Indomobil Group: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alex Neman (bicara | kontrib)
k clean up
Baris 23:
==Sejarah==
===Kelahiran Indomobil Group===
Meskipun saat ini Indomobil identik dengan Salim Grup, akan tetapi sebenarnya "Indomobil" bukanlah lahir dari grup ini. Indomobil dirintis oleh [[Soebronto Laras]] dan [[Atang Latief]] pada tahun 1970-an. Cerita bermula ketika pada tahun 1971, didirikan PT Indohero Steel & Engineering Company. Indohero diresmikan pabriknya pada 24 Juli 1971 di Jakarta<Refref>[https://books.google.co.id/books?id=7XF_s4d7uRkC&pg=RA4-PA3&dq=Indohero&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjq_P-M8cX3AhVH8HMBHevPDxgQ6AF6BAgDEAI#v=onepage&q=Indohero&f=false Berita industri]</ref> dan saat itu dimiliki oleh Ngudi Gunawan dan Lisa Gunawan, saudara dari [[Muhammad Saleh Kurnia]] (pemilik [[Hero Supermarket]]).<ref name=Salim12>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=DdnsAAAAMAAJ&dq=Lisa+Gunawan+kakak+dan+adik+M.S.+Kurnia+pemilik+Hero+Group+--+namun+sejak+tahun+1983+kepemilikannya+beralih+ke+...&focus=searchwithinvolume&q=Ngudi Informasi, Volume 13,Masalah 151-154]</ref> Pabrik tersebut sebenarnya sudah beroperasi sejak April 1971, memproduksi [[sepeda motor]] [[Suzuki]] dengan awalnya memiliki kapasitas 60 unit/hari.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=lSBbAAAAIAAJ&q=Indohero+1971&dq=Indohero+1971&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjYwqam8cX3AhUxyjgGHZfCCEwQ6AF6BAgGEAI Kotapraja, Volume 1-2]</ref> Pada tahun 1974, Indohero dan Suzuki sempat berencana untuk memperluas usaha Suzuki di Indonesia dengan membangun pabrik produsen komponen motor.<Refref>[https://books.google.co.id/books?id=-FLVAAAAMAAJ&q=PT+INDOHERO&dq=PT+INDOHERO&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiGpsGH_cX3AhXATmwGHe-wAZs4HhDoAXoECAYQAg Summary of World Broadcasts: The Far East. Weekly supplement, Bagian 3]</ref> Akan tetapi, dalam waktu beberapa tahun kemudian, Indohero sudah terjerat hutang miliaran rupiah ke [[Bank Bumi Daya]], dan bahkan terancam ditinggalkan oleh Suzuki.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=NeJXAAAAMAAJ&dq=PT+INDOHERO&focus=searchwithinvolume&q=prinsipalnya Kapital, Volume 3,Masalah 9-16]</ref>
 
Dalam perkembangannya, Ngudi dan Lisa lalu menjual perusahaan tersebut ke Atang Latief pada 1976. Meskipun Indohero saat itu sedang sekarat, Latief berpikir bahwa Indohero bisa dikembangkan nantinya. Latief kemudian mempergunakan Soebronto Laras untuk membantunya mengembangkan usaha itu.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=HQwoAAAAMAAJ&q=indohero+latief&dq=indohero+latief&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi96p7z8sX3AhVa7XMBHVpgBmoQ6AF6BAgBEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 6,Masalah 1-8]</ref><ref name=Salim13>[https://www.cnbcindonesia.com/entrepreneur/20220216124032-25-315792/raja-otomotif-ri-kisah-indomobil-jatuh-ke-tangan-om-liem Raja Otomotif RI: Kisah Indomobil Jatuh ke Tangan Om Liem]</ref> Soebronto kemudian berhasil bernegosiasi dengan Osamu Suzuki, pimpinan Suzuki di [[Jepang]] saat itu untuk memberikan lisensi produksi mobil untuk melengkapi pabrik motor yang sudah ada, setelah bisnis [[sepeda motor]] Indohero mulai sehat kembali. Maka, pada tahun itulah, didirikan '''PT Indomobil Utama''' sebagai pabrikan mobil Suzuki pertama di Indonesia dengan modal US$ 6,5 juta. Mobil yang diproduksi pertama adalah [[Suzuki Carry]] ST-20, yang sukses dipasarkan oleh Soebronto dengan mencari ceruk pasar di daerah-daerah, seperti petani [[cengkeh]] di [[Sulawesi Utara]].<ref name=Salim13/><ref name=Salim14>[https://pepnews.com/bisnis/p-5158396923920a7/suzuki-mimpi-yang-terputus Suzuki, Mimpi yang Terputus]</ref><ref name=Salim13/>
 
