Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Ariyanto (bicara | kontrib)
k Bersih-bersih (via JWB)
Baris 18:
* ''[[Elephas]]''}}
}}
'''Gajah''' adalah mamalia besar dari famili [[Elephantidae]] dan ordo [[Proboscidea]]. Secara tradisional, terdapat dua spesies yang diakui, yaitu [[gajah afrika]] (''Loxodonta africana'') dan [[gajah asia]] (''Elephas maximus''), walaupun beberapa bukti menunjukkan bahwa [[gajah semak afrika]] dan [[gajah hutan afrika]] merupakanadalah spesies yang berbeda (''L. africana'' dan ''L. cyclotis''). Gajah tersebar di seluruh [[Afrika sub-Sahara]], [[Asia Selatan]], dan [[Asia Tenggara]]. Elephantidae adalah satu-satunya famili dari ordo Proboscidea yang masih ada; famili lain yang kini sudah punah termasuk [[mamut]] dan [[mastodon]]. Gajah afrika jantan merupakan hewan darat terbesar dengan tinggi hingga 4 m dan massa yang juga dapat mencapai 7.000 kg. Gajah memiliki ciri-ciri khusus, dan yang paling mencolok adalah belalai atau [[proboscis]] yang digunakan untuk banyak hal, terutama untuk bernapas, menghisap air, dan mengambil benda. [[Gigi seri]]nya tumbuh menjadi taring yang dapat digunakan sebagai senjata dan alat untuk memindahkan benda atau menggali. Daun telinganya yang besar membantu mengatur suhu tubuh mereka. Gajah afrika memiliki telinga yang lebih besar dan punggung yang cekung, sementara telinga gajah asia lebih kecil dan punggungnya cembung.
 
Gajah merupakan hewan [[herbivora]] yang dapat ditemui di berbagai habitat, seperti [[sabana]], hutan, [[gurun]], dan [[rawa-rawa]]. Mereka cenderung berada di dekat air. Gajah dianggap sebagai [[spesies kunci]] karena dampaknya terhadap lingkungan. Hewan-hewan lain cenderung menjaga jarak dari gajah, dan predator-predator seperti [[singa]], [[harimau]]. [[hyena]], dan [[Canidae|anjing]] liar biasanya hanya menyerang gajah muda. Gajah betina cenderung hidup dalam kelompok keluarga, yang terdiri dari satu betina dengan anak-anaknya atau beberapa betina yang berkerabat beserta anak-anak mereka. Kelompok ini dipimpin oleh individu gajah yang disebut [[matriarki|matriark]], yang biasanya merupakan betina tertua. Gajah memiliki struktur [[kelompok fisi-fusi]], yaitu ketika kelompok-kelompok keluarga bertemu untuk bersosialisasi. Gajah jantan meninggalkan kelompok keluarganya ketika telah mencapai masa [[pubertas]], dan akan tinggal sendiri atau bersama jantan lainnya. Jantan dewasa biasanya berinteraksi dengan kelompok keluarga ketika sedang mencari pasangan dan memasuki tahap peningkatan [[testosteron]] dan agresi yang disebut [[musth]], yang membantu mereka mencapai [[dominasi (etologi)|dominasi]] dan keberhasilan reproduktif. Anak gajah merupakan pusat perhatian kelompok keluarga dan bergantung pada induknya selama kurang lebih tiga tahun. Gajah dapat hidup selama 70 tahun di alam bebas. Mereka berkomunikasi melalui sentuhan, penglihatan, penciuman, dan suara; gajah juga menggunakan [[infrasonik]] dan [[komunikasi seismik]] untuk jarak jauh. Kecerdasan gajah telah dibandingkan dengan kecerdasan [[primata]] dan [[cetacea]]. Mereka tampaknya memiliki [[Kesadaran hewan|kesadaran diri]] dan menunjukkan [[empati]] kepada gajah lain yang hampir atau sudah mati.
