Seks anal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, replaced: dimana → di mana (2) |
k Bersih-bersih (via JWB) |
||
Baris 5:
'''Seks anal''' adalah [[posisi seks|tindakan seks]] yang melibatkan masuknya [[penis]] ke dalam [[anus]] [[pasangan seksual]].<ref name="Dean and Delvin">{{cite web|author=Dean|first=John|last2=Delvin|first2=David|title=Anal sex|url=http://www.netdoctor.co.uk/sexandrelationships/analsex.htm|publisher=Netdoctor.co.uk|accessdate=29 April 2010}}</ref><ref name="Anal Sex">{{cite web|title=Anal Sex|url=http://health.discovery.com/centers/sex/sexpedia/analsex.html|publisher=Health.discovery.com|accessdate=15 Februari 2011|archive-date=2002-06-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20020613200634/http://health.discovery.com/centers/sex/sexpedia/analsex.html|dead-url=yes}}</ref> Istilah ini juga dapat mencakup tindakan seksual lainnya yang melibatkan anus, termasuk [[pegging]], [[anilingus]] (seks anal–oral), [[main jari]], dan [[mainan seks|memasukkan objek]].<ref name="Dean and Delvin"/><ref name="Anal Sex"/>
Kesalahpahaman yang umum menggambarkan seks anal seperti yang dilakukan hampir secara eksklusif oleh laki-laki [[gay]]. Kesalahpahaman ini terhalau oleh para peneliti, karena tidak semua pria gay terlibat dalam seks anal, dan seks anal tidak jarang di antara hubungan [[heteroseksual]].<ref name="Dean and Delvin"/><ref name="Anal Sex"/> Jenis seks anal juga dapat dilakukan sebagai bagian dari praktik-praktik seksual [[lesbian]]. Banyak orang menemukan kenikmatan seks dari anus, dan beberapa di antaranya dapat mencapai orgasme melalui stimulasi dari [[prostat]] pada pria, dan [[klitoris]] dan stimulasi kaki [[G-Spot]] pada wanita.<ref name="goaskaliceMHS">{{en}} {{cite web|title=The male hot
Seperti kebanyakan bentuk interaksi seksual, individu berisiko untuk tertular [[penyakit menular seksual]],<ref name=Who/><ref name="CDC">Centers for Disease Control and Prevention. [http://www.cdc.gov/std/stats08/surv2008-Complete.pdf Sexually Transmitted Disease Surveillance], 2008. Atlanta, GA: U.S. Department of Health and Human Services; November 2009.[http://www.cdc.gov/std/stats08/2008survFactSheet.PDF Fact Sheet]</ref> dan dengan demikian praktik seks yang aman disarankan.<ref name="Who">World Health Organization, Department of Reproductive Health and Research
[http://whqlibdoc.who.int/publications/2007/9789241563475_eng.pdf Global strategy for the prevention and control of sexually transmitted infections:
== Anatomi dan stimulasi ==
Baris 17:
Kelenjar Skene kadang-kadang disebut sebagai "prostat wanita";<ref>{{Cite journal|author=Zaviacic M, Jakubovská V, Belosovic M, Breza J |title=Ultrastructure of the normal adult human female prostate gland (Skene's gland) |journal=Anat Embryol (Berl) |volume=201 |issue=1 |pages=51–61 |year=2000 |pmid=10603093}}</ref> mereka berada di seluruh uretra dan dapat dirasakan melalui dinding vagina. Namun, penelitian menunjukkan kebanyakan wanita mencapai orgasme hanya melalui stimulasi klitoris.<ref name="O'Connell">{{Cite journal|author=O'Connell HE, Sanjeevan KV, Hutson JM |title=Anatomy of the clitoris |journal=The Journal of Urology |volume=174 |issue=4 Pt 1 |pages=1189–95 |year=2005 |month=October |pmid=16145367 |laysummary=http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/5013866.stm |laysource=BBC News |laydate=June 11, 2006 |doi=10.1097/01.ju.0000173639.38898.cd}}</ref><ref name="Frank JE">Frank JE, Mistretta P, Will J. Diagnosis and treatment of female [[sexual dysfunction]]. ''American Family Physician''. (2008);77:635. PMID 18350761</ref><ref name="Clitoris">{{cite web|title='I Want a Better Orgasm!'|publisher=''[[WebMD]]''|accessdate=August 18, 2011|url=http://www.webmd.com/sex/want-better-orgasms|archive-date=2009-01-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20090113132443/http://www.webmd.com/sex/want-better-orgasms|dead-url=unfit}}</ref><ref name="Shere Hite">{{cite news|author=[[Shere Hite]]|title=Shere Hite: On female sexuality in the 21st century
