* Direktur Utama: Ronald Sutardja
* Direktur: Una Lindasari
* Direktur: Ariani Vidya Sofjan<ref>[https://deltadunia.com/id/tentang/manajemen/dewan-direksi/ Direksi]</ref>
==Kepemilikan==
==Sejarah==
===Perusahaan garmen===
Perusahaan didirikan dengan nama '''PT Daeyu Poleko Indonesia''' pada 26 November 1990 dan mulai beroperasi di tahun 1992.<ref name=lap>[http://deltadunia.com/wp-content/uploads/2022/05/DOID-AR-2021.pdf Lap Tahunan DOID 2021]</ref> Mulanya, perusahaan ini merupakan produsen [[garmen]] yang berlokasi di [[Bekasi]], [[Jawa Barat]], hasil patungan dari Poleko Group (perusahaan milik keluarga [[Arnold Achmad Baramuli|Baramuli]])<ref>[https://books.google.co.id/books?id=3YBV8iOuQ-sC&pg=PA43&dq=baramuli+poleko&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjzgpXsjZT4AhUMSmwGHTLlBIE4ChDoAXoECAcQAg#v=onepage&q=baramuli%20poleko&f=false Pendidikan Kewarganegaraan]</ref> dan Daeyu, sebuah perusahaan garmen asal [[Korea Selatan]].<ref>[https://books.google.co.id/books?id=Q_A4tTBodNkC&pg=PA154&dq=Daeyu&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjXp4iEj5T4AhUI9zgGHa4dCaQQ6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=Daeyu&f=falseASIA Major Wholesalers & Retailers]</ref> Perusahaan yang dibangun dengan investasi US$ 2 miliar ini memiliki status [[penanaman modal asing]]<ref name=com>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=ZRHkAAAAMAAJ&dq=DAEYU+POLEKO+INDONESIA&focus=searchwithinvolume&q=Poleko Indonesian Capital Market Directory]</ref> dengan produk utamanya adalah garmen seperti [[sweater]]<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=saC1AAAAIAAJ&dq=DAEYU+POLEKO+INDONESIA&focus=searchwithinvolume&q=daeyu Direktori Industri Pengolahan Indonesia]</ref> yang 90%-nya diekspor.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=80TtAAAAMAAJ&dq=DAEYU+POLEKO+INDONESIA&focus=searchwithinvolume&q=poleko Indonesia Development News, Volume 14,Masalah 2]</ref> Daeyu pada 1995 memiliki 28,6% saham di Daeyu Poleko,<ref>[https://books.google.co.id/books?id=13bwAAAAMAAJ&q=DAEYU+POLEKO+INDONESIA&dq=DAEYU+POLEKO+INDONESIA&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiV45_KjJT4AhUnUGwGHRZjA-UQ6AF6BAgHEAI Korea Company Handbook]</ref> yang kemudian menjadi 36,45% pada 1996.<Refref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=ymgpAQAAMAAJ&dq=DAEYU+POLEKO+INDONESIA&focus=searchwithinvolume&q=poleko Korea Company Yearbook 1996/97]</ref> Pada tanggal 14 Mei 1998, status penanaman modal asing diganti menjadi [[penanaman modal dalam negeri]].<ref name=com/>
Tiga tahun kemudian, di tanggal 15 Juni 2001, perusahaan mencatatkan sahamnya di [[Bursa Efek Jakarta]] dengan melepas 72 juta sahamnya, yang ditawarkan dengan harga Rp 150. Pada tahun tersebut, perusahaan telah berganti nama menjadi '''PT Daeyu Orchid Indonesia'''.<Refref name=bri>[https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-doid/ Sejarah dan Profil Singkat DOID (Delta Dunia Makmur Tbk)]</ref> Daeyu Orchid kemudian memiliki [[anak usaha]] bernama PT Orchid Beautiful Garment Indonesia<ref name=sej>[https://fdokumen.com/document/universitas-atma-jaya-yogyakarta-faculty-of-tbk-setelah-berubah-nama-menjadi-pt.html?page=1 UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FACULTY OF FILEPETROINDO, TBK. SETELAH BERUBAH NAMA MENJADI PT....]