Baris 42:
Diperkirakan terdapat lebih dari 161 anggota ordo Proboscidea dan tiga peristiwa [[radiasi adaptif|radiasi evolusioner]]. Kemunculan hewan-hewan Proboscidea pertama, yaitu ''[[Eritherium]]'' dan ''[[Phosphatherium]]'' dari Afrika pada [[Kala (geologi)|kala]] [[Paleosen]] akhir, menjadi tanda terjadinya peristiwa radiasi pertama.<ref name="Gheerbrant">{{cite journal |author=Gheerbrant, E. |year=2009 |title=Paleocene emergence of elephant relatives and the rapid radiation of African ungulates |journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS) |volume=106 |issue=26 |pages=10717–10721 |doi=10.1073/pnas.0900251106 |url=http://www.pnas.org/content/106/26/10717.full |pmid=19549873 |pmc=2705600 |access-date=2014-04-24 |archive-date=2012-07-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120705215332/http://www.pnas.org/content/106/26/10717.full |dead-url=yes }}</ref> Pada kala [[Eosen]], terdapat [[Anthracobunidae]] dari anak benua India dan ''[[Numidotherium]]'', ''[[Moeritherium]]'', dan ''[[Barytherium]]'' dari Afrika. Hewan-hewan ini relatif kecil dan bersifat akuatik. Nantinya, [[genus|genera]] seperti ''[[Phiomia]]'' dan ''[[Palaeomastodon]]'' muncul; habitat ''Palaeomastodon'' kemungkinan berada di hutan atau daerah berhutan terbuka. Keanekaragaman Proboscidea mulai berkurang pada kala Oligosen.<ref>Sukumar, hlm. 13–16.</ref> Salah satu spesies penting dari kala ini adalah ''[[Eritreum melakeghebrekristosi]]'' dari [[Tanduk Afrika]], yang mungkin merupakan nenek moyang gajah.<ref name=link>{{cite journal|author=Shoshani, J.; Walter, R. C.; Abraha, M.; Berhe, S.; Tassy, P.; Sanders, W. J.; Marchant, G. H.; Libsekal, Y.; Ghirmai, T.; Zinner, D.|year=2006|title=A proboscidean from the late Oligocene of Eritrea, a "missing link" between early Elephantiformes and Elephantimorpha, and biogeographic implications|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences|volume=103|issue=46|pages=17296–301|doi=10.1073/pnas.0603689103}}</ref> Pada awal periode [[Miosen]] terjadi diversifikasi kedua dengan munculnya [[Deinotheriidae]] dan [[Mammutidae]]. Deinotheriidae memiliki kekerabatan dengan ''Barytherium'' dan hidup di Afrika dan [[Eurasia]],<ref name=Sukumar17>Sukumar, hlm. 16–19.</ref> sementara Mammutidae mungkin merupakan keturunan ''Eritreum''<ref name=link/> dan menyebar ke [[Amerika Utara]].<ref name=Sukumar17/>
[[Berkas:Moeritherium sp.jpg|jmpl|kiri|Kerangka ''Moeritherium'' di [[Jepang]].]]
Peristiwa radiasi evolusioner kedua berlangsung dengan munculnya [[gomphothere]] pada kala Miosen,<ref name=Sukumar17/> yang kemungkinan berevolusi dari ''Eritreum'';<ref name=link/> famili ini berasal dari [[Afrika]] dan menyebar ke semua benua kecuali [[Australia]] dan [[Antartika]]. Anggota kelompok ini meliputi ''[[Gomphotherium]]'' dan ''[[Platybelodon]]''.<ref name=Sukumar17/> Radiasi evolusioner ketiga terjadi pada akhir Miosen dan mengakibatkan munculnya famili Elephantidae, yang berasal dari gomphothere dan secara perlahan menggantikan mereka.<ref>Sukumar, hlm. 22.</ref> ''[[Primelephas|Primelephas gomphotheroides]]'' dari Afrika menghasilkan ''Loxodonta'', ''Mammuthus'', dan ''Elephas''. ''Loxodonta'' merupakanadalah percabangan pertama, yang berlangsung antara kala Miosen dan [[Pliosen]], sementara ''Mammuthus'' dan ''Elephas'' berpisah pada awal kala Pliosen. ''Loxodonta'' tetap menghuni Afrika, sementara ''Mammuthus'' dan ''Elephas'' menyebar ke Eurasia, dan ''Mammuthus'' mencapai Amerika Utara. Pada saat yang sama, [[Stegodontidae]] (famili Proboscidea lain yang merupakan keturunan dari gomphothere) menyebar di Asia, termasuk di anak benua India, [[Tiongkok]], [[Asia Tenggara]], dan [[Jepang]]. Mammutidae terus berevolusi menjadi spesies baru, seperti [[Mastodon|mastodon amerika]].<ref>Sukumar, hlm. 24–27.</ref>
[[Berkas:Wooly Mammoth-RBC.jpg|jmpl|ka|Model ''[[Mammuthus primigenius]]'' di [[Royal BC Museum]], [[Victoria, British Columbia|Victoria]], [[British Columbia]].]]
