merentang dari para anggota [[serikat buruh]] di tengah hingga kaum [[nasionalisme|nasionalis]] [[fasisme|fasis]] di sayap kanan dan kaum radikal [[sosialisme|sosialis]] seperti kelompok [[Montoneros]] yang dipimpin oleh [[Mario Firmenich]] di sayap kiri. Namun, setelah ia kembali ke tampuk kekuasaan, Peron tidak lagi dapat memuaskan semua orang.
 
Sang ''[[caudillo]]'' tua meninggal dunia pada [[4 Juli]] [[1974]] dan meninggalkan [[Isabel Martínez de Perón]], wakil presiden dan istri ketiganya untuk menghadapi perebutan yang penuh kekerasan antara pendukung-pendukungnya di sayap kanan dan sayap kiri. AAA (''Alianza Antiimperialista Argentina'' (Aliansi Antiimperialis Argentina) yang belakangan berganti nama menjadi ''Alianza Anticomunista Argentina''), yang dibentuk oleh [[José López Rega]], menteri sosial di bawah Isabel dan anggota loji [[freemasonry|freemason]] (yang terlibat dalam [[strategi ketegangan]] [[Italia]]) menjawab serangan-serangan kaum Montoneros dengan cara yang sama, seperti dengan membunuh José Ignacio Rucci, Sekretaris Jenderal Peronis dari [[Confederación General del Trabajo de la República Argentina|Confederación General del Trabajo]] (CGT - Serikat Buruh Argentina). Sementara itu, ''[[Ejército Revolucionario del Pueblo]]'' ("Tentara Revolusioner Rakyat" atau ''ERP''), yang Marxis, yang dipimpin oleh [[Roberto Santucho]], mulai melakukan pemberontakan di pedesaan di provinsi [[Provinsi Tucumán Province|Tucumán]], di daerah pegunungan di barat daya Argentina. akibatnya, pada Februari 1975, pemerintahan demokratis [[Isabel Martínez de Perón]] mengeluarkan Dekret No. 261 yang memerintahkan tentara untuk membasmi kaum pemberontak di Tucumán.
 
== Militer berkuasa ==
Baris 26:
Pada 1977, [[Jorge Rafael Videla|Jorge Videla]] mengatakan kepada para wartawan Inggris, "Dengan tegas saya menyangkal bahwa di Argentina ada [[kamp konsentrasi]], atau lembaga-lembaga militer di mana orang-orang ditahan lebih lama daripada yang mutlak diperlukan dalam … perjuangan melawan subversi ini.” Namun ada orang-orang seperti [[Alicia Partnoy]], yang disiksa dan yang telah menuliskan pengalamannya dalam buku "[[The Little School]]", yang mengklaim sebaliknya.
 
Pada 1980, [[Adolfo Pérez Esquivel]], seorang aktivis [[hak asasi manusia]] [[Katolik]] yang telah mengorganisasi "Servicio de Paz y Justicia" dan mengalami siksaan sementara ditahan tanpa pernah diadili selama 14 bulan di sebuah kamp konsentrasi di [[Buenos Aires]], diberikan [[Penghargaan Perdamaian Nobel]] atas usaha-usahanya untuk membela hak-hak asasi manusia di Argentina.
 
Pada 1981 Videla pensiun dan Jenderal [[Roberto Eduardo Viola]] menggantikannya, tetapi sembilan bulan kemudian Viola mengundurkan diri karena alasan-alasan kesehatan, dan Jenderal [[Leopoldo Fortunato Galtieri]] mengambil alih kedudukannya. Demokarsi kembali bersama [[Raúl Alfonsín]], yang membentuk [[Comisión Nacional sobre la Desaparición de Personas|CONADEP]] ("Komisi Nasional untuk Orang-orang yang Hilang) pada [[15 Desember]] [[1983]]. Raúl Alfonsín kemudian mengajukan ''Ley de Punto Final'' dan ''Ley de Obediencia Debida'' sebagai undang-undang amnesty, tetapi dibatalkan pada Juni 2005 oleh [[Mahkamah Agung Argentina|Mahkamah Agung]].
Baris 41:
 
== Keterlibatan AS ==
Menurut [[Arsip Keamanan Nasional]], junta yang dipimpin oleh [[Jorge Rafael Videla]] percaya bahwa mereka mendapatkan persetujuan [[Amerika Serikat]] untuk serangan totalnya terhadap golongan kiri atas nama “doktrin [[keamanan nasional”nasional]]”. Kedutaan besar AS di Buenos Aires mengadu ke Washington bahwa para pejabat Argentina "bergembira" ketika mendapatkan sinyal-sinyal dari pejabat-pejabat tinggi AS, termasuk Menteri Luar Negeri [[Henry Kissinger]] [http://www.gwu.edu/~nsarchiv/NSAEBB/NSAEBB73/index3.htm].
 
Setelah pengunduran diri [[Richard Nixon]], penekanan hak-hak asasi manusia oleh Presiden [[Jimmy Carter]] menyebabkan hubungan yang tegang antara AS dan rezim militer di Argentina pada puncak Perang Kotor pada akhir tahun 1970-an.