|publisher=''[[The Independent]]''|date=April 30, 2006|accessdate=April 10, 2011|url=http://www.independent.co.uk/news/people/profiles/shere-hite-on-female-sexuality-in-the-21st-century-475981.html}}</ref><ref name="www.sexualhealth.com">{{cite web|first=Robert|last=Birch|title=Did you orgasm?|publisher=Sexualhealth.com|date=November 16, 2007|accessdate=April 21, 2010|url=http://www.sexualhealth.com/article/read/women-sexual-health/orgasm/486/|archive-date=2011-07-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20110716044630/http://www.sexualhealth.com/article/read/women-sexual-health/orgasm/486/|dead-url=yes}}</ref><ref name="womenshealth.about.com">{{cite web|first=Tracee|last=Cornforth|title=The Clitoral Truth. Interview with author and sexologist Rebecca Chalker |publisher=[[About.com]]|date=July 17, 2009|accessdate=April 21, 2010|url=http://womenshealth.about.com/cs/sexuality/a/clitoraltruthin_2.htm}}</ref> Klitoris mengelilingi vagina agak seperti tapal kuda dan memiliki lebih dari 6.000 serat saraf.<ref name="Chalker">{{cite book|last=Chalker|first=Rebecca|year=2000|title=The Clitoral Truth|url=http://www.sevenstories.com/Book/index.cfm?GCOI=58322100427350|publisher=Seven Seas Press|page=1|isbn=1-58322-473-4|access-date=2012-07-12|archive-date=2011-06-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20110618070244/http://www.sevenstories.com/Book/index.cfm?GCOI=58322100427350|dead-url=yes}}</ref> Selain ujung saraf yang hadir dalam anus dan rektum, penjelasan fisiologis mengenai mengapa beberapa wanita menemukan rangsangan anus menyenangkan adalah klitoris memiliki "kaki" yang memperpanjang sepanjang bibir vagina kembali ke anus.<ref name="WWw.goaskalice">{{cite web|title=Doin' the
Seks anal sering digambarkan sebagai "sangat normal" dalam [[pornografi]], tetapi menurut ''[[Go Ask Alice!]]'' dan peneliti lain, terjadi "jauh lebih sering" dari perilaku seksual lainnya.<ref name="Dean and Delvin"/><ref name="WWW.goaskalice">{{cite web|title=Not all gay men have anal sex|publisher=[[Go Ask Alice!]]|date=May 10, 1996 (Last Updated/Reviewed on June 13, 2008)|accessdate=April 26, 2010|url=http://www.goaskalice.columbia.edu/0900.html|archive-date=2011-12-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20111211200559/http://www.goaskalice.columbia.edu/0900.html|dead-url=yes}}</ref> Peningkatan aktivitas anal antara pasangan heteroseksual dapat dikaitkan dengan pornografi anal, di mana itu disajikan—dengan debat—sebagai suatu rutinitas dan tidak menyakitkan.<ref name="Dean and Delvin"/> Alasan lain untuk daya tarik seks anal termasuk hubungan dengan dominasi dan [[tabu]].<ref name="dailyuw.com">{{cite web|first=Celia|last=Hunko|title=Anal sex: Let’s get to the bottom of this|publisher=[[The Daily of the University of Washington]]|date=February 6, 2009|accessdate=April 26, 2010|url=http://dailyuw.com/2009/2/6/anal-sex-lets-get-bottom/|archive-date=2010-04-28|archive-url=https://archive.li/20100428073805/http://dailyuw.com/2009/2/6/anal-sex-lets-get-bottom/|dead-url=yes}}</ref> Selain itu, anus itu biasanya lebih ketat dari vagina, yang dapat menghasilkan kenikmatan sentuhan yang lebih besar bagi manusia melalui penisnya.<ref name="Boellstorff">{{cite book|author =Tom Boellstorff|title=The gay archipelago: sexuality and nation in Indonesia|isbn = 0691123349, 9780691123349|publisher=Princeton University Press|year=2005|page=282|accessdate=March 12, 2011|url=