Pada awal kala [[Pleistosen]], tingkat [[spesiasi]] Elephantidae meninggi. ''[[Loxodonta atlantica]]'' menjadi spesies yang paling umum di Afrika bagian utara dan selatan, tetapi digantikan oleh ''Elephas iolensis'' pada akhir kala Pleistosen. Spesies ''Loxodonta'' modern baru menjadi dominan setelah ''Elephas iolensis'' mengalami kepunahan. ''Elephas'' berdiversifikasi menjadi spesies baru di Asia, seperti ''E.&nbsp;hysudricus'' dan ''E.&nbsp;platycephus'';<ref name=Sukumar28/> ''E.&nbsp;platycephus'' kemungkinan merupakan nenek moyang gajah asia modern.<ref>Sukumar, hlm. 44.</ref> ''Mammuthus'' berevolusi menjadi beberapa spesies, termasuk spesies ''[[Mammuthus primigenius]]'' yang terkenal.<ref name=Sukumar28>Sukumar, hlm. 28–31.</ref> Pada kala [[Pleistosen Akhir]], akibat terjadinya [[glasiasi kuarter]], sebagian besar spesies Proboscidea mengalami [[Peristiwa kepunahan pada periode Kuarter|kepunahan]], dan kurang lebih 50% genera dengan massa lebih dari 5&nbsp;kg musnah.<ref>Sukumar, hlm. 36–37.</ref>
Baris 48:
Proboscidea mengalami beberapa tren evolusi, seperti pembesaran ukuran, yang membuat banyak spesies memiliki tinggi hingga mencapai 4 m.<ref name=evolution/> Seperti [[megaherbivora]] lainnya, termasuk [[Sauropoda]] yang telah punah, ukuran gajah mungkin berkembang untuk memungkinkan mereka bertahan dengan memakan tumbuhan bernutrisi rendah.<ref>{{cite journal |author=Carpenter, K. |year=2006<!-- |chapter=Biggest of the big: a critical re-evaluation of the mega-sauropod ''Amphicoelias fragillimus'' Cope, 1878 -->|editor-last=Foster, J.R. and Lucas, S.G. (eds.) |title= Paleontology and Geology of the Upper Jurassic Morrison Formation |series=New Mexico Museum of Natural History and Science Bulletin |publisher=New Mexico Museum of Natural History and Science |volume=36 |pages=131–138}}</ref> Tungkai mereka tumbuh menjadi lebih panjang dan kakinya menjadi lebih pendek dan luas. Proboscidea awal memiliki [[tulang rahang]] yang lebih panjang dan kranium (batok kepala) yang lebih kecil, sementara Proboscidea selanjutnya memiliki tulang rahang yang lebih pendek, yang menggeser [[pusat massa|pusat gravitasi]] kepala. Tengkorak menjadi lebih besar, terutama kraniumnya, sementara leher memendek agar lebih dapat menopang tengkorak. Pembesaran ukuran mengakibatkan munculnya belalai yang membantu menjangkau sesuatu. Jumlah [[gigi geraham kecil]], [[gigi seri]], dan [[gigi taring]] berkurang. Gigi geraham dan geraham kecil menjadi lebih besar dan terspesialisasi. Gigi seri kedua atas berubah menjadi taring, yang mungkin berbentuk lurus, melengkung (ke atas atau ke bawah), atau berputar (tergantung spesies). Pada beberapa spesies Proboscidea, taringnya berasal dari gigi seri bawahnya.<ref name=evolution>{{cite journal|author=Shoshani, J.|year=1998|title=Understanding proboscidean evolution: a formidable task|url=https://archive.org/details/sim_trends-in-ecology-evolution_1998-12_13_12/page/480|journal=Trends in Ecology and Evolution|volume=13|issue=12|pages=480–87|doi=10.1016/S0169-5347(98)01491-8}}</ref> Gajah masih menunjukkan beberapa karakteristik yang merupakan turunan dari nenek moyang mereka yang akuatik, seperti anatomi [[telinga tengah]] dan [[testis]] internal pada jantan.<ref name=snorkel/>
 