===Masuknya Salim Group ke industri otomotif===
[[Sudono Salim]] (Liem Sioe Liong) memasuki bisnis otomotif pada tahun 1971 dengan memperoleh hak [[Agen Tunggal Pemegang Merek]] (ATPM) dari [[Volvo]]. Ia mendirikan PT Central Sole Agency untuk menjadi ATPM mobil keluaran [[Swedia]] tersebut, setelah mengambil-alih hak pengelolaannya dari NV Benua.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=oyYeAAAAMAAJ&dq=PT+CENTRAL+SolE+Agency+Volvo+1971&focus=searchwithinvolume&q=Volvo Kisah sukses Liem Sioe Liong]</ref> Setahun kemudian, Liem mendirikan PT Salim Djaja Motor Company (dikelola oleh anak Liem, [[Albert Halim (pengusaha)|Albert Halim]]) dan kemudian bersama PT [[Pembangunan Jaya]] serta Volvo mendirikan PT Ismac (Indonesian Swedish Manufacturing Company) untuk menjadi perakit mobil Volvo di Indonesia. PT Ismac mulai beroperasi pada Oktober 1975, dengan kapasitas produksi 3.000 sedan dan 500 truk, yang akan ditingkatkan menjadi 12.000 sedan dan 3.000 truk, diresmikan oleh [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soeharto]]. Pabrik tersebut berada di [[Ancol]], [[Jakarta Utara]], berluaskan 93.100 meter persegi dengan investasi mencapai [[dolar Amerika Serikat|US$]] 9 miliar.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=euzjz8kNeIIC&pg=PA171&dq=PT+CENTRAL+SolE+Agency+Volvo+1971&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjI5vzB58X3AhVuRmwGHWa7Bp0Q6AF6BAgCEAI#v=onepage&q=PT%20CENTRAL%20SolE%20Agency%20Volvo%201971&f=false Indonesia: A Survey of U.S. Business Opportunities, Volume 57]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=nN_sAAAAMAAJ&q=PT+SALIM+JAYA+MOTOR&dq=PT+SALIM+JAYA+MOTOR&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjG15yw6MX3AhXLldgFHdWuDyI4ChDoAXoECAsQAg Informasi, Masalah 215-220]</ref><ref name=Salim16>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=g9frAAAAMAAJ&dq=PT+CENTRAL+SolE+Agency+Volvo+1971&focus=searchwithinvolume&q=Agency Ensiklopedi ekonomi, bisnis & manajemen: P-Z]</ref> Meskipun demikian, dalam perkembangannya bisnis Volvo ini tidak terlalu bagus, karena mobil Volvo merupakan mobil mewah (saat itu) sehingga sulit diterima publik. Belum lagi yang membeli kebanyakan adalah pejabat dan birokrat sipil-militer, yang seringkali terlambat atau tidak membayar Volvo mereka. Sebenarnya, tidak hanya Volvo, kemudian Liem juga memegang keagenan [[BMW]] yang terlalu kecil, sehingga pada akhir 1970-an dijual ke [[Astra International]]. Pada awal tahun 1980-an, Liem kemudian mulai memperluas bisnis otomotif miliknya dengan mengambilalih PT National Motors, yang mengelola agen [[Hino Motors]], [[Mazda]] dan [[Land Rover]] dari [[Hasjim Ning]] dan [[Bachtiar Lubis]]<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=LobtAAAAMAAJ&dq=NationalMotors+ning+lubis&focus=searchwithinvolume&q=%5Clubis Konglomerasi: negara dan modal dalam industri otomotif Indonesia, 1950-1985]</ref> yang saat itu sedang mengalami kesulitan.<ref name=Salim15>[https://books.google.co.id/books?id=6hxqDwAAQBAJ&pg=PT202&dq=PT+Central+SolE+Agency+Volvo&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjRk4Kp58X3AhVOR2wGHUFjByIQ6AF6BAgFEAI#v=onepage&q=PT%20Central%20SolE%20Agency%20Volvo&f=false Liem Sioe Liong's Salim Group]</ref> Hasilnya cukup bagus, bahkan diharapkan Ning bisa lebih berkembang lagi ke depan.<Refref>[https://books.google.co.id/books?id=aGIeAAAAMAAJ&q=mazda+National+Motors+ning&dq=mazda+National+Motors+ning&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjurqC77MX3AhX8SWwGHfe9DzoQ6AF6BAgLEAI Liem Sioe Liong: dari Futching ke mancanegara]</ref>
 
