Fatimah binti Maimun: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sunandar94 (bicara | kontrib) →Perbedaan Membaca Tahun: Selisih taun yang kurang tepat kalau disebut 1 abad Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Menghilangkan referensi VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1:
[[Berkas:Tomb of Fatimah bt Maimun.jpeg|250px|jmpl|Makam Fatimah binti Maimun, di [[desa]] [[Leran, Manyar, Gresik]]. Cungkup makam berupa gedung tembok persegi dari batu kapur putih.]]
'''Fathimah nur Hakimah''' adalah seorang perempuan beragama [[Islam]] yang tinggal di daerah parung Jawa Barat. Fathimah Berusia 15 Tahun sekarang Fathimah sedang menjenjang di sekolah SMAN 5 Bogor dan duduk di bangku 10 C sosial Media Fathimah Nur Hakimah Adalah @fathimah.nh
== Perbedaan Membaca Tahun ==
Ada perbedaan membaca angka tahun karena hurufnya tak jelas. Moquette berkesimpulan tahun 495 H atau 1102 M. Tapi Paul Ravaisse membacanya tahun 475 H atau 1082 M. Selisih Dua Puluh Tahun. Rupanya kesimpulan Ravaisse ini yang banyak dianut sejarawan Indonesia karena menunjukkan waktu lebih tua.<ref name=":0">{{Cite web|title=Makam Fatimah binti Maimun dan Misteri Sosoknya|url=https://pwmu.co/154600/07/07/makam-fatimah-binti-maimun-dan-misteri-sosoknya/|website=Pwmu.co {{!}} Portal Berkemajuan|language=id-ID|access-date=2021-07-28}}</ref>
== Makam ditemukan ==
Baris 15:
Sumber tertulis tertua yang menulis legenda mengenai seorang putri dari Leran ialah ''[[Sajarah Banten]]'', yang ditulis tahun 1662 atau 1663.<ref name="Hoesein">[[Hoesein Djajadiningrat]], ''Critische beschouwing van de Sadjarah Banten. Bijdrage ter kenstelling van de Javaansche Geschiedschrijving'', Haarlem, 1913; terjemahan Indonesia, ''Tinjauan Kritis tentang Sejarah Banten'', Jakarta, 1983, hlm. 21, 274-278.</ref> Disebutkan bahwa pada masa Islamisasi Jawa, seorang bernama Putri Suwari dari Leran ditunangkan dengan raja terakhir dari Majapahit.<ref name="Hoesein"/>
Moquette juga menyampaikan legenda setempat yang dicatatnya saat ia mengunjungi Leran, bahwa makam tersebut adalah kubur seorang putri raja bernama Putri Dewi Suwari, yang memainkan peranan penting di awal sejarah Islam di pulau Jawa. Putri tersebut dihubung-hubungkan dengan [[Maulana Malik Ibrahim]] (wafat 822 H/1419 M), seorang [[Walisongo|wali]] terkenal yang makamnya terdapat di kota [[Gresik]], entah sebagai istrinya atau muridnya. Legenda tersebut tidak dapat diterima karena terdapat jarak 400 tahun antara kedua tokoh tersebut.<ref name="Ravaisse">Paul Ravaisse, ''L'inscription coufique de Léran à Java'', TBG, 65, 1925, hlm. 668-703.</ref><ref name="Moquette">J.P. Moquette, ''De oudste Moehammedaansche inscripte op Java (op de grafsteen te Leran)'', dalam '' Verhandelingen van het Eerste Congres voorde Taal-, Land- en Volkenkunde van Java gehouden te Solo, 25-26 December 1919'', Weltevreden, 1919 (1921), hlm 291-399.</ref>
== Teks nisan ==
|