Terdapat perdebatan mengenai hubungan kekerabatan antara ''Mammuthus'' dengan ''Loxodonta'' atau ''Elephas''. Beberapa penelitian [[DNA]] menunjukkan bahwa ''Mammuthus'' lebih berhubungan erat dengan ''Loxodonta'',<ref>{{cite journal|author=Debruyne, R.; Barriel, V.; Tassy, P.|year=2003|title=Mitochondrial cytochrome ''b'' of the Lyakhov mammoth (Proboscidea, Mammalia): new data and phylogenetic analyses of Elephantidae|journal=Molecular Phylogenetics and Evolution|volume=26|issue=3|pages=421–34|pmid=12644401|url=http://regis.cubedeglace.com/wp-content/uploads/2009/02/debruyne_et_al_20031.pdf|doi=10.1016/S1055-7903(02)00292-0|access-date=2014-04-24|archive-date=2013-11-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20131113024755/http://regis.cubedeglace.com/wp-content/uploads/2009/02/debruyne_et_al_20031.pdf|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite journal|author=Noro, M.; Masuda, R.; Dubrovo, I. A.; Yoshida, M. C.; Kato, M.|year=1998|title=Molecular phylogenetic inference of the woolly mammoth ''Mammuthus primigenius'', based on complete sequences of mitochondrial cytochrome b and 12S ribosomal RNA genes|url=https://archive.org/details/sim_journal-of-molecular-evolution_1998-03_46_3/page/314|journal=Journal of Molecular Evolution|volume=46|issue=3|pages=314–26|doi=10.1007/PL00006308|pmid=9493356}}</ref> sementara penelitian lainnya meyakini kedekatan ''Mammuthus'' dengan ''Elephas''.<ref name=Ozawa2>{{cite journal|author=Ozawa, T.; Hayashi, S.; Mikhelson, V. M.|year=1997|title=Phylogenetic position of mammoth and Steller's sea cow within tethytheria demonstrated by mitochondrial DNA sequences|journal=Journal of Molecular Evolution|volume=44|issue=4|pages=406–13|doi=10.1007/PL00006160|pmid=9089080}}</ref> Namun, analisis [[DNA mitokondrial|genom mitokondrial]] ''[[Mammuthus primigenius]]'' ([[Sekuensing|diurutkan]] tahun 2005) membuktikan bahwa ''Mammuthus'' lebih dekat dengan ''Elephas''.<ref name=outgroup/><ref name=DNA/><ref>{{cite journal|author=Gross, L.|year=2006|title=Reading the evolutionary history of the Woolly Mammoth in its mitochondrial genome|journal=PLoS Biology|volume=4|issue=3|page=e74|doi=10.1371/journal.pbio.0040074|pmid=20076539|pmc=1360100}}</ref> Bukti [[morfologi]]s menunjukkan bahwa ''Mammuthus'' dan ''Elephas'' merupakanadalah [[takson saudara]], sementara hasil perbandingan [[Serum albumin|protein albumin]] dan [[kolagen]] mengindikasikan bahwa hubungan kekerabatan di antara ketiganya kurang lebih sama.<ref>Sukumar, hlm. 46–47.</ref> Beberapa ilmuwan meyakini bahwa [[embrio]] [[mamut]] hasil [[kloning]] suatu saat dapat dimasukkan ke rahim gajah asia<ref>{{cite web|author=Choi, C.|year=2011|title=Woolly Mammoths Could Be Cloned Someday, Scientist Says|publisher=Live Science|url=http://www.livescience.com/17386-woolly-mammoth-clone.html|accessdate=18 September 2012}}</ref>
 
==== Spesies kerdil ====
Baris 71:
 
=== Belalai ===
Belalai atau [[proboscis]] adalah penggabungan hidung dengan bibir atas, walaupun pada tahap [[fetus]] bibir atas dan belalai masih terpisah.<ref name=evolution/> Belalai gajah panjang dan terspesialisasi agar dapat dengan mudah digerakkan. Belalai memiliki kurang lebih 150.000 [[fasikulus otot]], tanpa tulang dan sedikit [[lemak]]. Terdapat dua jenis otot: superfisial (di permukaan) dan internal. Otot superfisial terbagi menjadi otot [[dorsoventral|dorsal, ventral]], dan [[lateral dan medial|lateral]], sementara otot internal terbagi menjadi otot melintang dan menyebar. Otot-otot belalai terhubung dengan bukaan bertulang di tengkorak. [[Septum nasal]] terdiri dari satuan-satuan otot kecil yang membentang secara horizontal di antara lubang hidung. Tulang rawan memisahkan lubang hidung di dasarnya.<ref name=Shoshani74>Shoshani, hlm. 74–77.</ref> Sebagai bentuk [[hidrostat otot]], belalai digerakkan dengan mengkoordinasi kontraksi otot secara tepat. Otot-otot bekerja bersama dan berlawanan satu sama lain. Saraf proboscis yang unik – yangunik–yang terbentuk dari [[saraf maksilaris]] dan [[saraf fasialis|fasialis]] – menjalar–menjalar di kedua sisi belalai.<ref name=trunk/>
[[Berkas:African elephant warning raised trunk.jpg|jmpl|ka|Gajah afrika sedang mengangkat belalainya; hal ini dilakukan ketika hendak menerompet.]]
