Djong (kapal): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Zaman pelayaran Eropa: Terjemahan kata ''depopulate'' |
Verosaurus (bicara | kontrib) →Deskripsi: Bukan referensi yang relevan |
||
Baris 37:
Duarte Barbosa melaporkan bahwa kapal-kapal dari Jawa, disebut ''junco'', yang memiliki empat tiang, sangat berbeda dari kapal Portugis. Terbuat dari kayu yang sangat tebal, dan ketika kapal menjadi tua, mereka memperbaikinya dengan papan baru dan dengan cara ini mereka memiliki tiga hingga empat papan penutup, ditumpuk berlapis. Tali dan layar dibuat dari anyaman [[rotan]].<ref name=":7" />{{rp|37-38}}<ref name=":9" />{{rp|191-192}} Kapal jung Jawa dibuat menggunakan kayu [[jati]] sedangkan pada saat awal abad ke-16, jung Cina masih menggunakan kayu lunak sebagai bahan utamanya.<ref name=":0">{{Cite book|last=Cortesão|first=Armando|url=https://archive.org/details/McGillLibrary-136385-182|title=The Suma oriental of Tomé Pires : an account of the East, from the Red Sea to Japan, written in Malacca and India in 1512-1515 ; and, the book of Francisco Rodrigues, rutter of a voyage in the Red Sea, nautical rules, almanack and maps, written and drawn in the East before 1515 volume I|publisher=The Hakluyt Society|year=1944|isbn=9784000085052|location=London}} {{PD-notice}}</ref>{{rp|145}} Lambung kapal Jawa dibentuk dengan menggabungkan papan ke lunas dan kemudian ke satu sama lain dengan pasak dan paku kayu, tanpa menggunakan baut atau paku besi. Rangka akan dibangun belakangan (konstruksi "kulit terlebih dahulu"). Papannya dilubangi oleh bor tangan dan dimasukkan dengan pasak, yang tetap di dalam papan-papan itu, tidak terlihat dari luar.<ref name=":6">{{Cite journal|last=Manguin|first=Pierre-Yves|date=September 1980|year=|title=The Southeast Asian Ship: An Historical Approach|url=https://archive.org/details/the-southeast-asian-ship-an-historical-approach|journal=Journal of Southeast Asian Studies|volume=11|issue=|pages=266-276|doi=|via=}}</ref>{{rp|268}}<ref name=":27" />{{Rp|612}}<ref name=":28">{{Cite journal|last=Manguin|first=Pierre-Yves|year=2021|title=The assembly of hulls in Southeast Asian shipbuilding traditions: from lashings to treenails|url=http://dx.doi.org/10.4000/archaeonautica.2397|journal=Archaeonautica|issue=21|pages=137–140|doi=10.4000/archaeonautica.2397|issn=0154-1854}}</ref>{{Rp|138}} Kapal itu juga sama-sama lancip pada kedua ujungnya, dan membawa dua kemudi yang mirip dayung dan menggunakan layar tanja, tetapi ia juga dapat menggunakan layar jung,<ref name=":111">{{Cite journal|last=Mills|first=J. V.|date=1930|title=Eredia's Description of Malaca, Meridional India, and Cathay|url=https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.281670/page/n1/mode/2up|journal=Journal of the Malayan Branch of the Royal Asiatic Society|volume=8|pages=|via=}}</ref>{{rp|37}} jenis layar yang berasal dari Indonesia.<ref name="Johnstone 1980">{{Cite book|last=Johnstone|first=Paul|year=1980|title=The Seacraft of Prehistory|location=Cambridge|publisher=Harvard University Press|isbn=978-0674795952|pages=}}</ref>{{rp|191-192}} Di atas tiang ada ''[[Top (sailing ship)|top]]'' atau ''[[:pt:Gávea|gávea]]'' (semacam tempat observasi), yang digunakan untuk pengamatan dan pertempuran.<ref name=":19">{{Cite book|last=Felner|first=Rodrigo José de Lima|year=1860|url=https://archive.org/details/in.gov.ignca.14105/page/217/mode/2up|title=Lendas da India por Gaspar Correa Tomo II|location=Lisboa|publisher=Academia Real das Sciencias|pages=|language=Portuguese|url-status=live}}</ref>{{rp|217}}<ref name=":25">{{Cite book|last=Duval|first=Pierre|date=1679|url=https://archive.org/details/voyagedefrancois00pyra/page/n193/mode/2up?q=|title=Voyage de François Pyrard, de Laual, contenant sa nauigation aux Indes orientales, Maldiues, Moluques, & au Bresil : & les diuers accidens qui luy sont arriuez en ce voyage pendant son sejour de dix ans dans ces pais : auec vne description exacte des moeures, loix, façons de faire, police & gouvernement, du trafic & commerce qui s'y fait, des animaux, arbres, fruits, & autres singularitez qui s'y recontrent : diuisé en trois parties. Nouvelle édition, reveuë, corrigée &c augmentée de divers Traitez & Relations curieufes|location=Paris|publisher=Louis Billaine|page=178|url-status=live}}</ref><ref name=":26">{{Cite book|last=Rivara|first=Joaquim Heliodoro da Cunha|date=1858|url=https://archive.org/details/viagemdefrancis00bigngoog/page/n224/mode/2up|title=Viagem de Francisco Pyrard, de Laval, contendo a noticia de sua navegação ás Indias orientaes, ilhas de Maldiva, Maluco, e ao Brazil, e os differentes casos, que lhe aconteceram na mesma viagem nos dez annos que andou nestes paizes: (1601 a 1611) com a descripção exacta dos costumes, leis, usos, policia, e governo: do trato e commercio, que nelles ha: dos animaes, arvores, fructas, e outras singularidades, que alli se encontram: vertida do francez em portuguez, sobre a edição de 1679 Tomo I|location=Nova-Goa|publisher=Imprensa Nacional|pages=211-212|url-status=live}}</ref><ref name=":1" /> Mereka sangat berbeda dari kapal Cina, yang lambungnya disambung oleh paku besi dan papannya disambung ke rangka dan ke sekat yang membagi ruang kargo. Kapal Cina memiliki kemudi tunggal di buritan, dan (kecuali di Fujian dan Guangdong) mereka memiliki bagian bawah yang rata tanpa lunas.<ref name=":13" />{{rp|58}}
[[Berkas:Cetbang Majapahit of 1470-1478, collection of The Metropolitan Museum of Art.jpg|jmpl|300x300px|Meriam cetbang Majapahit, dari [[Metropolitan Museum of Art]], yang diperkirakan berasal dari tahun 1470–1478.