</ref> yang sebelumnya juga dimiliki oleh Poleko Group.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=FOQvQ4SL6kYC&pg=RA3-PA39&dq=Poleko+Indonesia&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjbvuTHjZT4AhWZRmwGHcyrC1oQ6AF6BAgGEAI#v=onepage&q=Poleko%20Indonesia&f=false Dharmasena, Bagian 16,Masalah 30-41]</ref> Anggota keluarga Baramuli juga sempat masih tercatat dalam kepemimpinan perusahaan.<Refref>[http://givary.blogspot.com/2004/08/pemegang-saham-saham-gorengan.html Pemegang Saham - Saham Gorengan]</ref> Belakangan, di bulan Maret 2003, anak usaha Daeyu Orchid, PT Orchid Beautiful dilepas.<ref name=sej/> Kemudian, pada ''[[rights issue]]'' pada Juli-Agustus 2004,<Refref name=bri/> masuklah pemodal baru, yaitu PT Dipankara Abadi dalam transaksi senilai Rp 56,5 miliar ini. Kemudian, 77,32% dana hasil ''rights issue'' digunakan bagi akuisisi PT Delta Merlin Sandang Tekstil<ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-168544/daeyu-orchid-akan-lakukan-right-issue Daeyu Orchid akan Lakukan Right Issue]</ref> yang berbasis di Jl. Raya Solo-Sragen, [[Sragen]], [[Jawa Tengah]]. Delta Merlin sendiri merupakan perusahaan yang telah beroperasi sejak 2001 dan awalnya dimiliki oleh Sumitro, pendiri [[Duniatex]].<Refref name=bosz>[https://industri.kontan.co.id/news/bos-duniatex-pernah-melego-perusahaannya-ke-delta-dunia-makmur-doid Bos Duniatex pernah melego perusahaannya ke Delta Dunia Makmur (DOID)]</ref> Pada saat yang sama, juga dilakukan pemindahan kantor pusat dari Jakarta ke [[Sragen]], sesuai kantor pusat anak usahanya.<ref name=sej/> Inilah proses yang bisa dibilang sebagai ''backdoor listing'' pertama yang melibatkan perusahaan ini.
Pada tanggal 12 Oktober 2005, nama perusahaan diganti lagi menjadi '''PT Delta Dunia Petroindo Tbk''',<ref>[http://www.sahamidx.com/?view=Stock.Profile&path=Stock&stock_code=DOID DOID ~ Delta Dunia Makmur Tbk.]</ref> yang diiringi perluasan usaha ke bidang perindustrian, perdagangan, pertambangan, pengangkutan darat dan jasa dari sebelumnya hanya produksi garmen/tekstil,<ref>[https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/586/jbptunikompp-gdl-indriatisa-29281-10-unikom_i-v.pdf BAB IV-HASIL PENELITIAN..]</ref> walaupun usaha utamanya sebenarnya masih pada bidang tersebut. Perusahaan mencatatkan laba bersih Rp 1,7 miliar dan aset Rp 1,2 triliun pada 2005,<ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-506934/harga-saham-merosot-80-delta-dunia-petroindo-disuspensi Harga Saham Merosot 80%, Delta Dunia Petroindo Disuspensi]</ref> dan laba bersihnya kemudian naik menjadi Rp 2,23 miliar pada 2006.<ref name=com/> Kepemilikan saham perusahaan ini pada 2006 dikuasai oleh PT Texta Indonesia (81,94%), sisanya publik. Diperkirakan, masih ada hubungan pengendalian antara Duniatex dan perusahaan ini.<Refref>[https://idnfinancials.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/financial-statements/DOID/2006/FY_2006_DOID_Delta+Dunia+Makmur+Tbk.pdf LAPKEU DOID 2006]</ref> Pada tahun 2006, kepemilikan saham Delta Dunia Petroindo di anak usaha utamanya, PT Delta Merlin, terdilusi menjadi 76,31%, dan belakangan lenyap pasca dilepas seluruhnya di tanggal 26 Desember 2007 kepada PT Delta Dunia Textile yang dimiliki Duniatex.<Refref name=bosz/>
