Nugroho Notosusanto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ariyanto (bicara | kontrib)
Baris 61:
 
== Pengalaman kemiliteran ==
Pengalaman Nugroho Notosusanto di bidang kemiliteran, pernah menjadi angota [[Tentara Pelajar]] (TP) Brigade 17 dan TKR Yogyakarta. Sejak Nugroho menjadi anggota redaksi "Harian KAMI", ia semakin menjauh dari dunia sastra, akhirnya ia tinggalkan sama sekali. Ia kemudian beralih ke dunia sejarah dan tulisannya mengenai sejarah semakin banyak.
 
Pada tahun 1967, Nugroho mendapatkan [[pangkat tituler]] berdasarkan SK Panglima AD No. Kep. 1994/12/67 berhubungan dengan tugas dan jabatannya pada AD. Pangkat terakhirnya adalah Brigadir Jenderal, pangkat tertinggi yang mungkin diraih dalam karier sipil di kemiliteran saat itu. Sejak tahun 1964, ia menjabat Kepala Pusat Sejarah [[ABRI]]. Ia juga menjadi anggota Badan Pertimbangan Perintis Kemerdekaan serta aktif dalam herbagai pertemuan ilmiah di dalam dan di luar negeri.
 
Pada tahun 1981 namanya kembali disebut-sebut berkenaan dengan bukunya ''Proses Perumusan Pancasila Dasar Negara''. Buku ini menimbulkan polemik di berbagai media massa. Bahkan banyak pula yang mengecam buku itu sebagai pamflet politik.