Belalai gajah memiliki beberapa fungsi, seperti bernapas, [[penciuman|mencium bau]], menyentuh, menggapai, dan menghasilkan suara.<ref name=evolution/> Indra penciuman gajah mungkin empat kali lebih sensitif daripada anjing [[bloodhound]].<ref name=Sukumar149/> Kemampuan belalai untuk melintir dan melingkar memungkinkan pengambilan makanan, bergelut dengan sesamanya,<ref name=Kingdon9>Kingdon, hlm. 9.</ref> dan mengangkat beban dengan massa hingga 350&nbsp;kg.<ref name=evolution/> Belalai gajah dapat pula digunakan untuk menyeka mata dan memeriksa lubang pada tubuh,<ref name=Kingdon9/> serta untuk membuka kulit [[kacang]] tanpa memecahkan isinya.<ref name=evolution/> Dengan belalainya, gajah dapat menjangkau ketinggian hingga 7 m dan menggali untuk mencari air di bawah lumpur atau pasir.<ref name=Kingdon9/> Individu gajah dapat memiliki kecenderungan tertentu dalam menggerakkan belalainya saat sedang mencoba menggapai sesuatu dengan menggunakan belalai: beberapa cenderung melintirkan belalainya ke arah kiri, sementara yang lain ke arah kanan.<ref name="trunk">{{cite journal|author=Martin, F.; Niemitz C.|year=2003|title="Right-trunkers" and "left-trunkers": side preferences of trunk movements in wild Asian elephants (''Elephas maximus'')|url=https://archive.org/details/sim_journal-of-comparative-psychology_2003-12_117_4/page/371|journal=Journal of Comparative Psychology|volume=117|issue=4|pages=371–79|doi=10.1037/0735-7036.117.4.371|pmid=14717638}}</ref> Gajah dapat menghisap air untuk diminum atau disiramkan ke tubuh mereka.<ref name=evolution/> Gajah asia dewasa dapat menampung 8,5 liter air di belalainya.<ref name=Shoshani74/> Mereka juga menyemprotkan debu atau rumput pada diri mereka sendiri.<ref name=evolution/> Selain itu, saat berada di bawah air, gajah menggunakan belalainya sebagai [[Snorkeling|snorkel]] untuk bernapas.<ref name=snorkel/>
Baris 117:
Gajah semak afrika dapat ditemui di berbagai jenis habitat, seperti di [[sabana]], [[gurun]], [[rawa-rawa]], dan pesisir danau, di ketinggian yang bervariasi antara permukaan laut hingga wilayah pegunungan di atas [[garis salju]]. Gajah hutan afrika hidup di hutan-hutan khatulistiwa, tetapi juga akan memasuki [[hutan galeri]] dan [[ekoton]] di antara hutan dan sabana.<ref name=Shoshani42>Shoshani, hlm. 42–51.</ref> Gajah asia lebih menyukai wilayah yang merupakan percampuran antara rerumputan, tumbuhan berkayu yang berketinggian rendah, dan pepohonan, dengan habitat utama di hutan semak belukar berduri yang kering di India selatan dan Sri Lanka dan [[hutan hijau abadi]] di [[Semenanjung Malaya|Malaya]].<ref name=Asian/> Gajah merupakan hewan [[herbivora]] dan akan memakan daun, ranting, buah, kulit pohon, dan akar.<ref name=Shoshani42/> Mereka terlahir dengan usus yang steril, dan memerlukan bakteri yang dapat diperoleh dari feses ibunya untuk mencerna tumbuh-tumbuhan.<ref>{{cite web |url=http://www.bbc.co.uk/nature/adaptations/Coprophagia |title=BBC Nature&nbsp;— Dung eater videos, news and facts |publisher=Bbc.co.uk |accessdate=2011-11-27 |archive-date=2011-12-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111229185647/http://www.bbc.co.uk/nature/adaptations/Coprophagia |dead-url=yes }}</ref> Gajah afrika pada umumnya merupakan [[pemakan daun]], sementara gajah asia adalah hewan [[perumput]]. Mereka dapat mengonsumsi 150&nbsp;kg makanan dan 40 liter air dalam satu hari. Gajah cenderung hidup di dekat sumber air.<ref name=Shoshani42/> Periode makan biasanya berlangsung pada pagi, siang, dan malam hari. Pada pertengahan hari, gajah beristirahat di bawah pohon dan mungkin tertidur saat berdiri. Gajah baru berbaring tidur pada malam hari.<ref name=Shoshani69/><ref name=Shoshani124/> Rata-rata waktu tidur gajah adalah 3–4 jam per hari.<ref name="Siegel">{{cite journal|author=Siegel, J.M.|year=2005|title=Clues to the functions of mammalian sleep|journal=Nature |volume=437|issue=7063|pages=1264–71|doi=10.1038/nature04285|pmid=16251951|url=http://www.nature.com/nature/journal/v437/n7063/full/nature04285.html}}</ref> Baik jantan maupun kelompok keluarga umumnya berjalan sejauh 10 hingga 20&nbsp;km dalam satu hari, tetapi beberapa gajah telah menempuh jarak sejauh 90 hingga 180&nbsp;km di [[Taman Nasional Etosha]], [[Namibia]].<ref>Sukumar, hlm. 159.</ref> Gajah melakukan migrasi musiman untuk mencari makanan, air, dan pasangan. Di [[Taman Nasional Chobe]], [[Botswana]], kawanan gajah berkelana sejauh 325&nbsp;km untuk mengunjungi sungai setelah sumber air lokal mengering.<ref>{{cite book|author=Hoare, B.|year=2009|title=Animal Migration: Remarkable Journeys in the Wild|url=https://archive.org/details/animalmigrationr0000hoar|publisher=University of California Press|pages=58–59|isbn=0-520-25823-1}}</ref>
 
