Museum Keraton Solo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Victor Trevor (bicara | kontrib)
k Membalikkan suntingan oleh 66.96.236.62 (bicara) ke revisi terakhir oleh Fajar Misbakhul Munir: Tautan yang tidak perlu atau spam
Tag: Pembatalan SWViewer [1.4]
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{tanpa referensi|date=2012}}
[[Berkas:Keraton Surakarta.JPG|jmpl|Foto bagian depan Keraton Kasunanan Surakarta]]
'''Museum KeratonKaraton Surakarta Hadiningrat''' atau '''Museum Keraton Solo''' adalah [[museum]] khusus yang mengoleksi benda-benda budaya peninggalan [[Keraton Surakarta Hadiningrat|Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat]]. Museum Keraton terbagi menjadi dua bangunan utama di bagian barat dan timur. Kedua bangunan memiliki ruangan-ruangan yang memuat hasil kriya [[Keraton Surakarta Hadiningrat|Karaton Surakarta]]. Di bagian depan museum terdapat ruangan Sasana Sumewa yang berisi sebuah [[meriam]] [[perunggu]] yang bernama Kyai Rancawara. Bangunan ini dulu digunakan sebagai tempat Pasewakan Agung, yaitu pertemuan antara [[Raja (gelar)|raja]] dan para pesuruhnya. Di dalam ruangan bernama ''[http://www.merbabu.com/keraton/keraton_surakarta_hadiningrat4.php Siti Hinggil Lor]'' terdapat [[Takhta|singgasana]] raja yang bernama Dhampar Kencana. Benda-benda yang dikoleksi berupa peninggalan Keraton Kasunanan Surakarta dan beberapa pecahan [[candi]] yang ditemukan di [[Jawa Tengah]]. Bentuknya berupa alat masak [[abdi dalem]], [[senjata]]-senjata kuno yang digunakan [[keluarga]] kerajaan dan peralatan [[Seni|kesenian]]. Selain itu, terapat juga [[Kereta kuda|kereta kencana]], [[topi]] kebesaran [[Pakubuwana VI]], [[Pakubuwana VII]], serta [[Pakubuwana X]]. Bangunan museum sebelumnya digunakan sebagai gedung [[Kantor|perkantoran]]. Tiap ruangan kemudian dipugar menjadi ruang pamer museum. Pemugaran museum terakhir kali dilakukan pada tahun 2003. Pengelolaan museum diserahkan kepada Keraton Surakarta dan [[pemerintah]] [[Kota Surakarta]]. Alamat museum di Jalan Sidikoro, [[Baluwarti, Pasar Kliwon, Surakarta|Baluwarti]], [[Pasar Kliwon, Surakarta|Pasar Kliwon]], Kota Surakarta, Jawa Tengah. [[Sistem koordinat geografi|Titik koordinat]]<nowiki/>nya di 7°34’41.5” Lintang Selatan dan 110°49’39.6” Bujur Timur. Museum dapat diakses dari [[Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo|Bandar Udara Adi Sumarmo]] (17,8 km), [[Stasiun Solo Kota]] (2 km), [[Stasiun Solo Balapan]] (4,8 km), atau [[Terminal Tirtonadi]] (5,8 km).<ref>{{Cite book|last=Rusmiyati, dkk.|date=2018|url=http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/5cff5ee7b646044330d686cd/9d1f628b443fbe96e99a3f02a7291055.pdf|title=Katalog Museum Indonesia Jilid I|location=Jakarta|publisher=Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman|isbn=978-979-8250-66-8|page=|pages=432-433|url-status=live}}</ref>
 
== Arsitektur ==
'''Keraton Kasunanan Surakarta ''' terletak di pusat [[Kota Surakarta|kota Solo]], Kelurahan [[Baluwarti, Pasar Kliwon, Surakarta|Baluwarti]], Kecamatan [[Pasar Kliwon, Surakarta|Pasar Kliwon]], Kota Surakarta. Pembangunan [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|keraton]] dilakukan dari tahun 1743 hingga 1745. Konstruksi bangunan keraton menggunakan bahan kayu [[jati]] yang diperoleh dari Alas Kethu di dekat kota [[Kabupaten Wonogiri|Wonogiri]].
 
[[Arsitek]] keraton ini adalah [[Pangeran Mangkubumi]], kerabat [[Susuhunan]] (raja Surakarta) yang kelak memberontak dan berhasil mendirikan [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|kesultanan Yogyakarta]] dengan gelar Sultan [[Hamengkubuwana I|Hamengku Buwana I]]. Jadi tidak mengherankan jika bangunan kedua keraton memiliki banyak kesamaan. Setelah pembangunan selesai, keraton baru yang diberi nama Karaton Surakarta Hadiningrat tersebut resmi digunakan oleh raja pada tanggal 17 Februari 1745.