Ryan Wiedaryanto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k -flag
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 43:
Dinamika kehidupan jurnalistik seperti mengingatkannya kembali pada sebuah pengalaman tak terlupakan ketika kerja keras itu sangat mengesankan meskipun lelah, yaitu liputan meninggalnya mantan Presiden [[Soeharto]] selama 24 hari pada Januari 2008 lalu. Melelahkan, tapi sangat berkesan, karena harus jaga liputan di kantor, liputan di Rumah Sakit Pusat Pertamina dan sebagainya. ''Breaking news'' yang panjang mulai dari jam 2 siang sampai malam dengan hanya dua kali istirahat, dan esok harinya ia harus membawakan Reportase Pagi spesial akhir perjalanan Soeharto selama dua jam. Selain itu, penyuka warna biru dan penggemar film [[The Da Vinci Code (film)|The Da Vinci Code]] ini juga aktif sebagai jurnalis yang meliput berbagai hal, termasuk saat meletusnya [[Gunung Marapi|gunung Merapi]] pada tahun 2010, dimana Ryan merasa seperti bertugas di kampung halaman. Kemudian ia diangkat menjadi ''News Associate Producer''.
 
Awal Februari 2012, Ryan memutuskan pindah ke Indosiar menjadi produser dan juga presenter berita. Perubahan manajememmanajemen di Indosiar membuatnya tertantang sebagai pekerja dunia penyiaran untuk membuat gebrakan baru dalam pertelevisian Indonesia. Zona nyaman di Trans TV harus ia tinggalkan untuk memecut dirinya lebih keras dalam berkarya. Di Indosiar, ada 'kanvas putih' yang bisa ia lukis sesuai kemampuan dan kemauannya, dan ia berharap semoga berhasil. Ini tantangan yang harus Ryan taklukkan. Ia berharap semoga karyanya bisa diterima penonton televisi Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Farkhati|first=Hanna|date=Minggu, 07 Agustus 2011|title=Intelligence Agents: Biografi Ryan Wiedaryanto|url=http://hanna-farkhati.blogspot.com/2011/08/biografi-ryan-wiedaryanto.html|website=Intelligence Agents|access-date=2021-08-29}}</ref>
 
== Acara televisi ==