Rumah musalaki: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 18:
* '''Struktur Atap''': Merupakan struktur paling atas dari rumah Musalaki. Tiang mangu pada bagian struktur rangka atap Musalaki berfungsi sebagai pembentuk struktur kuda–kuda yang dihubungkan dengan saka ubu. Struktur kuda–kuda pada bagian rangka atap Musalaki disebut ''jara'' yang merupakan kayu palang yang menghubungkan antara ujung tiang mangu atau leke raja untuk membentuk bubungan atap Musalaki. Pada bagian struktur atap terdapat ''pella'' yang merupakan kayu palang untuk membentuk sudut bubungan yang menghubungkan tiang mangu atau leke raja dengan tiang wisu. Pada bagian rangka atap terdapat ''lare'' serta ''eba'' (gording) yang terbuat dari bilah bambu yang panjang dan letaknya sejajar dengan gola yang merupakan kayu palang berbentuk persegi sebagai penyangga kuda–kuda dan pella, jaraknya berdekatan atau disesuaikan dengan ''ngu ki'' (alang-alang penutup atap). Dan yang terakhir yang paling atas adalah ''ate ubu'' (puncak atap) yang bahannya adalah ''nao'' (ijuk) sebagai pengikat dan ''ki'' (alang-alang) yang dipasang secara selang-seling dari bawah ke atas.<ref name=Budaya /><ref name=Pewarta />
 
== ''Sao Ata Mosa Lakitana'' ==
{{utama|Sao Ata Mosa Lakitana}}
Sao Ata Mosa Lakitana adalah salah satu rumah adat atau rumah tradisional yang juga berasal dari [[provinsi]] [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]. Rumah ini beberapa kali kerap disalahartikan sebagai rumah Musalaki, padahal terdapat banyak perbedaan di antara kedua rumah ini. Hal ini disebabkan nama dari Sao Ata Mosa Lakitana juga terdapat kata ''mosa'' dan ''laki'', sama seperti asal dari kata rumah Musalaki. Sao Ata Mosa Lakitana sendiri merupakan rumah adat asli dari [[Pulau Timor|Timor]]. Berbeda dengan rumah Musalaki yang berbentuk panggung, Sao Ata Mosa Lakitana mempunyai bentuk seperti bulat telur dan tanpa tiang. Di dalam rumah adat ini terdapat suatu tempat suci untuk arwah nenek moyang yang pada saat-saat tertentu selalu diberi sesaji.