Konten dihapus Konten ditambahkan
Copyedit
Robiansah (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
Baris 5:
 
== Pengembangan ==
R4M dikembangkan untuk mengatasi peningkatan bobott senjata anti pengebom yang digunakan oleh pesawat tempur Luftwaffe. Senjata anti pengebom utama Luftwaffe adalah [[Meriam otomatis|kanon otomatis]] 20 mm [[MG 151/20 meriam|MG 151/20]], yang cukup ringkas untuk dipasang di dudukan sayap internal di [[Focke-Wulf Fw 190]] (hingga 4 meriam, atau 6 dengan pod bawah sayap laras ganda opsional) dan juga dipasang pada garis tengah pesawat tempur [[Messerschmitt Bf 109|Bf 109G]], menembak melalui baling-baling sebagai ''Motorkanone''. Persenjataan ini bisa ditambah dengan sepasang meriam tambahan di [[Pod pistol|pod senjata]] bawah sayap yang menyebabkan gaya hambat, tetapi ternyata dibutuhkan rata-rata dua puluh peluru 20 mm untuk menembak jatuh pengebom bermesin empat Sekutu. MG 151/20 selanjutnya ditambah atau diganti dengan 30 mm [[Meriam MK 108|MK 108]], yang menggantikan ''Motorkanone'' MG 151/20 pada banyak pesawat Bf 109, dan dapat dipasang pada pod bawah sayap yang sedikit lebih besar yang dapat digunakan pada Bf 109 atau Fw 190. Meriam dengan [[Kaliber (artileri)|kaliber]] lebih berat ini dapat menjatuhkan pengebom dengan rata-rata satu hingga tiga tembakan. Namun [[Meriam MK 108|MK 108]] jauh lebih berat dan memiliki [[amunisi]] kaliber yang lebih besar membuatnya sulit untuk membawa amunisi untuk lebih dari satu atau dua kali "terbang lintas". Lebih buruk lagi, [[kecepatan peluru]] yang rendah berarti kanon ini memiliki jarak tembak yang sangat pendek dan mengalami [[Jatuhkan peluru|penurunan balistik]] lebih dari 41 meter pada jarak 1.000 meter setelah penembakan. Dalam proses pendekatan hingga berjarak cukup dekat dari sasaran untuk melakukan serangan, para pesawat tempur menempatkan diri mereka dalam jangkauan lusinan [[senapan mesin]] defensif [[M2 Browning|AN/M2 "laras ringan" Browning]] yang dimiliki oleh formasi kotak tempur pengebom berat USAAF, dari hampir semua arah pendekatan. [[Meriam MK 103]] yang lebih kuat memiliki kecepatan moncong yang lebih tinggi dan jangkauan yang meningkat, dengan biaya yang sangat besar, yaitu ukuran (panjang laras 1,34 meter atau 52,75 inci) dan laju tembakan yang jauh lebih rendah: 380-420 RPM vs 600-650 RPM untuk [[Meriam MK 108|MK 108]].
 
Selain itu, roket ''[[Werfer-Granate 21]]'' (Wfr. Gr. 21, or ''Bordrakete'' BR 21) yang merupakan turunan dari [[21 cm Nebelwerfer 42|Nebelwerfer]] 42 dipasang pada Messerschmitt Bf 109 dan [[Messerschmitt Bf 110|Bf 110]], dan Focke-Wulf Fw 190. Roket ini digunakan untuk membongkar [[kotak tempur]] formasi pengebom [[Pasukan Udara Angkatan Darat Amerika Serikat|USAAF]], memiliki tabung peluncur yang tak hanya menghasilkan gaya hambat bagi pesawat, tetapi juga harus diarahkan ke atas 15° dari garis rata untuk mengimbangi gerak jatuh balistik roket BR 21 yang cukup signifikan. Hal ini menambah gaya hambat pada dudukan tabung peluncur yang telah memiliki gaya hambat pula dan berkontribusi pada kecepatan peluru Wfr. Gr 21 yang relatif rendah dengan kecepatan 1.150 km/h (715 mph), sekitar 60% dari kecepatan peluru [[MK 108 cannon|MK 108]] yang sebesar 505 m/s (1818 km/h).