Penggambaran historis juga menunjukan adanya ''[[Tiang cucur|bowsprit]]'' (tiang cucur) dan [[layar cucur]], dan juga adanya ''stempost'' (linggi haluan) dan ''sternpost'' (linggi buritan).<ref name=":4">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=GIz4CDTCOwcC|title=The Cambridge History of Southeast Asia|publisher=Cambridge University Press|year=1999|isbn=9780521663700|editor-last=Tarling|editor-first=Nicholas|edition=revisi|location=Cambridge}}</ref>{{rp|31}} Memanjang dari bagian depan sampai belakang terdapat struktur seperti rumah, dimana orang-orang terlindung dari panasnya matahari, hujan, dan embun. Di buritan terdapat sebuah kabin untuk nakhoda kapal.<ref name=":202" />{{rp|131-132}}<ref name=":4" />{{rp|31}} Kabin ini berbentuk bujur sangkar dan menonjol ("menggantung") di atas buritan bawahnya yang tajam (linggi belakang), menggantung keluar di atas air seperti sebuah [[kakus]] petani.<ref name=":24">{{Cite book|last=Lach|first=Donald Frederick|date=1998|title=Asia in the Making of Europe, Volume 3: A century of advance. Book 3: Southeast Asia|publisher=University of Chicago Press|url-status=live}}</ref>{{rp|1354}}<ref name=":21">{{Cite book|last=Witsen|first=Nicolaas|date=|year=1690|url=https://www.dbnl.org/tekst/wits008arch01_01/wits008arch01_01_0023.php|title=Architectura Navalis Et Regimen Nauticum Ofte Aaloude En Hedendaagsche Scheeps Bouw En Bestier|location=Amsterdam|publisher=Pieter and Joan Blaeu|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref>{{rp|242-243}} Haluannya juga memiliki ''platform'' persegi yang menganjur di atas linggi depan, untuk tiang cucur dan perisai meriam yang menghadap ke depan (disebut ''[[Apilan dan kota mara|apilan]]'' atau ''ampilan'' pada bahasa Melayu).<ref name="Apilan">{{Cite book|last=Crawfurd|first=John|date=|year=1856|url=https://archive.org/details/adescriptivedic00crawgoog|title=A Descriptive Dictionary of the Indian Islands and Adjacent Countries|location=|publisher=Bradbury and Evans|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref>{{rp|354}}<ref name=":21" />{{rp|242-243}} Sebuah jong dapat membawa hingga 100 ''berço'' (artileri yang diisi dari belakang—kemungkinan merujuk pada meriam [[cetbang]] lokal).<ref>''Historia das ilhas de Maluco'', dalam A. B. de Sa, ''Documentacao para a Historia das missoes do Padroado portugues do Oriente - Insulindia'', Lisboa, 1954-58, vol. III, hlm. 322.</ref><ref name=":72">{{Cite journal|last=Manguin|first=Pierre-Yves|date=1976|title=L'Artillerie legere nousantarienne: A propos de six canons conserves dans des collections portugaises|url=https://halshs.archives-ouvertes.fr/halshs-02509117/file/arasi_0004-3958_1976_num_32_1_1103.pdf|journal=Arts Asiatiques|volume=32|pages=233–268|doi=10.3406/arasi.1976.1103|via=}}</ref>{{rp|234-235}} Seperti kapal Asia Tenggara lainnya, jong dikemudikan menggunakan 2 kemudi samping. Menurut bapa Nicolau Perreira, jong mempunyai 3 kemudi, satu di setiap sisi dan satu di tengah. Ini mungkin mengacu pada jong hibrida, dengan kemudi tengah seperti yang ada di kapal Cina (kemudi tengah menggantung) atau kemudi tengah Barat (kemudi ''pintle'' dan ''gudgeon''). Kemungkinan lainnya ini adalah galah panjang untuk membantu manuver di pelabuhan.<ref name=":6" />{{rp|268, 270, 272-273}}<ref name=":Liebner">Liebner, Horst H. (2016). ''Beberapa Catatan Akan Sejarah Pembuatan Perahu dan Pelayaran Nusantara''. Prosiding Konferensi Nasional Sejarah X Jilid II Subtema II. Jakarta, 7-10 November 2016. 1-83.</ref>{{rp|24}} Sebuah jong memiliki rasio lebar terhadap panjang sebesar 1:3 sampai 1:4,<ref name=":12" />{{rp|292}} yang membuatnya masuk ke kategori "kapal bundar" (''round ship'').<ref name=":20" />{{rp|148 dan 169}}
|