Indomobil Group: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alex Neman (bicara | kontrib) |
k clean up |
||
Baris 23:
==Sejarah==
===Kelahiran Indomobil Group===
Meskipun saat ini Indomobil identik dengan Salim Grup, akan tetapi sebenarnya "Indomobil" bukanlah lahir dari grup ini. Indomobil dirintis oleh [[Soebronto Laras]] dan [[Atang Latief]] pada tahun 1970-an. Cerita bermula ketika pada tahun 1971, didirikan PT Indohero Steel & Engineering Company. Indohero diresmikan pabriknya pada 24 Juli 1971 di Jakarta<
Dalam perkembangannya, Ngudi dan Lisa lalu menjual perusahaan tersebut ke Atang Latief pada 1976. Meskipun Indohero saat itu sedang sekarat, Latief berpikir bahwa Indohero bisa dikembangkan nantinya. Latief kemudian mempergunakan Soebronto Laras untuk membantunya mengembangkan usaha itu.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=HQwoAAAAMAAJ&q=indohero+latief&dq=indohero+latief&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi96p7z8sX3AhVa7XMBHVpgBmoQ6AF6BAgBEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 6,Masalah 1-8]</ref><ref name=Salim13>[https://www.cnbcindonesia.com/entrepreneur/20220216124032-25-315792/raja-otomotif-ri-kisah-indomobil-jatuh-ke-tangan-om-liem Raja Otomotif RI: Kisah Indomobil Jatuh ke Tangan Om Liem]</ref> Soebronto kemudian berhasil bernegosiasi dengan Osamu Suzuki, pimpinan Suzuki di [[Jepang]] saat itu untuk memberikan lisensi produksi mobil untuk melengkapi pabrik motor yang sudah ada, setelah bisnis [[sepeda motor]] Indohero mulai sehat kembali. Maka, pada tahun itulah, didirikan '''PT Indomobil Utama''' sebagai pabrikan mobil Suzuki pertama di Indonesia dengan modal US$ 6,5 juta. Mobil yang diproduksi pertama adalah [[Suzuki Carry]] ST-20, yang sukses dipasarkan oleh Soebronto dengan mencari ceruk pasar di daerah-daerah, seperti petani [[cengkeh]] di [[Sulawesi Utara]].<ref name=Salim13/><ref name=Salim14>[https://pepnews.com/bisnis/p-5158396923920a7/suzuki-mimpi-yang-terputus Suzuki, Mimpi yang Terputus]</ref
===Masuknya Salim Group ke industri otomotif===
[[Sudono Salim]] (Liem Sioe Liong) memasuki bisnis otomotif pada tahun 1971 dengan memperoleh hak [[Agen Tunggal Pemegang Merek]] (ATPM) dari [[Volvo]]. Ia mendirikan PT Central Sole Agency untuk menjadi ATPM mobil keluaran [[Swedia]] tersebut, setelah mengambil-alih hak pengelolaannya dari NV Benua.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=oyYeAAAAMAAJ&dq=PT+CENTRAL+SolE+Agency+Volvo+1971&focus=searchwithinvolume&q=Volvo Kisah sukses Liem Sioe Liong]</ref> Setahun kemudian, Liem mendirikan PT Salim Djaja Motor Company (dikelola oleh anak Liem, [[Albert Halim (pengusaha)|Albert Halim]]) dan kemudian bersama PT [[Pembangunan Jaya]] serta Volvo mendirikan PT Ismac (Indonesian Swedish Manufacturing Company) untuk menjadi perakit mobil Volvo di Indonesia. PT Ismac mulai beroperasi pada Oktober 1975, dengan kapasitas produksi 3.000 sedan dan 500 truk, yang akan ditingkatkan menjadi 12.000 sedan dan 3.000 truk, diresmikan oleh [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soeharto]]. Pabrik tersebut berada di [[Ancol]], [[Jakarta Utara]], berluaskan 93.100 meter persegi dengan investasi mencapai [[dolar Amerika Serikat|US$]] 9 miliar.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=euzjz8kNeIIC&pg=PA171&dq=PT+CENTRAL+SolE+Agency+Volvo+1971&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjI5vzB58X3AhVuRmwGHWa7Bp0Q6AF6BAgCEAI#v=onepage&q=PT%20CENTRAL%20SolE%20Agency%20Volvo%201971&f=false Indonesia: A Survey of U.S. Business Opportunities, Volume 57]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=nN_sAAAAMAAJ&q=PT+SALIM+JAYA+MOTOR&dq=PT+SALIM+JAYA+MOTOR&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjG15yw6MX3AhXLldgFHdWuDyI4ChDoAXoECAsQAg Informasi, Masalah 215-220]</ref><ref