Cendekiawan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambah dan mengurangi kata
Primazega (bicara | kontrib)
k Menambah pranala dan memperbaiki ejaan
Baris 3:
 
Secara umum, terdapat tiga pengertian modern untuk istilah "cendekiawan", yaitu:
# merekaMereka yang amat terlibat dalam ide-ide dan buku-buku;
# merekaMereka yang mempunyai keahlian dalam [[budaya]] dan [[seni]] yang memberikan mereka kewibawaan kebudayaan, yang kemudian mempergunakan kewibawaan itu untuk mendiskusikan perkara-perkara lain di khalayak ramai. Golongan ini dipanggil sebagai "intelektual budaya".
# dariDari segi [[Marxisme]], mereka yang tergolong dalam [[Kelas sosial|kelas]] [[dosen]], [[guru]], [[pengacara]], [[wartawan]], dan sebagainya.
 
Oleh karena itu, cendekiawan sering dikaitkan dengan mereka yang lulusan [[universitas]]. Namun, [[Sharif Shaary]], [[dramawan]] [[Malaysia]] terkenal, mengatakan bahwa hakikatnya tidak semudah itu. Ia berkata:
Baris 17:
 
== Cendekiawan Bisu dan Palsu ==
Sharif Shaary menegaskan bahawa seorang "cendekiawan" bukan hanya berpikir tentang kebenaran tetapi harus menyuarakannya, apapun rintangannya. Seorang cendekiawan yang benar tidak boleh netral, dan harus memihak kepada kebenaran dan [[keadilan]]. Dia "tidak boleh menjadi ''cendekiawan bisu'', kecuali dia betul-betul bisu atau dibisukan".
 
Jika betul-betul bisu, seorang cendekiawan masih dapat bertindak dengan menyatakan pikiran melalui penulisan yang akhirnya akan sampai juga kepada khayalak ramai. Inilah yang dikatakan ''cendekiawan bisu yang tidak bisu''. Sebaliknya, terdapat ''cendekiawan yang tidak bisu tetapi bisu''. Dia menjadi bisu mungkin karena '''"dia takut atau berkepentingan"'''.<ref name=SS/>
 
Cendekiawan palsu akan mengelabui [[mata]] dan pikiran [[rakyat]] dengan kebenaran palsu melalui penyelewengan [[fakta]] dan pernyataan keliru. Cendekiawan palsu banyak menggunakan [[retorika]] kosong.<ref name=SS/>
 
== Rujukan ==