===Perusahaan properti===
Pada tahun 2008, PT Delta Dunia Petroindo Tbk memutuskan banting setir ke bisnis [[properti]] dengan mengakuisisi PT Margamas Griya Realty, PT Nusamakmur Ciptasarana dan PT Sanurhasta Mitra sebanyak 99%,<ref name=sej/> yang beroperasi di [[Bali]], [[Surabaya]] dan [[Balikpapan]]. Nama perusahaan kemudian diubah lagi ke '''PT Delta Dunia Property Tbk''' di tanggal 5 Agustus 2008, dengan kantor pusatnya kini kembali ke Jakarta.<ref name=sej/><ref>[https://adoc.pub/download/a-pendirian-perusahaan-a-the-company-s-establishment.html Pendirian Perusahaan...]</ref> Namun, kepemilikan perusahaan tetap berada di tangan PT Texta Indonesia pada akhir 2008. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), kemudian masuklah nama Benny Wirawansa dalam jajaran [[komisaris]].<Refref>[https://fdokumen.com/document/doid-2008.html DOID 2008]</ref> Ia dianggap merupakan tokoh utama dalam perusahaan ini.<ref>[http://nofieiman.com/warren-buffett-ala-indonesia/ Warren Buffett ala Indonesia?]</ref>
Pada tahun 2009, komposisi kepemilikan perusahaan kembali mengalami perubahan, menjadi Benny 26,09%, Edy Suwarno sebanyak 7,52% dan PT Texta Indonesia sebanyak 49,02%, yang kemudian ketiganya mengalihkan kepemilikannya ke Lion Trust, Amicorp Trustees dan Credence Trust di tanggal 10 September 2009. Belakangan, tiga pemegang saham tersebut, dengan kepemilikan 88,36% perusahaan ini kemudian melepas seluruh sahamnya kepada [[Northstar]] Tambang Persada Pte. Ltd. dan sisanya ke publik/pembeli lain (di bawah 5%) dalam transaksi senilai Rp 8,264 triliun. Northstar membeli sekitar 40% saham dengan harga US$ 350 juta.<Refref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-1242486/akuisisi-40-saham-doid-northstar-habiskan-us-350-juta Akuisisi 40% Saham DOID, Northstar Habiskan US$ 350 Juta]</ref><Refref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-1236823/3-pengendali-doid-lepas-seluruh-kepemilikan-rp-8264-triliun 3 Pengendali DOID Lepas Seluruh Kepemilikan Rp 8,264 Triliun]</ref> Northstar adalah perusahaan yang dikomandoi oleh [[Patrick Walujo]]. Sebelum transaksi penjualan ke Northstar dilakukan, manajemen sebenarnya sudah menargetkan akan terjun ke bisnis [[batu bara]] lewat rencana akuisisi 3 perusahaan kontraktor batu bara. Namun, akhirnya hanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama yang berniat diakuisisi, dengan total transaksi Rp 5,5 triliun.<ref>[https://issuu.com/koran_jakarta/docs/edisi_431_-_22_agustus_2009/10 Bisnis Tambang Kian Diincar, Koran Jakarta 22 Agustus 2009]</ref> Rupanya, Bukit Makmur sejak 2008 sudah dikuasai oleh Patrick Walujo juga setelah diakuisisinya dari Jimmy Budiarto.<ref name=tegu>[https://www.teguhhidayat.com/2013/01/delta-dunia-makmur-debt-problem.html Delta Dunia Makmur, Debt Problem]</ref> Maka, kemudian diakuisisilah perusahaan itu, yang berarti menjadikan perusahaan ini dijadikan alat ''backdoor listing'' untuk yang ketiga kalinya, yang transaksinya selesai pada 6 November 2009.<Refref>[https://www.viva.co.id/arsip/103538-delta-dunia-tuntaskan-akuisisi-bukit-makmur Delta Dunia Tuntaskan Akuisisi Bukit Makmur]</ref>