name=Salim16>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=g9frAAAAMAAJ&dq=PT+CENTRAL+SolE+Agency+Volvo+1971&focus=searchwithinvolume&q=Agency Ensiklopedi ekonomi, bisnis & manajemen: P-Z]</ref> Meskipun demikian, dalam perkembangannya bisnis Volvo ini tidak terlalu bagus, karena mobil Volvo merupakan mobil mewah (saat itu) sehingga sulit diterima publik. Belum lagi yang membeli kebanyakan adalah pejabat dan birokrat sipil-militer, yang seringkali terlambat atau tidak membayar Volvo mereka. Sebenarnya, tidak hanya Volvo, kemudian Liem juga memegang keagenan [[BMW]] yang terlalu kecil, sehingga pada akhir 1970-an dijual ke [[Astra International]]. Pada awal tahun 1980-an, Liem kemudian mulai memperluas bisnis otomotif miliknya dengan mengambilalih PT National Motors, yang mengelola agen [[Hino Motors]], [[Mazda]] dan [[Land Rover]] dari [[Hasjim Ning]] dan [[Bachtiar Lubis]]<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=LobtAAAAMAAJ&dq=NationalMotors+ning+lubis&focus=searchwithinvolume&q=%5Clubis Konglomerasi: negara dan modal dalam industri otomotif Indonesia, 1950-1985]</ref> yang saat itu sedang mengalami kesulitan.<ref name=Salim15>[https://books.google.co.id/books?id=6hxqDwAAQBAJ&pg=PT202&dq=PT+Central+SolE+Agency+Volvo&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjRk4Kp58X3AhVOR2wGHUFjByIQ6AF6BAgFEAI#v=onepage&q=PT%20Central%20SolE%20Agency%20Volvo&f=false Liem Sioe Liong's Salim Group]</ref> Hasilnya cukup bagus, bahkan diharapkan Ning bisa lebih berkembang lagi ke depan.<
====Akuisisi Indomobil====
Pada tahun 1982, pemerintah melarang bisnis [[kasino]] di Indonesia, dan Latief yang awalnya mengelola sejumlah usaha tersebut pun merugi. Butuh uang dan tidak merasa mampu lagi membiayai pabriknya, Latief akhirnya memilih menjual bisnis pabrikan Suzuki (motor dan mobil) miliknya yang padahal saat itu sedang sukses. Mulai 1981, Liem menyuntikkan dana ke PT Indohero, dan setahun kemudian mengakuisisi kepemilikan aset pabrikan otomotif milik Latief. Meskipun demikian, Liem tetap mempertahankan Soebroto dalam mengelola bisnis barunya itu.<ref name=Salim13/><ref name=Salim14/><ref name=
===Indomobil Sukses Internasional Tbk===
====Indosepamas Anggun====
Perlu diperhatikan bahwa perusahaan yang saat ini bernama PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, bukanlah Indomobil yang "asli". Perusahaan ini awalnya didirikan pada 20 Maret 1987, dengan nama '''PT Cindramata Karya Persada'''. Tidak lama kemudian, pada 13 November 1987, namanya diubah menjadi '''PT Indosepamas Anggun''' (dikenal juga dengan nama '''Indoshoes''').<ref>[https://books.google.co.id/books?id=VZ5uAAAAMAAJ&q=Indoshoes&dq=Indoshoes&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiukK-E4MX3AhUe7HMBHfjkAEM4ChDoAXoECAoQAg Indonesia News Service, Masalah 403-479]</ref><ref name=Salim1>[https://docplayer.info/78989483-Pt-indomobil-sukses-internasional-tbk.html PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk.]</ref> Indosepamas merupakan perusahaan Grup Salim yang bergerak di bidang produksi [[sepatu]] olahraga (sejak tahun 1990),<
====Indomulti Inti Industri====
Pada November 1994-awal 1995, Grup Salim merestrukturisasi usahanya dengan menjadikan Indosepamas sebagai [[perusahaan induk]] dari sejumlah industri ukuran menengah dan kecil miliknya. Indosepamas lalu mengakuisisi sejumlah perusahaan senilai Rp 155 miliar:<
* 100% saham PT Kerismas Witikco Makmur (pabrik baja, memiliki tiga anak usaha yaitu PT Semarang Makmur, PT Poli Contindo Nusa dan PT Indogalva Makmur)
* 100% saham PT Adilanggeng Kencanatex (pabrik [[pemintalan]] benang);