Karena memiliki ukuran tubuh yang besar, gajah berdampak besar terhadap lingkungan dan dianggap sebagai [[spesies kunci]]. Perilaku gajah yang sering menumbangkan pohon dan semak dapat mengubah sabana menjadi padang rumput; saat mereka menggali untuk mencari air selama musim kemarau, mereka menemukan sumber air yang juga dapat digunakan oleh hewan lain. Mereka dapat memperbesar sumber air ketika mereka sedang mandi. Di [[Gunung Elgon]], gajah menggali gua yang dapat digunakan oleh [[ungulata]], [[hyrax]], [[kelelawar]], [[burung]] dan [[serangga]].<ref name=Shoshani226/> Gajah juga berperan penting dalam [[penyebaran biji|menyebarkan biji]]; gajah hutan afrika dapat menelan dan mengeluarkan biji tanpa berdampak apa-apa (atau malah memberikan pengaruh positif) terhadap proses [[perkecambahan]]. Biji biasanya disebarkan dalam jumlah besar di jarak yang jauh.<ref>{{cite journal|author=Campos-Arceiz, A.; Blake, S.|year=2011|title=Mega-gardeners of the forest – theforest–the role of elephants in seed dispersal|journal=Acta Oecologica|volume=37|issue=6|pages=542–53|doi=10.1016/j.actao.2011.01.014|url=http://faculty.washington.edu/timbillo/Readings%20and%20documents/CO2%20and%20Forests%20readings/Campos%20Arceiz%202011%20Elephant%20seed%20dispersal.pdf}}</ref> Di hutan Asia, biji-biji yang besar perlu diangkut dan disebarkan oleh herbivora besar seperti gajah dan [[badak]]. [[Relung]] ekologi ini tidak dapat diisi oleh herbivora terbesar berikutnya, yaitu [[tapir Malaya|tapir]].<ref>{{cite journal|author=Campos-Arceiz, A.; Traeholt, C.; Jaffar, R.; Santamaria, L.; Corlett, R. T.|year=2012|title=Asian tapirs are no elephants when it comes to seed dispersal|journal=Biotropica|volume=44|issue=2|pages=220–27|doi=10.1111/j.1744-7429.2011.00784.x}}</ref> Sebagian besar makanan yang diasup oleh gajah tidak dicerna, sehingga kotoran mereka dapat menjadi makanan bagi hewan lain, seperti [[kumbang kotoran]] dan [[monyet]].<ref name=Shoshani226>Shoshani, hlm. 226–29.</ref> Gajah juga berdampak buruk terhadap [[ekosistem]]. Di [[Taman Nasional Murchison Falls]] di [[Uganda]], jumlah gajah yang terlalu besar mengancam beberapa spesies burung kecil yang bergantung pada daerah berhutan. Berat mereka dapat mengakibatkan [[pemadatan tanah]], sehingga air hujan akan mengalami [[pelimpasan permukaan|pelimpasan]] yang dapat menyebabkan [[erosi]].<ref name=Shoshani124>Eltringham, hlm. 124–27.</ref>
[[Berkas:Baboon eating elephant dung.jpg|ka|jmpl|Sebagian besar makanan gajah tidak dicerna. Hewan lain, seperti [[babun]], akan mengambil kotoran gajah untuk mencari biji yang belum dicerna.]]
Pada umumnya gajah hidup berdampingan dengan herbivora-herbivora lain, yang biasanya akan menjauh. Kadang-kadang terjadi interaksi agresif antara gajah dengan badak. Di [[Taman Nasional Aberdare]], [[Kenya]], seekor badak menyerang seekor anak gajah, dan akibatnya badak tersebut dibunuh oleh gajah lain.<ref name=Shoshani124/> Di [[Taman Hluhluwe–iMfolozi|Cagar Buruan Hluhluwe–Umfolozi]], [[Afrika Selatan]], gajah yatim muda yang baru diperkenalkan menjadi agresif dan membunuh sekitar 36 badak pada tahun 1990-an; keagresifan tersebut berakhir setelah gajah jantan yang lebih tua diperkenalkan.<ref>{{cite news|title=Elephants kill endangered rhino|publisher=BBC News|date=14 February 2000|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/642731.stm|accessdate=5 October 2012}}</ref> Ukuran tubuh gajah dewasa yang besar membuat mereka hampir tidak dapat diserang oleh predator. Anak gajah mungkin diburu oleh [[singa]], [[dubuk|dubuk tutul]], dan [[Lycaon pictus|anjing liar]] di Afrika,<ref name=African/> atau [[harimau]] di Asia.<ref name=Asian/> Singa-singa di Savuti, Botswana, telah beradaptasi untuk memburu gajah pada musim kemarau, dan satu kawanan yang terdiri dari 30 singa diketahui pernah membunuh gajah-gajah yang berusia antara empat hingga sebelas tahun.<ref>{{cite journal|author=Power, R. J.; Shem Compion, R. X.|year=2009|title=Lion predation on elephants in the Savuti, Chobe National Park, Botswana|journal=African Zoology|volume=44|issue=1|pages=36–44|doi=10.3377/004.044.0104}}</ref> Bila dibandingkan dengan herbivora lain, gajah cenderung dijangkiti oleh banyak parasit, terutama [[nematoda]]. Hal ini diakibatkan oleh kurangnya tekanan dari predator yang seharusnya dapat membunuh banyak individu yang dijangkiti oleh banyak parasit.<ref>Sukumar, hlm. 121.</ref>
Baris 151:
=== Kelahiran dan anak gajah ===
[[Berkas:Loxodontacyclotis.jpg|jmpl|ka|Seekor induk gajah afrika sedang mandi dengan anaknya.]]