===Perusahaan batu bara===
Bukit Makmur Mandiri Utama merupakan perusahaan kontraktor tambang terbesar kedua yang melayani sejumlah perusahaan tambang besar sejak didirikan pada 1998. Perusahaan yang kemudian Patrick Walujo juga duduk dalam dewan komisarisnya ini,<ref>[http://deltadunia.com/wp-content/uploads/2018/07/Delta-Dunia-2009-Annual-Report.pdf LapTahunan DOID 2009]</ref> sebelumnya sejak 16 Oktober 2009 telah mengganti namanya dari PT Delta Dunia Property Tbk menjadi '''PT Delta Dunia Makmur Tbk'''. Fokus bisnis utama perusahaan kemudian juga menjadi pertambangan, perdagangan dan pembangunan.<ref name=lap/> Kemudian, Delta Dunia Makmur melakukan divestasi terhadap seluruh anak usahanya yang bergerak di bidang properti pada tahun 2010.<Refref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-1376533/tinggalkan-bisnis-properti-delta-dunia-jual-lahan-124-hektar Tinggalkan Bisnis Properti, Delta Dunia Jual Lahan 124 hektar]</ref> Pasca terjun ke bisnis batu bara, tercatat pendapatan perusahaan naik dari Rp 2,7 triliun dari Rp 661 miliar dan untung Rp 206,9 miliar dari merugi Rp 1,8 miliar pada kuartal pertama 2010 dan 2009.<Refref>[https://issuu.com/koran_jakarta/docs/edisi_825_-_8_oktober_2010 Emiten Tambang ingin Propertinya Terjual di 2010, Koran Jakarta, 8 Oktober 2010]</ref> Meskipun demikian, akibat tergantung harga komoditas, belanja modal yang besar dan berusaha menyelesaikan pinjaman US$ 825 juta (yang diperoleh anak usahanya PT Bukit Makmur) yang kemudian berbunga, maka perusahaan ini cenderung kurang bagus kinerjanya<ref name=tegu/> dan sering merugi secara tahunan, dari 2009-2011.<ref>[https://www.sahamu.com/doid-pt-delta-dunia-makmur-tbk-rugi-bersih-3-tiga-tahun-berturut-turut/ DOID ( PT Delta Dunia Makmur Tbk ) rugi bersih 3 (tiga) tahun berturut-turut]</ref>
Untuk memperluas usahanya, pada tahun 2010, Delta Dunia Makmur sempat merencanakan akan mengakuisisi PT [[Berau Coal Energy]], dan mengalihkan kepemilikannya ke [[Recapital Group]], namun gagal.<Refref>[https://www.reuters.com/article/beraucoal-indonesia-idUSJAK6544120100520 Indonesia's Delta Dunia, Recapital talks on Berau Coal fail]</ref> Perusahaan yang menambang 13,2 juta ton batu bara hingga Mei 2011 dan 35 juta ton di akhir 2010 ini<ref>[https://kabar24.bisnis.com/read/20110718/186/43465/produksi-delta-dunia-naik-tipis Produksi Delta Dunia naik tipis]</ref> kemudian melanjutkan akuisisinya pada Oktober 2012 di dua perusahaan tambang batu bara yang belum berproduksi yaitu PT Banyu Biru Sakti dan PT Pulau Mutiara Persada senilai Rp 162 milyar. Kedua perusahaan ini memiliki konsesi 11.000 ha di [[Kalimantan Timur]] dan [[Jambi]].