* 100% saham PT Prospect Indospirit Footwear (pabrik sepatu yang berbasis di Tangerang, berkapasitas 3,24 juta pasang/tahun);<ref>[https://books.google.co.id/books?id=RP49AAAAMAAJ&q=PROSPECT+INDOSPIRIT&dq=PROSPECT+INDOSPIRIT&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj6kbD748X3AhUvRmwGHeoCBP0Q6AF6BAgKEAI Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 1,Masalah 1-2]</ref><ref name=Salim2>[http://repository.unbari.ac.id/1112/1/abcd.pdf pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham]</ref>
* 51% saham PT Sinar Plataco (pabrik [[obat nyamuk bakar]] [[Baygon]], memiliki tiga anak usaha yaitu PT Waletkencana Perkasa, PT Obor Jaya Abadi dan PT Perkasa Mostindo Utama);<
* dan 65% saham PT Indographica Ekakarsa, percetakan dan produsen kardus.<ref name=Salim2/><ref name=Salim3>[https://books.google.co.id/books?id=xBzjAAAAMAAJ&q=Primashoes+ciptakreasi&dq=Primashoes+ciptakreasi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwil0KHE4MX3AhUx4nMBHUpDDugQ6AF6BAgDEAI Indonesian Capital Market Directory]</ref><ref name=merges>[http://eprints.undip.ac.id/13621/1/2001MH834.pdf ASPEK HUKUM MERGER...]</ref>
Pasca transaksi itu tuntas, pada 25 Juni 1995, nama perusahaan menjadi '''PT Indomulti Inti Industri Tbk''',<ref name=Salim1/> mengingat usahanya yang terdiri dari aneka jenis usaha.<
====Indomobil Sukses Internasional====
Hanya dua tahun setelah akuisisi, pada bulan Oktober 1997,<
Prosesnya dilakukan dalam beberapa tahap. Pada tahap pertama, Indomulti menjual seluruh anak usahanya selama ini (PT Kerismas, PT Indographica, PT Primashoes, PT Indo Hanshin, PT Sinar, PT Prospect, dan PT Adilanggeng) pada 7 Oktober 1997 kepada sejumlah perusahaan lain (namun masih terafiliasi pada Grup Salim) senilai Rp 63 miliar.<ref name=Salim20>[https://jawawa.id/newsitem/indomobil-now-public-firm-by-backdoor-listing-1447893297 JP/Indomobil now public firm by backdoor listing]</ref><ref name=merges/><ref>[https://books.google.co.id/books?id=-A_MKbt9QIgC&pg=PA175&dq=INDOMULTI+INTI+INDUSTRI&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiKtsiu5MX3AhVzH7cAHS4TAmA4FBDoAXoECAkQAg#v=onepage&q=INDOMULTI%20INTI%20INDUSTRI&f=false The Rhythm of Strategy: A Corporate Biography of the Salim Group of Indonesia]</ref
===Indomobil dan krisis 1998===
Baris 55:
====Perubahan kepemilikan====
Namun, yang paling menentukan adalah soal kepemilikan Indomobil itu sendiri. Sebagai bagian dari pemberian [[BLBI]] ke [[Bank Central Asia]] (bank milik Salim) pada pertengahan 1998, Salim terpaksa menyerahkan Indomobil kepada [[BPPN]]. Selama di BPPN, sempat ada rumor bahwa Indomobil akan digabungkan dengan PT [[Texmaco Jaya]] yang juga merupakan pabrik otomotif namun terjerat hutang besar, meskipun dibantah pihak Indomobil.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=Qu3NDwAAQBAJ&pg=PA46&dq=indomobil+BPPN&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwig1bimlsb3AhWJ4XMBHYA8B2MQ6AF6BAgKEAI#v=onepage&q=indomobil%20BPPN&f=false Mimpi Mobil Nasional : Timor]</ref> Dalam perkembangannya, pada tahun 2001, [[Menteri BUMN]] memerintahkan BPPN (lewat perusahaan PT Holdiko Perkasa yang menampung aset Grup Salim) untuk menjual kepemilikan 72,63%-nya di Indomobil.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=gPgVAQAAMAAJ&dq=2001+BPPN+untuk+menjual+Indomobil+.+Penjualan+meliputi+seluruh+72%2C63+%25+kepemilikan+saham+di+PT+Indomobil+Sukses+Makmur+%28+Indomobil+%29+dan+seluruh+obligasi+...&focus=searchwithinvolume&q=72%2C63%25 BPPN: the end]</ref> BPPN lalu mengadakan tender untuk mencari pembeli saham tersebut sejak 20 November 2001, dengan pesertanya seperti PT [[Trimegah Securities]], PT [[MNC Asset Management|Bhakti Asset Management]], PT Alpha Sekuritas Indonesia dan PT Multi Megah Internasional yang semuanya berjumlah 21 peserta. Yang kemudian menjadi pemenangnya adalah PT Trimegah Securities pada 6 Desember 2001 dengan biaya Rp 452 miliar.<ref name=Salim35>[http://library.aymp.law/News/2001/200112/20011206-13.htm Konsorsium Trimegah kuasai Indomobil]</ref>