====Akuisisi Indomobil====
Pada tahun 1982, pemerintah melarang bisnis [[kasino]] di Indonesia, dan Latief yang awalnya mengelola sejumlah usaha tersebut pun merugi. Butuh uang dan tidak merasa mampu lagi membiayai pabriknya, Latief akhirnya memilih menjual bisnis pabrikan Suzuki (motor dan mobil) miliknya yang padahal saat itu sedang sukses. Mulai 1981, Liem menyuntikkan dana ke PT Indohero, dan setahun kemudian mengakuisisi kepemilikan aset pabrikan otomotif milik Latief. Meskipun demikian, Liem tetap mempertahankan Soebroto dalam mengelola bisnis barunya itu.<ref name=Salim13/><ref name=Salim14/><ref name=Salim15Salim16/><ref name=Salim16Salim15/> Menurut Soebronto, Salim Grup dapat membeli Indomobil dan Indohero karena kedekatan dirinya dengan anak Liem, [[Anthony Salim]] dimana keduanya dahulu pernah bersekolah bersama di [[Inggris]]. Tidak lama kemudian, Liem mengakuisisi hak ATPM merek lain seperti [[Datsun]] dan [[Nissan]] pada 1986.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=o9fsAAAAMAAJ&q=mazda+hasjim+ning&dq=mazda+hasjim+ning&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjwvrus7MX3AhU1ZWwGHULNDag4ChDoAXoECAgQAg The Economic Development of Southeast Asia, Volume 3]</ref> Bisnis perusahaan-perusahaan otomotif milik Liem (14 buah pada 1987)<ref name=Salim16/> yang kemudian seluruhnya diberi nama '''Indomobil Group''' tersebut, berkembang dengan pesat, dengan pabrikannya meluas dari 6 hektar menjadi ratusan hektar, dan dari 300 karyawan menjadi ribuan orang.<ref name=Salim15/><ref name=Salim21>[https://jawawa.id/newsitem/soebronto-born-for-automotive-industry-1447893297 JP/Soebronto born for automotive industry]</ref><ref name=Salim15/> Penguasaan Salim pada Indomobil, sejak 1989 telah meningkat, dari awalnya 50-50% bersama Latief, kemudian menjadi 100%.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=zIoWAQAAMAAJ&q=Indomobil+Salim&dq=Indomobil+Salim&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi-5Pvf-sX3AhUIzzgGHcBuAcU4FBDoAXoECAUQAg Kisah sukses para manajer: profil 4 top eksekutif Indonesia]</ref> Pada tahun tersebut juga, tercatat Indomobil menguasai 26% pangsa pasar otomotif, dengan Astra di peringkat pertama dan menghasilkan 174.845 kendaraan/tahun.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=0UTtAAAAMAAJ&q=IndomobilUtama+1977&dq=IndomobilUtama+1977&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjBt9eV-sX3AhW96XMBHaP0Cv04ChDoAXoECAIQAg Indonesia Development News, Volume 13]</ref> Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada 1996, Indomobil memiliki keuntungan Rp 115 miliar, menjual 66.553 mobil dan 300.246 sepeda motor, dengan pasar 21%.<ref name=Salim20/> Namun, perlu diketahui juga, bahwa perusahaan Indomobil yang "asli", PT Indomobil Utama, kemudian dimerger dengan sejumlah perusahaan ke dalam PT [[Suzuki Indomobil Motor|Indomobil Suzuki Internasional]] pada tahun 1990.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=AvsnAAAAMAAJ&q=INDOMOBILUtama+Indohero&dq=INDOMOBILUtama+Indohero&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjXwYjw5cr3AhXY8HMBHfYYDwEQ6AF6BAgBEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 2,Masalah 27-39]</ref>
 
