Wiratmo Soekito: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ref |
k →Biografi: clean up |
||
Baris 18:
Namanya sempat menjadi perbincangan di antara tokoh pemuda yang aktif di bidang kebudayaan setelah ia menjadi konseptor ‘Manifes Kebudayaan’ pada tahun 1963, bersama Goenawan Muhamad, Bur Rasuanto, Arief Budiman. Namun, Manifes Kebudayaan yang di dengungkannya di larang oleh pemerintah pada tahun 1964. Mantan anggota Badan Pekerja BMKN (1958-1960), anggota DPRGR/MPRS (1968-1971), dan salah seorang Ketua Liga Pembela Hak-hak Asasi Manusia (1969-1972) ini, tak patah arang, ia terus aktif menulis dan menghasilkan banyak karya. Karya tulis yang di hasilkannya antara lain Renungan tentang Sejarah (1960), Kesusastraan dan Kekuasaan (kumpulan esai, 1984) dan Manusia Utopia (1993) yang diterbitkan oleh Yayasan Sumber Agung. Ia juga menulis pengantar untuk bunga rampai Aswab Mahasin & Ismet Nasir (ed.), Cendikiawan dan Politik (1983).
Wiratmo pernah menjadi anggota kelompok kerja sosial budaya Lembaga Pertahanan Nasional (1981). Ia menikah dengan [[Sri Widoyati]], hakim perempuan pertama yang diangkat menjadi [[
== Pendidikan ==
|