Sayangnya, penjualan tersebut justru kemudian menjadi kontroversi panas di mata publik. Hal ini karena harga tersebut dirasa terlalu murah dibanding taksiran sebelumnya.<ref>[https://www.liputan6.com/news/read/26582/bppn-tak-keberatan-penjualan-saham-indomobil-diaudit BPPN Tak Keberatan Penjualan Saham Indomobil Diaudit]</ref> Tidak hanya itu, pemenang tender yaitu PT Trimegah tidak berpengalaman dalam perusahan otomotif, sehingga ada yang menafsirkan Grup Salim ada di belakang Trimegah untuk merebut kembali asetnya.<ref>[https://www.liputan6.com/news/read/25866/ombudsman-bppn-mengusulkan-auditor-independen-kasus-indomobil Ombudsman BPPN Mengusulkan Auditor Independen Kasus Indomobil]</ref> Kecurigaan itu misalnya muncul dari jangka waktu pembukaan tender dan penetapan pemenangnya yang hanya sebulan.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=Vk9REAAAQBAJ&pg=PA36&dq=indomobil+BPPN&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiN2_3Wlsb3AhUFkNgFHexoDD04ChDoAXoECAsQAg#v=onepage&q=indomobil%20BPPN&f=false Bank BCA, Sejarah Bank Besar yang Terus Diperebutkan Pemilik Modal]</ref> Dari berbagai investigasi, terkuak bahwa BPPN telah melakukan berbagai ketidakjujuran dalam penjualan itu, seperti mengganti penasehat keuangan [[PricewaterhouseCoopers]] dengan [[Deloitte Touche Tohmatsu|Deloitte & Touche FAS]], adanya taksiran keuangan yang tidak dilihat (dari Rp 1 triliun menjadi Rp 625 miliar saja pada 100% saham Indomobil), adanya upaya penjualan sebelumnya pada Juni 2001 yang ditutup-tutupi, posisi Trimegah yang di saat bersamaan sebagai pembeli juga menjadi penasihat BPPN, dan adanya kerugian negara yang diperkirakan mencapai Rp 1,7-3 triliun rupiah.<ref>[https://www.polindo.id/jual-indomobil-cara-menjarah-ala-bppn Jual Indomobil: Cara Menjarah ala BPPN]</ref><
* PT Trimegah Securities, denda Rp 10,5 miliar dan larangan transaksi bersama BPPN.
* Pranata Hajadi dan Jimmy Masrin didenda Rp 10,5 miliar
Baris 64:
* PT Deloitte & Touche FAS didenda Rp 10 miliar dan larangan transaksi bersama BPPN.
* PT Alpha Sekuritas Indonesia didenda Rp 1,5 miliar.
Sempat ada yang menyatakan tender tersebut dapat dibatalkan,<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/3120/kppu-mungkin-batalkan-tender-indomobil KPPU Mungkin Batalkan Tender Indomobil]</ref> namun kemudian tidak dilakukan karena uang pembayaran Trimegah sudah masuk dalam kas negara.<ref name=Salim15/> Sayangnya, tidak lama kemudian, putusan KPPU dibatalkan oleh [[PTUN]] dan [[Pengadilan Negeri]] Jakarta Pusat, dan kemudian di [[Mahkamah Agung Republik Indonesia|MA]] pada 2 Januari 2003.<ref name=Salim15/><ref>[https://www.hukumonline.com/berita/a/kasus-indomobil-jadi-batu-sandungan-untuk-kppu-hol7156 Kasus Indomobil Jadi Batu Sandungan untuk KPPU]</ref
===Kembalinya Indomobil ke Grup Salim===
Trimegah tidak lama memegang kekuasaan atas Indomobil. Sahamnya kemudian dijual ke ''partner'' Trimegah saat tender, PT Cipta Sarana Duta Perkasa,<ref name=Salim35/> yang dimiliki oleh Pranata Hajadi dan Jimmy Masrin (pemilik PT [[Lautan Luas]] Tbk).<ref name=Salim15/><ref>[https://www.liputan6.com/news/read/32350/pekan-depan-pembeli-saham-indomobil-diperiksa Pekan Depan, Pembeli Saham Indomobil Diperiksa]</ref
==Operasional==
Baris 74:
* PT Sejahtera Raya Perkasa: 20,24%
* PT Tritunggal Intipermata: 18,17%
* Publik: 12,10%<ref>[https://www.idnfinancials.com/id/imas/pt-indomobil-sukses-internasional-tbk PT. INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL TBK
===Manajemen===
Baris 87:
* Direktur: Josef Utaimin
* Direktur: Alex Sutisna
* Direktur: Evensius Go<
=== Anak perusahaan ===
Baris 117:
{{Salim Group}}
{{Industri otomotif di Indonesia}}
{{perusahaan-Indonesia-stub}}▼
[[Kategori:Salim Group]]
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
▲{{perusahaan-Indonesia-stub}}
|