===Indomobil Sukses Internasional Tbk===
====Indosepamas Anggun====
Perlu diperhatikan bahwa perusahaan yang saat ini bernama PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, bukanlah Indomobil yang "asli". Perusahaan ini awalnya didirikan pada 20 Maret 1987, dengan nama '''PT Cindramata Karya Persada'''. Tidak lama kemudian, pada 13 November 1987, namanya diubah menjadi '''PT Indosepamas Anggun''' (dikenal juga dengan nama '''Indoshoes''').<ref>[https://books.google.co.id/books?id=VZ5uAAAAMAAJ&q=Indoshoes&dq=Indoshoes&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiukK-E4MX3AhUe7HMBHfjkAEM4ChDoAXoECAoQAg Indonesia News Service, Masalah 403-479]</ref><ref name=Salim1>[https://docplayer.info/78989483-Pt-indomobil-sukses-internasional-tbk.html PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk.]</ref> Indosepamas merupakan perusahaan Grup Salim yang bergerak di bidang produksi [[sepatu]] olahraga (sejak tahun 1990),<reFref>[https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-imas/ Sejarah dan Profil Singkat IMAS (Indomobil Sukses Internasional Tbk)]</ref> terutama untuk ''brand'' internasional dan ekspor (terutama ke [[Amerika Serikat]] dan [[Eropa]]) bermerek [[Adidas]], [[Puma]], [[Nike]], [[Spalding]], [[Reebok]] dan lainnya.<ref>[https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/issue/straitstimes19931021-1 Jakarta also hit by shares fever]</ref> Pabrik Indosepamas berada di kompleks [[Indocement]], perusahaan semen milik Salim Grup, berukuran 5 hektar dan mempunyai kapasitas produksi 2,7 juta pasang sepatu olahraga/tahun dengan 6 lini perakitan<ref>[http://repository.sb.ipb.ac.id/3613/4/R05-04-Farchan-Pendahuluan.pdf PENDAHULUAN]</ref><Refref>[http://repository.sb.ipb.ac.id/3613/ Analisis strategi pasar produk sepatu olah raga pada pt. indosepamas aggun]</ref> berteknologi ''cold cementing''.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=apCFBIjUBSoC&dq=indosepamas&focus=searchwithinvolume&q=cold+ Emiten pasar modal Indonesia]</ref> Dalam perkembangannya, Indosepamas berkembang menjadi salah satu pabrikan sepatu terbesar di Indonesia.<ref>[https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Master-3765-ABSTRAK1_M00000227_Misda.pdf ABSTRACT]</ref> Indosepamas kemudian menawarkan sahamnya ke publik di [[Bursa Efek Jakarta]], melepas 6 juta sahamnya<ref>[https://books.google.co.id/books?id=DkXtAAAAMAAJ&q=indosepamas&dq=indosepamas&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwji5sK93sX3AhWxmOYKHecQCiE4HhDoAXoECAQQAg Indonesia Development News Quarterly, Volume 16,Masalah 1]</ref> dengan harga penawaran Rp 3.800/lembar yang dilakukan pada 15 November 1993.<ref name=Salim1/> Indosepamas kemudian mendapat kode emiten '''IMAS''' yang masih dipertahankan saat ini. Pada awal 1994, diperkirakan pendapatannya mencapai Rp 4,8 miliar dan asetnya Rp 61,2 miliar.<ref>[https://jawawa.id/newsitem/shoe-producer-shows-profit-1447893297 JP/Shoe producer shows profit]</ref> Tidak lama kemudian, PT Indosepamas kemudian mengakuisisi 100% saham PT Primashoes Ciptakreasi yang memiliki pabrik sepatu baru.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=bwkoAAAAMAAJ&q=Primashoes+ciptakreasi+akhir+juni&dq=Primashoes+ciptakreasi+akhir+juni&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiF9tHt4MX3AhWAR2wGHSeCBN0Q6AF6BAgCEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 5,Masalah 13-18]</ref> (Bisnis sepatu Salim Grup ini hanya bertahan hingga 1998 akibat diterjang krisis, dan saat ini tidak beroperasi lagi).<ref>[https://media-jabar.net/kab-bogor/21-tahun-ex-para-pekerja-berkumpul/ 21 Tahun Ex Para Pekerja Berkumpul]</ref>
 
