Komando Pasukan Gerak Cepat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jenis operasi
Tag: pengguna baru menambah pranala merah VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k clean up
Baris 70:
 
==Struktur Satuan==
Sebagai Pasukan Darat TNI Angkatan udara, kala itu sesuai dengan Keputusan MEN/PANGAU No. 45 Tahun 1966, tanggal 17 Mei 1966, pengesahan Komando Pasukan Gerak Tjepat (Kopasgat) yang terdiri dari 3 Resimen.
 
Berdasarkan Kep Panglima TNI Nomor Kep/66/I/2022 tanggal 21 Januari [https://kopasgat.tni-au.mil.id/berita/dankopasgat-beserta-ketua-pia-ag--gab--iv-kopasgat-hadiri-upacara-likuidasi-koopsudnas validasi organisasi perubahan nama dari '''KORPASKHAS''' kembali ke jatidiri awal sejarah Pasukan Payung pertama NKRI yaitu '''KOPASGAT''']. Struktur Satuan Kopasgat saat ini :
Baris 553:
Pengembangan Sistem Pertahanan Udara Korpasgat adalah Hanud Jarak Dekat (Short Range Air Defence – ShoRAD) atau Hanud Titik untuk melindungi semua Pangkalan TNI AU (Lanud), Satuan Radar (Satrad), Istana Negara, dan obyek vital negara bernilai strategis dari segala bentuk ancaman serangan udara. Kekuatan terdiri dari :
# Bateray Meriam/Canon
# Bateray Rudal ShoRAD
 
Hanud Jarak Medium (Medium Range Air Defence – MeRAD)atau Hanud Terminal saat ini diemban oleh Satuan Rudal (Satrudal) Kosekhanudnas TNI AU. Pengadaan pertama adalah Satrudal 111 Kosekhanudnas I untuk pengamanan ibukota Jakarta dengan Alutsista berupa Bateray NASAMS (Norwegia) dengan jarak jangkau tembak antara 50–100  km. Kedepan dibentuk Satrudal-Satrudal Hanud Jarak Jauh baru ditiap wilayah Kosehanudnas I,II,III, dan IV sebagai payung udara NKRI terutama rencana di Ibukota baru NKRI yang ada di Kalimantan dan di wilayah perbatasan udara NKRI sehingga membentuk Perisai Udara yang panjang saling menyambung disepanjang perbatasan udara NKRI. Untuk lebih mengoptimalkan kekuatan Hanud, akan dikembangkan Sistem Hanud THAAD (Terminal High Altitude Air Defence) yaitu sistem Hanud yang saling terintegrasi antara Hanud titik Pasgat dan Hanud Terminal maupun Area Kosekhanudnas I,II,III,IV TNI Angkatan Udara untuk melindungi wilayah udara NKRI.
 
=== RESIMEN BANTUAN TEMPUR KORPASGAT ===
Baris 595:
Sejarah awal pembentukan Denhanlan Pasgat adalah Pada masa awal kemerdekaan, dalam konsolidasi organisasi Badan Keamanan Rakyat Oedara (BKRO) membentuk Organisasi Darat yaitu Pasukan Pertahanan Pangkalan (PPP). PPP dibutuhkan untuk melindungi pangkalan-pangkalan udara yang telah direbut dari tentara Jepang terhadap serangan Belanda yang pada waktu itu ingin kembali menduduki wilayah Republik Indonesia. Pimpinan BKR saat itu, Letjen Soedirman maupun Komodor (U) Soerjadi Soerjadarma berpendapat bahwa Belanda pasti akan menyerang ibu kota RI di Yogyakarta lewat udara. PPP saat itu masih bersifat lokal, yang dibentuk di pangkalan-pangkalan udara seperti di Pangkalan Udara Bugis (Malang), Maospati (Madiun), Mojoagung (Surabaya), Panasan (Solo), Maguwo (Yogyakarta), Cibeureum (Tasikmalaya), Kalijati (Subang), Pamengpeuk (Garut), Andir dan Margahayu (Bandung), Cililitan dan Kemayoran (Jakarta) dan pangkalan-pangkalan udara di luar pulau Jawa seperti Talang Batutu (Palembang), Tabing (Padang) dll dari agresi militer I dan II Belanda.
 