<ref name=tegu/> Perusahaan sebelumnya juga melakukan ''[[rights issue]]'' kembali di Juni 2011, sebesar Rp 1,2 triliun (Rp 900/lembar dan 1,36 miliar saham). Namun, ''rights issue'' ini tidak mengubah kepemilikan, karena Northstar masih mengeksekusi kepemilikannya dan nantinya tetap memegang sekitar 40%. Dari awalnya dana transaksi tersebut mayoritas untuk belanja modal,<Refref>[https://economy.okezone.com/read/2011/06/09/278/466188/delta-dunia-makmur-right-issue-rp900-saham Delta Dunia Makmur Right Issue Rp900/Saham]</ref> manajemen perusahaan memilih menggunakan mayoritasnya untuk membayar utang PT Bukit Makmur Mandiri Utama.<Refref>[https://market.bisnis.com/read/20150119/192/392454/delta-dunia-makmur-doid-habiskan-90-dana-rights-issue DELTA DUNIA MAKMUR (DOID) Habiskan 90% Dana Rights Issue]</ref> Walaupun masih merugi, di tahun 2014, perusahaan menargetkan kontrak baru dan membeli [[alat berat]] pertambangan baru senilai US$ 32,8 juta.<Refref>[https://www.beritasatu.com/archive/224097/delta-dunia-beli-alat-berat-us-328-juta Delta Dunia Beli Alat Berat US$ 32,8 Juta]</ref> Menghadapi penurunan industri batu bara di pertengahan 2015, Delta Dunia Makmur juga merencanakan terjun ke pertambangan [[emas]].<Refref>[https://pemeriksaanpajak.com/2015/07/29/jasa-turun-delta-dunia-genjot-produksi-batubara/ Jasa Turun, Delta Dunia Genjot Produksi Batubara]</ref> Akhirnya, di tahun 2016, perusahaan yang beraset US$ 882,27 juta ini bisa meraih untung US$ 37,09 juta.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20170320/192/638525/setelah-merugi-kini-delta-dunia-makmur-doid-meraih-untung-us3709-juta Setelah Merugi, Kini Delta Dunia Makmur (DOID) Meraih Untung US$37,09 Juta]</ref> Peningkatan harga batu bara mendorong perolehan tersebut. Keadaan tersebut juga sempat menaikkan harga sahamnya di pasar modal.<ref>[https://www.bareksa.com/berita/undefined/2017-02-02/saham-doid-setahun-naik-900-bagaimana-kinerja-fundamentalnya Saham DOID Setahun Naik 900%, Bagaimana Kinerja Fundamentalnya?]</ref>
Perluasan usaha pada tahun 2017 kembali direncanakan, dengan berniat terjun ke [[energi terbarukan]] dan menanamkan investasi di sejumlah perusahaan tambang batu bara.<Refref>[https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20170523144020-85-216701/delta-dunia-makmur-genjot-bisnis-energi-baru-terbarukan Delta Dunia Makmur Genjot Bisnis Energi Baru Terbarukan]</ref> Meskipun demikian, usaha selain kontraktor tambang berupa kepemilikan lahan tambang di anak usahanya rupanya tidak dieksplorasi seiring penurunan harga komoditas global, sehingga ketika [[Izin Usaha Pertambangan]]-nya berakhir, kemudian dikembalikan ke negara.<ref>[https://www.minergy-news.com/delta-dunia-siap-lepas-seluruh-iup-ke-pemerintah/ DELTA DUNIA SIAP LEPAS SELURUH IUP KE PEMERINTAH]</ref> Laba perusahaan juga pada tahun 2019 mengalami penurunan 72% menjadi US$ 20,48 juta dari setahun sebelumnya US$ 75,64 juta.<Refref>[https://market.bisnis.com/read/20200224/192/1204962/laba-delta-dunia-makmur-doid-pada-2019-turun-7292-persen Laba Delta Dunia Makmur (DOID) pada 2019 Turun 72,92 Persen]</ref> Sempat ada rumor bahwa perusahaan ini akan dijual Northstar kepada [[Indika Energy]] Tbk, [[Adaro Energy]] Tbk, PT Tiara Marga Trakindo dan sebuah perusahaan asing ([[China Investment Corporation]]) karena lebih banyak merugi,<Refref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20180124091827-17-2357/manajemen-doid-northstar-keluar-merupakan-hal-biasa