====Indomulti Inti Industri====
Pada November 1994-awal 1995, Grup Salim merestrukturisasi usahanya dengan menjadikan Indosepamas sebagai [[perusahaan induk]] dari sejumlah industri ukuran menengah dan kecil miliknya. Indosepamas lalu mengakuisisi sejumlah perusahaan senilai Rp 155 miliar:<Refref>[https://books.google.co.id/books?id=Jd19AgAAQBAJ&pg=RA1-PR86&lpg=RA1-PR86&dq=indosepamas&source=bl&ots=IeHCGjB10U&sig=ACfU3U1TJwxwPDdJI-ZWxpKMnty5vm9LCw&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjpqrrV3cX3AhUyR2wGHdFkBDM4KBDoAXoECBEQAw#v=onepage&q=indosepamas&f=false Financial Fragility and Instability in Indonesia]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=GiZYAAAAMAAJ&q=sinar+plataco+kerismas+indosepamas&dq=sinar+plataco+kerismas+indosepamas&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj6ybei48X3AhVrR2wGHR2tABYQ6AF6BAgCEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 7,Masalah 51]</ref>
* 100% saham PT Kerismas Witikco Makmur (pabrik baja, memiliki tiga anak usaha yaitu PT Semarang Makmur, PT Poli Contindo Nusa dan PT Indogalva Makmur)
* 100% saham PT Adilanggeng Kencanatex (pabrik [[pemintalan]] benang);
* 100% saham PT Prospect Indospirit Footwear (pabrik sepatu yang berbasis di Tangerang, berkapasitas 3,24 juta pasang/tahun);<ref>[https://books.google.co.id/books?id=RP49AAAAMAAJ&q=PROSPECT+INDOSPIRIT&dq=PROSPECT+INDOSPIRIT&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj6kbD748X3AhUvRmwGHeoCBP0Q6AF6BAgKEAI Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 1,Masalah 1-2]</ref><ref name=Salim2>[http://repository.unbari.ac.id/1112/1/abcd.pdf pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham]</ref>
* 51% saham PT Sinar Plataco (pabrik [[obat nyamuk bakar]] [[Baygon]], memiliki tiga anak usaha yaitu PT Waletkencana Perkasa, PT Obor Jaya Abadi dan PT Perkasa Mostindo Utama);<reFref>[https://books.google.co.id/books?id=zF9YAAAAMAAJ&q=PROSPECT+INDOSPIRIT&dq=PROSPECT+INDOSPIRIT&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj6kbD748X3AhUvRmwGHeoCBP0Q6AF6BAgJEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 7,Masalah 1-6]</ref>
* dan 65% saham PT Indographica Ekakarsa, percetakan dan produsen kardus.<ref name=Salim2/><ref name=Salim3>[https://books.google.co.id/books?id=xBzjAAAAMAAJ&q=Primashoes+ciptakreasi&dq=Primashoes+ciptakreasi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwil0KHE4MX3AhUx4nMBHUpDDugQ6AF6BAgDEAI Indonesian Capital Market Directory]</ref><ref name=merges>[http://eprints.undip.ac.id/13621/1/2001MH834.pdf ASPEK HUKUM MERGER...]</ref>
Pasca transaksi itu tuntas, pada 25 Juni 1995, nama perusahaan menjadi '''PT Indomulti Inti Industri Tbk''',<ref name=Salim1/> mengingat usahanya yang terdiri dari aneka jenis usaha.<reFref>[https://books.google.co.id/books?id=nngWVvMikDYC&q=INDOMULTI+INTI+INDUSTRI&dq=INDOMULTI+INTI+INDUSTRI&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiKtsiu5MX3AhVzH7cAHS4TAmA4FBDoAXoECAoQAg Pasar modal Indonesia: retrospeksi lima tahun swastanisasi BEJ]</ref> Tidak lama setelah itu, ekspansi kembali dilakukan dengan pada 1996 mendirikan PT Indo Hanshin International, sebuah perusahaan patungan yang dimilikinya 40% dengan PT [[Great River International]] yang bergerak dalam ritel dan distribusi sepatu olahraga.<Refref name=Salim3/><ref>[https://books.google.co.id/books?id=JUcoAAAAMAAJ&q=INDOMULTI+INTI+INDUSTRI&dq=INDOMULTI+INTI+INDUSTRI&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiKtsiu5MX3AhVzH7cAHS4TAmA4FBDoAXoECAQQAg Eksekutif, Masalah 205-207]</ref><ref name=Salim3/> Kinerja Indomulti cukup baik, dengan produksi sepatu mencapai 9,2 juta pasang/tahun, obat nyamuk sebesar 600 juta kotak/tahun, dan lembaran seng sebesar 93.000 ton/tahun.<ref name=Salim2/>
 
====Indomobil Sukses Internasional====
Hanya dua tahun setelah akuisisi, pada bulan Oktober 1997,<Refref>[https://books.google.co.id/books?id=cQ9YAAAAMAAJ&q=Indomulti++Indomobil+1997&dq=Indomulti++Indomobil+1997&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwix4Mnbicb3AhV8UGwGHUJdDrQQ6AF6BAgKEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 10,Masalah 28-36]</ref> Grup Salim kembali mengumumkan rencananya untuk menjadikan PT Indomulti sebagai alat untuk ''backdoor listing'' Indomobil Group. Alasannya adalah, selama ini kinerja Indomulti dinilai tidak terlalu baik, sehingga dengan akuisisi dapat memberikan keuntungan kepada pemegang saham.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=qK9WAAAAMAAJ&dq=Indomulti+IntiIndustri&focus=searchwithinvolume&q=welirang Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 10,Masalah 21-22]</ref> Dengan Grup Indomobil yang merupakan salah satu pemain besar dalam industri otomotif nasional, maka bisa meningkatkan kinerja perusahaan. Selain itu, restrukturisasi ini juga membuat Indomobil memiliki induk usaha yang jelas (selama ini hanya nama saja tanpa induk) sehingga citranya dikenal dengan lebih baik oleh publik.<ref name=Salim3/> Upaya ini juga sejalan dengan keinginan Indomobil untuk masuk ke [[bursa saham]] demi memperoleh dana segar senilai Rp 500 miliar.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=cdsTAQAAMAAJ&q=Indomobil+investments+Corporation&dq=Indomobil+investments+Corporation&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjvgZH1jMb3AhWPR2wGHa_OA6g4FBDoAXoECAYQAg Indonesia Business Weekly, Volume 3,Masalah 12-28]</ref>
 