[[Gestasi]] pada gajah biasanya berlangsung selama dua tahun, dengan rentang waktu antar kelahiran antara empat hingga lima tahun. Kelahiran biasanya berlangsung pada musim hujan.<ref>Sukumar, hlm. 259–62.</ref> Tinggi anak gajah yang baru lahir adalah 85&nbsp;cm, sementara massanya kurang lebih 120&nbsp;kg.<ref name=Shoshani106>Moss, hlm. 106–13.</ref> Umumnya, dalam satu kehamilan hanya satu anak gajah yang lahir, tetapi kadang-kadang lahir anak kembar.<ref name=pregnancy/> Kehamilan gajah yang relatif panjang disokong oleh lima [[korpus luteum]] (sementara pada kebanyakan mamalia hanya ada satu) dan memberi lebih banyak waktu bagi [[fetus]] untuk tumbuh, terutama otak dan belalainya.<ref name="pregnancy">{{cite journal|author= Lueders, I.; Niemuller, C.; Rich, P.; Gray, C.; Hermes, R.; Goeritz, F.; Hildebrandt, T. B.|year=2012|title=Gestating for 22 months: luteal development and pregnancy maintenance in elephants|journal=Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences|volume=279|issue=1743|pages=3687–96|pmid=22719030|doi=10.1098/rspb.2012.1038|pmc= 3415912}}</ref> Maka dari itu, gajah yang baru lahir bersifat [[precocial]] dan dapat berdiri, berjalan, dan mengikuti ibu dan keluarganya.<ref name=Sukumar126/> Anak gajah yang baru lahir biasanya menjadi pusat perhatian anggota kelompok. Gajah dewasa dan sebagian besar gajah muda lainnya akan berkumpul di dekat gajah yang baru lahir, kemudian menyentuh dan membelainya dengan menggunakan belalai. Pada hari-hari pertama, sang induk tidak memperbolehkan anggota kelompok lain mendekati anaknya. [[Alloparenting]] – yaitu–yaitu ketika anak gajah diurus oleh gajah lain – terjadilain–terjadi pada beberapa kelompok. Allomother biasanya berusia dua hingga dua belas tahun.<ref name=Shoshani106/> Ketika predator mendekat, seluruh kelompok keluarga berkumpul dan menjaga anak gajah di tengah.<ref>Kingdon, hlm. 64.</ref>
 
Pada hari-hari pertama, kaki gajah yang baru lahir masih goyah dan perlu dibantu oleh induknya. Gajah yang baru lahir bergantung pada sentuhan, penciuman, dan pendengaran, karena penglihatannya masih buruk. Kendali atas belalai masih lemah, sehingga belalai bergerak maju mundur dan anak gajah dapat tersandung olehnya. Pada minggu kedua, anak gajah dapat berjalan lebih tegap dan kendali atas belalai lebih kuat. Setelah melewati bulan pertamanya, anak gajah dapat mengambil, memegang, dan menempatkan benda di mulutnya, tetapi belum dapat menghisap air melalui belalainya dan harus minum langsung dari mulutnya. Anak gajah juga masih bergantung pada induknya dan tetap berada di dekatnya.<ref name=Sukumar126/>
Baris 231:
=== Kebun binatang dan sirkus ===
[[Berkas:Elefantes 4.jpg|jmpl|Gajah afrika di [[Kebun Binatang Barcelona]].]]
Dalam sejarah, gajah disimpan untuk dijadikan tontonan di [[Mesir Kuno|Mesir]], [[Tiongkok]], [[Yunani Kuno|Yunani]], dan [[Romawi Kuno]]. Bangsa Romawi mempertarungkan gajah dengan manusia dan hewan lain dalam acara [[gladiator]]. Pada masa modern, gajah biasanya dapat ditemui di [[kebun binatang]] dan [[sirkus]] di seluruh dunia. Gajah di sirkus dilatih untuk melakukan trik-trik. Salah satu gajah sirkus yang paling terkenal adalah [[Jumbo]] (1861 – 151861–15 September 1885), yang merupakan atraksi utama di [[Sirkus Ringling Bros. dan Barnum & Bailey|Sirkus Barnum & Bailey]].<ref>Shoshani, hlm. 168–69.</ref> Gajah-gajah tersebut tidak dapat bereproduksi dengan baik karena kesulitan penanganan gajah jantan yang sedang mengalami musth dan terbatasnya pemahaman mengenai siklus estrus pada gajah betina.