Manajemen DOID: Northstar Keluar Merupakan Hal Biasa]</ref><ref>[https://www.bareksa.com/berita/berita-ekonomi-terkini/2018-09-26/beredar-rumor-akan-diakuisisi-adro-ini-prospek-saham-doid Beredar Rumor akan Diakuisisi ADRO, Ini Prospek Saham DOID]</ref><ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20190123143010-17-52000/northstar-dikabarkan-jual-saham-doid-kali-ini-ke-cic Northstar Dikabarkan Jual Saham DOID, Kali Ini ke CIC]</ref> namun hal itu kemudian tidak terbukti. Pada tahun 2019, perusahaan mencatatkan penambangan 50 juta ton batu bara, naik dari 32,8 juta ton pada 2009 dan merupakan yang tertinggi sebelum turun kembali pada 2020.<Refref>[https://www.statista.com/statistics/1095149/delta-dunia-annual-coal-production/ Coal production of PT Delta Dunia Makmur Tbk. from 2009 to 2020]</ref>
Pada tahun 2021, anak usaha perusahaan, PT Bukit Makmur Mandiri Utama, mengakuisisi sebuah kontraktor tambang [[Australia]], Open Cut Mining East (yang memiliki kapasitas produksi 160 juta ton di [[Queensland]] dan merupakan divisi dari Downer EDI Ltd.) seharga Rp 1,57 triliun.<ref>[https://www.liputan6.com/saham/read/4681686/anak-usaha-delta-dunia-makmur-caplok-kontraktor-tambang-australia Anak Usaha Delta Dunia Makmur Caplok Kontraktor Tambang Australia]</ref><ref>[https://investor.id/market-and-corporate/275221/delta-dunia-makmur-doid-tuntaskan-akuisisi-tambang-di-australia Delta Dunia Makmur (DOID) Tuntaskan Akuisisi Tambang di Australia]</ref> Pada tahun 2022, tercatat Open Cut berhasil meraih kontrak baru Rp 5,7 triliun.<Refref>[https://market.bisnis.com/read/20220222/192/1503538/delta-dunia-doid-raih-kontrak-rp57-triliun-di-australia Delta Dunia (DOID) Raih Kontrak Rp5,7 Triliun di Australia]</ref> Kemudian, di tahun yang sama (November 2021), akuisisi juga dilakukan pada 51% saham Indokal Limited dari Asiamet Resources Limited senilai US$ 50 juta atau setara Rp 710 miliar yang memiliki kontrak penambangan dan eksplorasi [[tembaga]] di [[Kalimantan Tengah]].<Refref>[https://investor.id/market-and-corporate/270129/delta-dunia-akuisisi-pemilik-tambang-tembaga Delta Dunia Akuisisi Pemilik Tambang Tembaga]</ref> 15,36% saham Asiamet (yang berbasis di [[London]] juga diakuisisi seharga US$ 9,32 juta.<ref>[https://investasi.kontan.co.id/news/delta-dunia-makmur-doid-incar-dua-perusahaan-untuk-diakuisisi Delta Dunia Makmur (DOID) incar dua perusahaan untuk diakuisisi]</ref> Baru-baru ini juga, pada 7 Maret 2022-6 Juni 2022, perusahaan melakukan ''buyback'' sahamnya senilai Rp 473,55 miliar.<Refref>[https://www.liputan6.com/saham/read/4905543/delta-dunia-makmur-siapkan-rp-47355-miliar-untuk-buyback-saham Delta Dunia Makmur Siapkan Rp 473,55 Miliar untuk Buyback Saham]</ref> Pada akhir 2021, perusahaan mencatatkan laba US$ 280,54 ribu, pendapatan US$ 910,54 juta dan aset US$ 1,635 miliar.<Refref>[https://www.emitennews.com/news/delta-dunia-makmur-doid-jadi-raup-laba-usd28054-ribu-di-2021-ini-pemicunya Delta Dunia Makmur (DOID) Jadi Raup Laba USD280,54 Ribu di 2021, Ini Pemicunya]</ref> Karyawan perusahaan mencapai 15.555 orang pada 2021, naik dari 10.755 orang pada 2020.<ref name=lap/>
==Rujukan==
|