Prosesnya dilakukan dalam beberapa tahap. Pada tahap pertama, Indomulti menjual seluruh anak usahanya selama ini (PT Kerismas, PT Indographica, PT Primashoes, PT Indo Hanshin, PT Sinar, PT Prospect, dan PT Adilanggeng) pada 7 Oktober 1997 kepada sejumlah perusahaan lain (namun masih terafiliasi pada Grup Salim) senilai Rp 63 miliar.<ref name=Salim20>[https://jawawa.id/newsitem/indomobil-now-public-firm-by-backdoor-listing-1447893297 JP/Indomobil now public firm by backdoor listing]</ref><ref name=merges/><ref>[https://books.google.co.id/books?id=-A_MKbt9QIgC&pg=PA175&dq=INDOMULTI+INTI+INDUSTRI&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiKtsiu5MX3AhVzH7cAHS4TAmA4FBDoAXoECAkQAg#v=onepage&q=INDOMULTI%20INTI%20INDUSTRI&f=false The Rhythm of Strategy: A Corporate Biography of the Salim Group of Indonesia]</ref><ref name=merges/> Kedua, Indomulti di[[merger]] dengan salah satu perusahaan Indomobil, yaitu PT Indomobil Investments International (IIC).<ref name=Salim3/> PT IIC didirikan pada 4 Oktober 1990,<ref name=merges/> dengan usahanya bergerak dalam pabrikan sejumlah komponen otomotif, seperti [[ban]]<ref>[https://books.google.co.id/books?id=ZjOit5T3iZIC&pg=RA14-PA10&dq=Indomobil+investments+Corporation&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjvgZH1jMb3AhWPR2wGHa_OA6g4FBDoAXoECAQQAg#v=onepage&q=Indomobil%20investments%20Corporation&f=false Indonesia, News & Views, Volume 7]</ref> dan permesinan dengan bekerjasama bersama sejumlah ''partner'' asing.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=wToWAAAAMAAJ&q=Indomobilinvestment+Corporation&dq=Indomobilinvestment+Corporation&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjf7Incjcb3AhUJRmwGHUVOCeI4FBDoAXoECAsQAg Eksekutif, Masalah 199-204]</ref> Merger ini dilakukan kemudian pada 6 November 1997, dan saat yang bersamaan, nama perusahaan diubah menjadi '''PT Indomobil Sukses Internasional Tbk'''.<ref name=merges/> Dan terakhir, kemudian pemegang saham PT IIC sebelumnya (PT Tritunggal Intipermata) masuk sebagai pemegang saham utama melalui peningkatan jumlah saham, dengan PT Tritunggal memegang 74,25%, PT Indomobil Investama (pemegang saham Indomulti sebelum dimerger) 15,65%, sisanya pemegang saham lainnya dan publik.<ref name=Salim1/> Maka, selesailah proses tersebut dengan seluruh operasional dan aset Indomobil Group dialihkan ke PT Indomobil Sukses Internasional, dan Indomobil telah menjadi [[perusahaan publik]].
 
===Indomobil dan krisis 1998===
Baris 55:
 
====Perubahan kepemilikan====
Namun, yang paling menentukan adalah soal kepemilikan Indomobil itu sendiri. Sebagai bagian dari pemberian [[BLBI]] ke [[Bank Central Asia]] (bank milik Salim) pada pertengahan 1998, Salim terpaksa menyerahkan Indomobil kepada [[BPPN]]. Selama di BPPN, sempat ada rumor bahwa Indomobil akan digabungkan dengan PT [[Texmaco Jaya]] yang juga merupakan pabrik otomotif namun terjerat hutang besar, meskipun dibantah pihak Indomobil.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=Qu3NDwAAQBAJ&pg=PA46&dq=indomobil+BPPN&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwig1bimlsb3AhWJ4XMBHYA8B2MQ6AF6BAgKEAI#v=onepage&q=indomobil%20BPPN&f=false Mimpi Mobil Nasional : Timor]</ref> Dalam perkembangannya, pada tahun 2001, [[Menteri BUMN]] memerintahkan BPPN (lewat perusahaan PT Holdiko Perkasa yang menampung aset Grup Salim) untuk menjual kepemilikan 72,63%-nya di Indomobil.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=gPgVAQAAMAAJ&dq=2001+BPPN+untuk+menjual+Indomobil+.+Penjualan+meliputi+seluruh+72%2C63+%25+kepemilikan+saham+di+PT+Indomobil+Sukses+Makmur+%28+Indomobil+%29+dan+seluruh+obligasi+...&focus=searchwithinvolume&q=72%2C63%25 BPPN: the end]</ref> BPPN lalu mengadakan tender untuk mencari pembeli saham tersebut sejak 20 November 2001, dengan pesertanya seperti PT [[Trimegah Securities]], PT [[MNC Asset Management|Bhakti Asset Management]], PT Alpha Sekuritas Indonesia dan PT Multi Megah Internasional yang semuanya berjumlah 21 peserta. Yang kemudian menjadi pemenangnya adalah PT Trimegah Securities pada 6 Desember 2001 dengan biaya Rp 452 miliar.<ref name=Salim35>[http://library.aymp.law/News/2001/200112/20011206-13.htm Konsorsium Trimegah kuasai Indomobil]</ref>
 
