Setyono Djuandi Darmono: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
k clean up |
||
Baris 18:
S.D. Darmono adalah anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Darmono Sugiarto dan Elyana Darmono. Saat dilahirkan, keluarganya berada dalam pengungsian akibat [[agresi militer]] [[Belanda]] pada masa [[revolusi]] [[kemerdekaan]]. Ia bertumbuh di lingkungan keluarganya yang merupakan pebisnis tekstil di [[Muntilan]]. . Pada tahun [[1977]] ia menikah dengan Rosylawati Dewi, anak pengusaha dari [[Blitar]], [[Jawa Timur]] dan dikaruniai tiga orang anak bernama Permada Wani Darmono, Sutedja Sidarta Darmono dan Andre Widianto Darmono.
== Karier bisnis ==
Baris 25 ⟶ 23:
Mengawali segala pekerjaan dan kariernya, S.D. Darmono mengikuti program Pelatihan Kerja Lapangan (PKL) di [[:en:Imperial Chemical Industries|Imperial Chemical Industries]] (ICI), yang merupakan perusahaan asal [[Inggris]] di [[Bandung]].<ref name="one">[http://peluangusaha.kontan.co.id/news/darmono-ahli-pewarna-tekstil-yang-sukses-berbisnis-properti-1 Darmono, ahli pewarna tekstil yang sukses berbisnis properti]</ref> Di situlah ia mendapatkan pengalaman kerja ketika masih duduk di bangku pendidikan. Setelah menyandang gelar [[Diploma III]] pada tahun 1969, S.D. Darmono diterima bekerja di [[:en:Imperial Chemical Industries|ICI]].<ref name="one" /> Sebelas tahun bekerja di [[:en:Imperial Chemical Industries|ICI]] dan berpengalaman sebagai [[:en:Imperial Chemical Industries|ICI]] Market Manager di [[Manchester]], [[UK]] selama tahun [[1977]]-[[1980]], akhirnya ia menjadi Kepala Divisi Pemasaran [[:en:Imperial Chemical Industries|ICI]].
Pada saat yang sama, tepatnya tahun [[1980]], ia melihat peluang bisnis properti yang cukup berprospek ke depannya. S.D. Darmono kemudian menerima tawaran koleganya untuk mendirikan [[PT Permada Binangun Jaya]], sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembang perumahan di [[Bintaro]] dengan salah satu perumahan adalah [[Bumi Bintaro Permai Residence]]. S.D. Darmono selanjutnya mulai membangun [[Kawasan Industri Jababeka]] tepatnya pada tahun [[1989]] dengan membentuk [[konsorsium]] 21 pengusaha.<ref name="one" /> Pengusaha yang menemaninya antara lain [[Hadi Rahardja]], [[Sudwikatmono]], [[Rizad Brasali]] dan [[Adam Kurniawan]].
== PT Jababeka Tbk ==
Baris 31 ⟶ 29:
[[Berkas:S.D_Darmono_saat_ulang_tahun_Jababeka_tahun_2016.jpg|jmpl|ka|S.D. Darmono pada ulang tahun Jababeka ke-16]]
Sejak berdiri pada tahun [[1989]], [[:en:Jababeka Group|PT Jababeka Tbk]] sebagai pengembang kawasan industri berhasil mengembangkan [[Kota Jababeka]], kawasan industri terbesar di [[Asia Tenggara]] menjadi sebuah kota yang terintegrasi atau disebut dengan istilah ''full integrated township''. Pada tahun [[1994]], [[:en:Jababeka Group|PT Jababeka Tbk]] merupakan pengembang kawasan industri pertama yang ''go public'' di [[Indonesia]].<ref name="five">
=== Proyek 100 kota ===
Baris 53 ⟶ 51:
=== Peran dan dukungan pemerintah ===
Dalam proses pengembangan kawasan industri di [[Indonesia]], pemerintah [[Republik Indonesia]] memberikan peran dan dukungannya terhadap [[:en:Jababeka Group|PT Jababeka Tbk]], di antaranya:
* Pada [[2004]], bersama [[Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan sejumlah duta besar negara-negara sahabat, S.D. Darmono mendirikan President Executive Club (PEC), yang giat membahas inovasi dan upaya percepatan pembangunan, dengan konsep kolaborasi dan kemitraan ABG (Academic, Business & Government).
Baris 65 ⟶ 63:
Ia juga memimpin organisasi pariwisata, di antaranya sebagai Chairman [[Pacific Asia Travel Association]] (PATA) Indonesia Chapter dan Executive Board of PATA International. Pada [[2016]] ia berhasil mendapatkan kepercayaan agar pasar pariwisata dunia PATA Travel Mart diselenggarakan di [[Indonesia]] dan didukung oleh Menteri Pariwisata, [[Dr. Ir. Arief Yahya]]. Proyek-proyek besar yang ditanganinya termasuk [[:en:Kendal Industrial Estate|Kawasan Industri Kendal]] (KIK) di [[Jawa Tengah]]; [[Kawasan Ekonomi Khusus]] (KEK) [[:en:Tanjung Lesung|Tanjung Lesung]] dan [[Kawasan Industri Cilegon]] di [[Provinsi]] [[Banten]], serta [[Kawasan Ekonomi Khusus]] (KEK) [[Jababeka Morotai]] sebagai kawasan industri dan wisata di [[Morotai]], [[Ternate Utara]] yang diproyeksikan menyerap 30,000 tenaga kerja.
Di bidang kebudayaan, S.D. Darmono aktif dalam Tidar Heritage Foundation, serta sebagai Chairman [[PT TWC Borobudur Prambanan Ratu Boko]] (Persero), yaitu badan pengelola situs Candi [[Borobudur]], [[Candi Prambanan]] dan Istana Ratu Boko. Kegiatannya adalah mempromosikan budaya [[Indonesia]] yang lebih toleran. Dia juga menginisiasi proyek digitalisasi Candi [[Borobudur]] sebagai Warisan Dunia [[UNESCO]], didukung oleh sineas terkenal kelas dunia dari [[Austria]], [[Dr. Titus Leber]]. Hasilnya adalah karya multimedia dengan 48,000 ''hi-res photo images'' yang diterbitkan dalam CD ''Borobudur Paths to the Enlightenment''. Selain sebuah serial CD, proyek ini juga menghasilkan buku-buku yang sangat penting dalam upaya pelestarian Candi [[Borobudur]], [[Candi Prambanan]] dan Ratu Boko. Untuk [[Candi Prambanan]] dihasilkan rekor dunia sendratari [[Ramayana]] Prambanan dengan penari terbanyak di dunia yang masuk dalam ''Guinness Book of World Record''.
Untuk bidang sosial, S.D. Darmono menginisiasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Masyarakat Cikarang (LPPM-C). Lembaga ini menjembatani lingkungan industri yang berkembang pesat dan masyarakat setempat di seputar kawasan yang dikembangkan. Hasilnya adalah lingkungan yang terjaga, masyarakat yang toleran, kerukunan dan kesehatan yang produktif. Beberapa programnya adalah pembentukan [[Jababeka Multicultural Center]] dan [[Jababeka Botanic Gardens]].
Baris 96 ⟶ 94:
* [[Bisnis Indonesia]] Awards (2015)
* Lifetime Achievement Award for National Industrial Estate Development dari [[Kementerian Perindustrian Republik Indonesia]] (2015)
*
|