Gajah yang lebih umum digunakan di sirkus dan kebun binatang modern adalah gajah asia. Setelah CITES memasukkan gajah asia ke dalam Lampiran I pada tahun 1975, jumlah gajah afrika di kebun binatang meningkat pada tahun 1980-an, walaupun impor gajah asia berlanjut. Setelah itu, Amerika Serikat menerima banyak gajah afrika dari Zimbabwe, yang mengalami overpopulasi gajah.<ref name=Shoshani184>Tuttle, hlm. 184–88.</ref> Pada tahun 2000, terdapat sekitar 1.200 gajah asia dan 700 gajah afrika di kebun binatang dan sirkus. Populasi gajah di penangkaran terbesar adalah di Amerika Utara, yang memiliki 370 gajah asia dan 350 gajah afrika. Sekitar 380 gajah asia dan 190 gajah afrika hidup di Eropa, sementara Jepang memiliki sekitar 70 gajah asia dan 67 gajah afrika.<ref name=Shoshani184/>
[[Berkas:Flickr - …trialsanderrors - Terrific flights over ponderous elephants, poster for Forepaugh ^ Sells Brothers, ca. 1899.jpg|jmpl|Poster sirkus sekitar tahun 1900]]
Baris 254:
Dalam [[budaya populer]] Barat, gajah merupakan lambang eksotik, terutama karena tidak ada hewan sejenis yang akrab dikenal oleh penonton di Barat (sama seperti [[jerapah]], [[kuda nil]], dan [[badak]]).<ref name="Van Riper 73"/> Penggunaan gajah sebagai lambang [[Partai Republik (Amerika Serikat)|Partai Republik Amerika Serikat]] dimulai setelah digambarnya [[gajah Republikan|kartun pada tahun 1874]] oleh [[Thomas Nast]].<ref>{{cite web|url=http://www.harpweek.com/09Cartoon/BrowseByDateCartoon.asp?Year=2003&Month=November&Date=7|title=Cartoon of the Day: "The Third-Term Panic"|publisher=HarpWeek|accessdate=1 September 2008}}</ref> Gajah juga dijadikan tokoh fiksi, terutama dalam cerita untuk anak-anak, yang menggambarkan gajah sebagai tokoh dengan perilaku yang patut dicontoh. Mereka biasanya menjadi penganti manusia dengan nilai-nilai manusia yang ideal. Banyak kisah yang menceritakan gajah muda yang kembali ke komunitas yang berhubungan erat, seperti kisah "''The Elephant's Child''" dari ''[[Just So Stories]]'' karya [[Rudyard Kipling]], kisah ''[[Dumbo]]'' oleh [[The Walt Disney Company]], dan ''The Saggy Baggy Elephant'' oleh Kathryn and Byron Jackson. Pahlawan gajah lain meliputi [[Babar si Gajah|Babar]] oleh [[Jean de Brunhoff]], [[Elmer the Patchwork Elephant|Elmer]] oleh [[David McKee]], dan [[Horton si Gajah|Horton]] oleh [[Dr. Seuss]].<ref name="Van Riper 73">{{cite book|author=Van Riper, A. B.|title=Science in Popular Culture: A Reference Guide|url=https://archive.org/details/scienceinpopular0000vanr|publisher=Greenwood Press|year=2002|pages=[https://archive.org/details/scienceinpopular0000vanr/page/73 73]–75|isbn=0-313-31822-0}}</ref>
 
Beberapa referensi budaya menekankan besar tubuh dan keunikan eksotik gajah. Contohnya, dalam bahasa Inggris, istilah "''white elephant''" (gajah putih) merupakanadalah istilah untuk sesuatu yang mahal, tidak berguna, dan aneh.<ref name="Van Riper 73"/> Ungkapan "''elephant in the room''" (gajah di dalam ruangan) merujuk kepada kebenaran yang begitu jelas tetapi diabaikan.<ref>{{cite book|title=Cambridge Academic Content Dictionary Paperback with CD-ROM|publisher=Cambridge University Press|page=298|isbn=978-0-521-69196-3}}</ref> Dalam [[bahasa Indonesia]], peribahasa yang mirip dengan ungkapan tersebut adalah "gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut di seberang lautan terlihat", yang berarti kesalahan sendiri tidak terlihat tetapi kesalahan orang lain terlihat jelas.<ref>{{cite book|title=Koleksi Peribahasa & Pantun Indonesia Terlengkap|publisher=Indonesia Cerdas|year=2009|page=76|isbn=9786028276184}}</ref> Sementara itu, kisah [[orang-orang buta dan seekor gajah]] dari [[anak benua India]] pada zaman kuno mengajarkan bahwa realita dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda.<ref>{{cite book|author=Nevid, J. S.|year=2008|title=Psychology: Concepts and Applications|publisher=Wadsworth Publishing|page=477|isbn=0-547-14814-3}}</ref>
{{clear}}