Disetiap Lanud dibentuk Detasemen Pertahanan Pangkalan (Denhanlan) Pasgat. Terutama Lanud Tipe A dan Lanud Tipe B. Sebagai pasukan tempur untuk pertahanan pangkalan, menjadi perisai setiap Lanud dan wilayah teritorial udara (Bandara/Airstrip). Denhanlan bertugas melindungi dan mempertahankan semua Pangkalan Udara Militer maupun Bandara/Airstrip NKRI beserta Aset yang ada didalamnya dari segala ancaman dan serangan guna untuk menjamin tetap berlangsung operasi udara. Salah satunya tugas yaitu menempatkan Sniper di tiap Tower Lanud/Bandara guna melaksanakan penindakan langsung terhadap ancaman drone tak berizin yang membahayakan operasi udara / penerbangan di Lanud dan Bandara NKRI. Denhanlan Pasgat dilengkapi Alutsista berupa Rantis-rantis serbu dengan senjata kaliber 12,7  mm, Rantis Patroli dan kendaraan angkut pasukan. Denhanlan Pasgat dipimpin oleh seorang Pamen dengan kekuatan 1 kompi senapan, 1 tim aksi khusus, 1 peleton bantuan, dan 1 peleton markas. Denhanlan adalah Pasukan Kopasgat yang melaksanakan BKO Lanud untuk tugas tempur pertahanan pangkalan dan bandara.
Organisasi terdiri dari :
# Kompi Senapan
Baris 645:
Pasukan intai yang diterjunkan secara rahasia jauh sebelum pelaksanaan serangan pada operasi udara dilaksanakan. Mereka adalah pasukan operasi khusus yang terlatih, melakukan infiltrasi baik melalui udara, darat, maupun perairan/laut ke dalam wilayah musuh untuk melakukan pengintaian khusus. Melaksanakan zeni terbatas, droping zone, menghimpun data baik posisi, kekuatan maupun logistik musuh, di mana mereka memanggil dan mengarahkan serangan udara, dukungan udara jarak dekat dan dukungan tembakan serta penerjunan pasukan. Combat Controllers menggunakan kendaraan segala medan, kendaraan amfibi, senjata, dan penghancuran untuk mencapai tujuan mereka, yang mungkin termasuk penghancuran rintangan.
Kemampuan yang dimiliki menuntut kesiapan dan ketangguhan mental dan fisik untuk bertahan hidup di daerah terpencil, mencakup prinsip, prosedur, peralatan dan teknik yang memungkinkan individu untuk bertahan hidup, terlepas dari kondisi iklim atau lingkungan yang tidak bersahabat, dan kembali hidup-hidup.
Kualifikasi tempur yang harus dimiliki diantaranya adalah Para Komando, Free Fall, terjun HALO/HAHO, Selam tempur, Survival, Zeni terbatas, Komlek, Demolisi, dll.
 
MOTTO.
Baris 737:
Berdasarkan Peraturan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor 2 Tahun 2013 tentang Validasi Organisasi dan Tugas Korpaskhas dan Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor 6 Tahun 2013 tanggal tentang Validasi Organisasi Korpaskhas, maka tanggal 17 Oktober 2013 telah dilaksanakan pengukuhan atas organsasi dan tugas Korpaskhas yang baru yaitu peningkatan status Detasemen Bravo 90 menjadi Satuan Bravo 90, peningkatan Tim Aksus, Tim Intel dan Tim Baniksu masing-masing menjadi Detasemen, Perubahan status Wing III Diklat menjadi Pusdiklat Paskhas, pembentukan dua Detasemen Matra (berasal dari kompi matra Yon 461 dan 464), pembentukan satuan baru Detasemen Hanud, pembentukan satuan baru Wing III, pembentukan satuan baru Yon 469 dan perubahan status semua batalyon Paskhas yang selama ini bersifat komposit menjadi lebih spesifik yakni batalyon komando (yonko 461-469).
 
Semangat baru tumbuh seiring kekompakan yang terjalin di antara sesama Perwira dari '''2 (dua) Kotama Tempur TNI Angkatan Udara yaitu Korps Penerbang (Wing-Wing Udara) dan KOPASGAT'''. Perhatian Pimpinan TNI AU yang ingin menjadikan TNI Angkatan Udara menjadi kekuatan yang disegani di Kawasan mengambil langkah nyata guna menjadikan Wing-Wing Udara, KOPASGAT, dan Wing-Wing Radar dengan Satuan-Satuan Rudal Hanud menjadi kekuatan yang handal dan kuat.
 
=== Hierarki ===
Baris 863:
* {{en}} [http://indonesiaeliteforces.tripod.com/id4.html Indonesia Air Force Special Forces]
 
 
{{TNI-AU}}