Sayangnya, penjualan tersebut justru kemudian menjadi kontroversi panas di mata publik. Hal ini karena harga tersebut dirasa terlalu murah dibanding taksiran sebelumnya.<ref>[https://www.liputan6.com/news/read/26582/bppn-tak-keberatan-penjualan-saham-indomobil-diaudit BPPN Tak Keberatan Penjualan Saham Indomobil Diaudit]</ref> Tidak hanya itu, pemenang tender yaitu PT Trimegah tidak berpengalaman dalam perusahan otomotif, sehingga ada yang menafsirkan Grup Salim ada di belakang Trimegah untuk merebut kembali asetnya.<ref>[https://www.liputan6.com/news/read/25866/ombudsman-bppn-mengusulkan-auditor-independen-kasus-indomobil Ombudsman BPPN Mengusulkan Auditor Independen Kasus Indomobil]</ref> Kecurigaan itu misalnya muncul dari jangka waktu pembukaan tender dan penetapan pemenangnya yang hanya sebulan.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=Vk9REAAAQBAJ&pg=PA36&dq=indomobil+BPPN&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiN2_3Wlsb3AhUFkNgFHexoDD04ChDoAXoECAsQAg#v=onepage&q=indomobil%20BPPN&f=false Bank BCA, Sejarah Bank Besar yang Terus Diperebutkan Pemilik Modal]</ref> Dari berbagai investigasi, terkuak bahwa BPPN telah melakukan berbagai ketidakjujuran dalam penjualan itu, seperti mengganti penasehat keuangan [[PricewaterhouseCoopers]] dengan [[Deloitte Touche Tohmatsu|Deloitte & Touche FAS]], adanya taksiran keuangan yang tidak dilihat (dari Rp 1 triliun menjadi Rp 625 miliar saja pada 100% saham Indomobil), adanya upaya penjualan sebelumnya pada Juni 2001 yang ditutup-tutupi, posisi Trimegah yang di saat bersamaan sebagai pembeli juga menjadi penasihat BPPN, dan adanya kerugian negara yang diperkirakan mencapai Rp 1,7-3 triliun rupiah.<ref>[https://www.polindo.id/jual-indomobil-cara-menjarah-ala-bppn Jual Indomobil: Cara Menjarah ala BPPN]</ref><Refref>[https://www.hukumonline.com/berita/a/terungkap-ketidakjujuran-bppn-dkk-soal-penjualan-indomobil-hol4674 Terungkap, Ketidakjujuran BPPN dkk Soal Penjualan Indomobil]</ref> Dalam perkembangannya, [[KPPU]] juga ikut menyelidiki proses tender tersebut. Meskipun sempat digugat Trimegah,<ref>[https://www.liputan6.com/news/read/33195/gugatan-trimegah-dinilai-salah-alamat Gugatan Trimegah Dinilai Salah Alamat]</ref> KPPU tetap mengeluarkan hasilnya pada 30 Mei 2002,<ref>[https://books.google.co.id/books?id=axEHu7A8kmUC&pg=PA112&dq=indomobil+1998&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiGi_T7lMb3AhVqxjgGHVWxD4YQ6AF6BAgLEAI#v=onepage&q=indomobil%201998&f=false Perusahaan saling mematikan & bersekongkol: bagaimana cara memenangkan?]</ref> menyebabkan sejumlah pihak dikenai sanksi atas tuduhan persekongkolan/kerjasama antar berbagai pihak yang terlibat dalam tender. Hukuman itu meliputi:<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/11734/kppu-denda-trimegah-rp-105-miliar KPPU Denda Trimegah Rp 10,5 Miliar]</ref><Refref>[https://123dok.com/article/tender-penjualan-saham-pt-indomobil-sukses-international.y4md4p9y Tender Penjualan Saham PT. Indomobil Sukses International]</ref>
* PT Trimegah Securities, denda Rp 10,5 miliar dan larangan transaksi bersama BPPN.
* Pranata Hajadi dan Jimmy Masrin didenda Rp 10,5 miliar
Baris 64:
* PT Deloitte & Touche FAS didenda Rp 10 miliar dan larangan transaksi bersama BPPN.
* PT Alpha Sekuritas Indonesia didenda Rp 1,5 miliar.
Sempat ada yang menyatakan tender tersebut dapat dibatalkan,<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/3120/kppu-mungkin-batalkan-tender-indomobil KPPU Mungkin Batalkan Tender Indomobil]</ref> namun kemudian tidak dilakukan karena uang pembayaran Trimegah sudah masuk dalam kas negara.<ref name=Salim15/> Sayangnya, tidak lama kemudian, putusan KPPU dibatalkan oleh [[PTUN]] dan [[Pengadilan Negeri]] Jakarta Pusat, dan kemudian di [[Mahkamah Agung Republik Indonesia|MA]] pada 2 Januari 2003.<ref name=Salim15/><ref>[https://www.hukumonline.com/berita/a/kasus-indomobil-jadi-batu-sandungan-untuk-kppu-hol7156 Kasus Indomobil Jadi Batu Sandungan untuk KPPU]</ref><ref name=Salim15/>
 
