Masjid Jami Banjarmasin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbaikan kalimat |
k Memperbaiki ejaan dan informasi |
||
Baris 32:
[[Berkas:Moskee te Bandjermasin.png|jmpl|240x240px|Masjid Jami Banjarmasin sekitar tahun 1870, yang masih berada di tepi Sungai Martapura.]]
Sebelum masjid ini dibangun, masyarakat Banjar kesulitan beribadah karena tidak ada masjid yang cukup besar untuk menampung orang banyak. Pemerintah kolonial [[Belanda]] yang kehadirannya tidak disukai oleh masyarakat Banjar berusaha menggunakan kesempatan itu untuk mengambil hati orang Banjar. Mereka berniat menyumbangkan uang hasil pajak untuk pembangunan masjid, dimana pendapatan pajak ptersebut berasal dari hasil memeras rakyat [[Kalimantan]] sedang berlimpah, terutama dari hasil hutan seperti karet dan damar. Namun masyarakat Banjar menolak mentah-mentah tawaran itu. Bagi orang Banjar yang beragama Islam adalah haram hukumnya menerima pemberian dari penjajah Belanda, apalagi untuk pembangunan masjid. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, mereka secara gotong-royong membangun tempat ibadah tersebut. Tua-muda, laki-laki dan perempuan secara bahu-membahu mengumpulkan dana. Ada yang menyumbangkan tanah, perhiasan emas atau hasil pertanian, sehingga tidak lama kemudian di atas tanah seluas 2 hektare berdirilah sebuah masjid yang indah dan megah sebagai tempat beribadah dan kegiatan sosial lainnya hingga sekarang.<ref>[http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=13385 Mesjid Jami Sei Jingah Bernilai Historis nan Heroik] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160305032846/http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=13385 |date=2016-03-05 }}. www.wikimu.com. Diakses 8 April 2010</ref>
== Lain-lain ==
Di masjid ini terdapat Taman Kanak-Kanak, kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) "Al-Jami" dan sederet fasilitas lain seperti temapt wudhu, pemandian jenazah, dan lain-lain.<ref>{{Cite web|last=baitcode.com|title=STAI Al Jami Banjarmasin|url=http://staialjami.ac.id/|website=STAI Al Jami Banjarmasin|language=en|access-date=2022-11-30}}</ref> Di daerah timur masjid, tepatnya di Jalan Malkon Temon, terdapat pemakaman umum di daerah timur masjid yang juga terdapat [[Kompleks Makam Pangeran Antasari]].<ref>{{Cite web|title=Ingin Tahu Dimana Makam Pangeran Antasari? Di Sinilah Tempatnya|url=https://banjarmasin.tribunnews.com/2015/07/30/ingin-tahu-dimana-makam-pangeran-antasari-di-sinilah-tempatnya|website=Banjarmasinpost.co.id|language=id-ID|access-date=2022-11-30}}</ref> Di daerah barat masjid, yang dikenal dengan daerah belakang masjid, terdapat makam salah satu ulama karismatik yang sering dikunjungi peziarah dari berbagai penjuru daerah, yait[[Ahmad Zuhdiannoor|u K.H. Ahmad Zuhdiannor]] atau sering disapa Guru Zuhdi yang notabene pernah mengisi kaijian keagaamaan di masjid ini, khususnya pada sabtu malam.<ref>{{Cite web|title=Wisata Religi Kalsel, Peziarah di Makam Guru Zuhdi Dipisah Antara Laki-Laki dan Perempuan|url=https://banjarmasin.tribunnews.com/2021/09/25/wisata-religi-kalsel-peziarah-di-makam-guru-zuhdi-dipisah-antara-laki-laki-dan-perempuan|website=Banjarmasinpost.co.id|language=id-ID|access-date=2022-11-30}}</ref>
▲Mesjid Jami ini rencananya akan direnovasi oleh Pemerintah Provinsi [[Kalimantan Selatan]] dengan menelan dana sekitar 9,5 miliar Rupiah. Renovasi ini dilakukan dengan tidak mengubah bentuk dasar dan arsitektur aslinya, sehingga nilai-nilai historisnya masih tetap terjaga.
== Referensi ==
|