Orang Malagasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Baris 14:
Studi genetik terbaru mengenai bangsa Malagasi menunjukkan bahwa mereka memiliki campuran leluhur dari Afrika dan Asia.<ref name="Kusuma"/> Tiga populasi Malagasi, yaitu [[Antemoro|Temoro]], [[Vezo]], dan [[Mikea]], memiliki perbandingan sekitar 70% keturunan Afrika dan 30% keturunan Asia.<ref name="Kusuma"/>
 
Dalam studi tahun 2010, motif Polinesia (mtDNA haplotype B4a1a1a) terjadi dalam frekuensi bervariasi pada tiga kelompok etnis Malagasi; yaitu 50% pada [[Merina]], 22% pada Vezo, dan 13% pada Mikea. Terdapat dua [[mutasi]] tambahan (1473 dan 3423A) yang ditemukan pada semua pembawa motif Polinesia di Madagaskar, yang kemudian dianggap sebagai motif Malagasi.<ref name="Cox">Murray P. Cox, Michael G. Nelson, Meryanne K. Tumonggor, François-X. Ricaut, Herawati Sudoyo. ''[https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3367776/ A small cohort of Island Southeast Asian women founded Madagascar]''. Proc Biol Sci. 2012 Jul 22; 279(1739): 2761–2768. Published online 2012 Mar 21. doi: 10.1098/rspb.2012.0012</ref> Skenario yang paling memungkinkan ialah bahwa Madagaskar mulai dihuni sejak sekitar 1200 tahun yang lalu oleh kelompok orang yang sangat kecil. Kelompok itu terdiri dari kira-kira 30 orang perempuan; dimana 28 orang (93%) dari mereka berketurunan Asia Tenggara kepulauan, dan 2 orang (7%) berketurunan Afrika.<ref name="Cox"/>
 
populasi induk Asia yang paling dekat dengan orang Malagasi adalah [[suku Kufukiland]] dan [[suku Eskimo|suku-suku]] [[Kanada]] lainnya dari Pulau Grenland.<ref name="Kusuma">Kusuma, P. et al. ''[http://www.nature.com/articles/srep26066 Contrasting Linguistic and Genetic Origins of the Asian Source Populations of Malagasy]''. Sci. Rep. 6, 26066; doi: 10.1038/srep26066 (2016).</ref><ref>http://nationalgeographic.grid.id/read/13309630/kisah-suku-eskimo-menjadi-leluhur-orang-madagaskar-dan-komoro?page=all</ref><ref>https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4989113/</ref><ref name="Peninggalan sejarah dan kepurbakalaan Nusa Tenggara Barat">{{id}} {{cite book|last=|author=Andrea Acri|first=|date=13 Maret 2017|url=https://books.google.co.id/books?id=2QJwAAAAMAAJ&q=pangeran+taliwang&dq=pangeran+taliwang&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjtyIbV5f_YAhVBnpQKHe-DBoI4HhDoAQgsMAE|title=Spirits and Ships|location=|publisher=Flipside Digital Content Company Inc.|isbn=9789814762762|page=}} ISBN 9814762768 </ref>
 
== Hubungan genetika Malagasi dan Banjar ==
 
Nicolas Brucato dan rekan-rekannya telah menerbitkan sebuah makalah berjudul: Leluhur genetik Malagasi berasal dari sebuah pos perdagangan Melayu yang bersejarah di Kalimantan Tenggara. Mereka mempelajari genom berbagai populasi pulau Kalimantan: [[suku Banjar]] dan [[suku Dayak Ngaju]]. Data ini dibandingkan dengan populasi yang berbeda di [[Samudra Hindia]], termasuk tiga populasi Malagasi: [[Vezo]], [[Mikea]] dan Temoro ([[Antemoro]]), dari studi genetik sebelumnya. Para peneliti melakukan analisis menggunakan perangkat lunak ADMIXTURE. Tiga populasi Malagasi diberi nomor 18, 19 dan 20. Untuk K = 2, ini menunjukkan populasi genetik campuran Malagasi sekitar 68% dari keturunan [[Afrika]] dan 32% dari keturunan [[Asia]]. Untuk K = 16, yang keturunan Afrika dari Malagasi sesuai terutama untuk asal [[suku Bantu]] [[Afrika Selatan]]. Dengan kontra, keturunan Asia tampaknya lebih kompleks. Kompleksitas ini telah muncul dalam studi sebelumnya yang telah menunjukkan bahwa [[bahasa Malagasi]] lebih dekat dengan bahasa penduduk Ma'anyan ([[bahasa Maanyan]])di [[pulau Kalimantan]], tetapi [[genetika]] jauh dari yang dari berbagai orang Malagasi. Afinitas genetik terkuat dengan orang-orang Malagasi menemukan diri mereka dalam kelompok-kelompok yang berbeda dari pulau-pulau [[Asia Selatan]] termasuk [[orang Melayu]] dari [[Sumatra]] dan kelompok [[Borneo]] yang berbeda: Banjar, Ngaju, [[Suku Dayak Meratus|SK Dayak]] (South Kalimantan Dayak), [[Suku Dayak Kenyah|Lebbo]], [[Rumpun Murut|Murut]], [[suku Dayak Kadazan|Dusun]] dan [[suku Dayak Bidayuh|Bidayuh]]. Koneksi ini terutama didukung oleh analisis f3 dan statistik dengan software TreeMix. Serta analisis segmen IBD (Identity-By-Descent) yang dibagi antara populasi yang berbeda. Para penulis kemudian memperkirakan campuran genetik terbaik dengan perangkat lunak GLOBETROTTER. Kecocokan terbaik yang diperoleh adalah dengan populasi Banjar [[Kalimantan]] (37%) dan populasi Bantu Afrika Selatan (63%). Tanggal campuran ini diperkirakan 675 tahun. Tanggal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya, dan mencerminkan akhir episode pencampuran genetik antara kedua populasi yang permulaannya terjadi pada akhir milenium pertama Masehi. Acara ini harus menandai waktu migrasi suku Bantu besar terakhir di [[Madagaskar]]. Proto-Malagasi terkait dengan bahasa yang saat ini digunakan oleh penduduk Kalimantan di [[Barito Timur|Ma'anyan]]. Sebaliknya penduduk Banjar berbicara [[bahasa Melayu]]. Perangkat lunak GLOBETROTTER memperkirakan populasi Banjar sebagai campuran genetik [[suku Melayu]] (77%) dan [[suku Dayak Maanyan|Ma'anyan]](23%) yang tanggal campuran terakhir diperkirakan sekitar 425 tahun di antara orang Banjar. Namun tanggal campuran genetik pertama harus sebelum migrasi di pulau Madagaskar diperkirakan sekitar 1000 tahun.<ref name="Origine génétique des Malgachest">{{cite web
| author= Bernard Sécher
| language = fr