Baris 34:
Risiko cedera pada pasangan reseptif karena hubungan seks anal berkali-kali lebih tinggi daripada disebabkan oleh seks vaginal.<ref>Deborah Dortzbach, W. Meredith Long, ''[http://books.google.com/books?id=U4ZYnmCzsToC&lpg=PP1&dq=Deborah%20Dortzbach%2C%20W.%20Meredith%20Long%2C%20The%20AIDS%20Crisis&hl=iw&pg=PP1#v=onepage&q&f=false The AIDS Crisis]''; h.97</ref> Selain itu, risiko penularan HIV lebih tinggi untuk seks anal dibandingkan seks vagina.<ref>Voeller B. AIDS and heterosexual anal intercourse. Arch Sex Behav 1991; 20:233–276. as cited in Leichliter, Jami S. PhD, "Heterosexual Anal Sex: Part of an Expanding Sexual Repertoire?" in ''Sexually Transmitted Diseases:''
November
=== Keperawanan perempuan ===
Baris 41:
=== Kelaziman ===
Pada tahun 1992, sebuah studi yang dilakukan oleh [[Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit]] Amerika Serikat menemukan bahwa hanya 26% laki-laki (18 sampai 59 tahun) dan 20% wanita (18 sampai 59 tahun) telah terlibat dalam seks anal heteroseksual, sebuah survei 2005 yang sama (juga dilakukan oleh pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS) menemukan kejadian meningkatnya hubungan seks anal pada populasi heteroseksual Amerika. Hasil survei menunjukkan bahwa 40% pria dan 35% perempuan antara 25 dan 44 tahun telah terlibat dalam seks anal heteroseksual.<ref>William D. Mosher, Ph.D.; Anjani Chandra, Ph.D.; and Jo Jones, Ph.D., [http://www.cdc.gov/nchs/data/ad/ad362.pdf Sexual Behavior and Selected Health Measures: Men and Women 15–44 Years of Age], U.S. DEPARTMENT OF HEALTH & HUMAN SERVICES, Division of Vital Statistics, September 15, 2005</ref> Dalam hal jumlah keseluruhan responden survei, sebanyak tujuh kali banyak wanita dan laki-laki gay mengatakan bahwa mereka terlibat dalam hubungan seks anal, dan angka ini mencerminkan ukuran populasi heteroseksual yang lebih besar.<ref>[[Anne-Christine d'Adesky]], ''Expanding Microbicide Research'' in amfAR Global
Dalam laporan 2007 berjudul ''Prevalence and Correlates of Heterosexual Anal and Oral Sex in Adolescents and Adults in the United States'' (B.Ind: Prevalensi dan Korelasi Seks Anal dan Oral Heteroseksual pada Remaja dan Dewasa di Amerika Serikat), diterbitkan dalam Journal of Infectious Disease, survei nasional Pertumbuhan Keluarga menemukan bahwa 34% pria dan 30% perempuan melaporkan pernah berpartisipasi dalam seks anal heteroseksual. Persentase peserta melaporkan seks anal heteroseksual secara signifikan lebih tinggi antara 20 sampai 24 tahun dan mencapai puncaknya antara 30 sampai 34 tahun.<ref name="EroticFlow" /><ref>{{cite web|author=|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18190267 |title=National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine |publisher=Ncbi.nlm.nih.gov |date=2011-03-18 |accessdate=2011-06-26}}</ref> Survei lain pada tahun 2008, difokuskan pada demografi yang jauh lebih muda, remaja dan dewasa muda, usia 15-21 tahun. Hal ini menemukan bahwa 16% dari 1350 yang disurvei telah memiliki jenis seks dalam 3 bulan sebelumnya, dengan kondom yang digunakan 29% dari waktu itu.<ref>{{cite web|url=http://www.thedenverchannel.com/news/18245402/detail.html#- |title=Bradley Hasbro Children's Research Center}}</ref> Namun, memberikan materi pelajaran, survei prevalensi hipotesis itu mungkin diremehkan.
|