===Kembalinya Indomobil ke Grup Salim===
Trimegah tidak lama memegang kekuasaan atas Indomobil. Sahamnya kemudian dijual ke ''partner'' Trimegah saat tender, PT Cipta Sarana Duta Perkasa,<ref name=Salim35/> yang dimiliki oleh Pranata Hajadi dan Jimmy Masrin (pemilik PT [[Lautan Luas]] Tbk).<ref name=Salim15/><ref>[https://www.liputan6.com/news/read/32350/pekan-depan-pembeli-saham-indomobil-diperiksa Pekan Depan, Pembeli Saham Indomobil Diperiksa]</ref><ref name=Salim15/> Salim sebenarnya masih memiliki kepemilikan Indomobil sebanyak 18,05% (lewat PT Tritunggal), namun bukan pengendali karena PT Cipta memiliki jumlah yang lebih banyak.<ref>[https://www.jpnn.com/news/aset-salim-masih-ada-di-perusahaan-yang-sempat-disita?page=2 Aset Salim Masih Ada di Perusahaan yang Sempat Disita]</ref> Namun, kemudian posisi PT Cipta menurun menjadi 52%,<Refref>[https://market.bisnis.com/read/20110725/190/42282/porsi-2-pemegang-saham-indomobil-menyusut Porsi 2 pemegang saham Indomobil menyusut]</ref> dan pada 2 Mei 2013, lengan bisnis Salim di Singapura, [[Gallant Venture]] Ltd. membeli saham milik PT Cipta tersebut seharga Rp 7,8 triliun.<ref>[https://www.viva.co.id/ragam/fokus/411122-grup-salim-kembali-kendalikan-indomobil Grup Salim Kembali Kendalikan Indomobil]</ref> Salim pun mendapatkan kembali Indomobil yang sudah lebih sehat, terdiversifikasi bisnisnya dan menguntungkan.<ref name=Salim15/> Sempat meningkat menjadi 71%, kini kepemilikan Salim lewat Gallant adalah sebesar 49%, ditambah lewat PT Tritunggal Intipermata sebanyak 18,17%.<ref>[https://www.indomobil.com/themes/alphasquad/storage/img/investorrelation/annualreport/content-2020.pdf LapTahunan Indomobil 2020]</ref><ref>[https://investor.id/market-and-corporate/219078/gallant-venture-kurangi-saham-indomobil Gallant Venture Kurangi Saham Indomobil]</ref>
 
==Operasional==
Baris 74:
* PT Sejahtera Raya Perkasa: 20,24%
* PT Tritunggal Intipermata: 18,17%
* Publik: 12,10%<ref>[https://www.idnfinancials.com/id/imas/pt-indomobil-sukses-internasional-tbk PT. INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL TBK [&#91;IMAS]&#93;]</ref>
 
===Manajemen===
Baris 87:
* Direktur: Josef Utaimin
* Direktur: Alex Sutisna
* Direktur: Evensius Go<reFref>[https://www.indomobil.com/our-company#boc Board of Commissioners]</ref>
 
=== Anak perusahaan ===
Baris 117:
{{Salim Group}}
{{Industri otomotif di Indonesia}}
{{perusahaan-Indonesia-stub}}
 
[[Kategori:Salim Group]]
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
 
 
{{perusahaan-Indonesia-stub}}