Stasiun kereta ini sangat padat pada pagi dan sore hari pada saat orang berangkat maupun pulang kantor. Banyak pedagang asongan mengambil lahan penumpang untuk menunggu kereta api. Karena banyaknya penumpang selalu berjubel, hal ini menjadi permasalahan kriminalitas, walau di sebelah selatan stasiun terdapat kantor polisi. Di depan pelataran stasiun selalu menjadi biang macet, karena [[mikrolet]], [[kopaja]], [[bajaj]], dan ojek saling berebut mendapatkan penumpang jika KRL berhenti untuk menaikturunkan penumpang.<ref>{{Cite news|last=Administrator|date=2016-08-18|title=Menghapus Semrawut di Stasiun Tebet|url=https://koran.tempo.co/read/metro/403594/menghapus-semrawut-di-stasiun-tebet|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2021-08-08}}</ref>
NamunSuasana sekarang{{Kapan}},saat suasanaini lebih tertib, karena sudah ada pemugaran pada bagian depan loket dan penutupan jalan Abdullah Syafii di sisi utara stasiun.<ref>{{Cite news|last=Sandi|first=M.R.|date=2021-04-19|title=Menata Stasiun Tebet agar Tidak Semrawut|url=https://metro.sindonews.com/read/402134/171/menata-stasiun-tebet-agar-tidak-semrawut-1618841054|work=[[Sindonews.com]]|language=id-ID|access-date=2021-08-08}}</ref> Penataan lebih lanjut dilakukan pada tahun 2020-2021 untuk mempererat integrasi antarmoda (dengan Transjakarta serta moda lain seperti [[mikrolet]]<nowiki/> dan ojek) dan mempermudah akses pejalan kaki. Diresmikan pada 29 September 2021, penataan ini dilakukan di bawah payung PT Moda Integrasi Transportasi Jakarta, perusahaan patungan [[MRT Jakarta]] dan PT [[Kereta Api Indonesia|KAI]].<ref>{{Cite news|title=Anies Ingin Tambah 5 Stasiun Terpadu Baru, Biaya Capai Rp40 M|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200617211232-20-514525/anies-ingin-tambah-5-stasiun-terpadu-baru-biaya-capai-rp40-m|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2021-09-20}}</ref><ref>{{Cite news|last=Gayati|date=2021-09-29|title=Penataan Stasiun Tebet dan Palmerah wujudkan integrasi antarmoda|url=https://www.antaranews.com/berita/2423741/penataan-stasiun-tebet-dan-palmerah-wujudkan-integrasi-antarmoda|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2021-09-29|first=Mentari Dwi|editor-last=Ridwan|editor-first=Taufik}}</ref>
