Astana Pajimatan Himagiri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mosmota (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Mosmota (bicara | kontrib)
Tag: gambar rusak
Baris 72:
Berkaitan dengan Tumenggung Endranata, sejarawan de Graaf mendeskripsikannya sebagai seorang pengkhianat namun bukan dalam konteks penyerbuan Mataram di Batavia. Ia dihukum mati setelah selesainya pemberontakan Adipati Pragola II. Alasan dari penjatuhan hukuman mati tersebut karena janda Adipati Pragola II melapor kepada Sultan Agung bahwa Tumenggung Endranata sesungguhnya menjadi penghasut dalam konflik pemberontakan Adipati Pragola II.<ref name="graaf-1986"/>
 
=== MakamBangunan raja-raja ===
Astana Pajimatan Himagiri terdiri atas beberapa halaman makam. Setiap astana, masing-masing memiliki tiga halaman. Tempat pemakaman raja berada di halaman paling atas beserta istri dan juga keluarganya, halaman kedua berada di tengah dan halaman terbawah merupakan halaman persiapan bagi peziarah. Tiap halaman dihubungkan dengan sebuah gapura.<ref name="adrisijanti-2000">{{cite book|last=Adrisijanti|first=I.|title=Arkeologi Perkotaan Mataram Islam|year=2000|publisher=Jendela|location=Yogyakarta|pages=343|isbn=9799597846}}</ref> Di dalam kompleks Astana Pajimatan Himagiri juga terdapat berbagai komponen bangunan di antaranya adalah:
Sebelum memasuki areal permakaman terdapat Gapura Supit Urang, Pendopo Supit Urang, Tempat Juru Kunci dan 4 Tempayan Suci. Areal makam raja dibagi menjadi tiga daerah, yaitu:
==== Astana Kasultan Agungan ====
Di sini dimakamkan
* [[Sultan Agung dari Mataram|Sultan Agung Prabu Hanyokrokusumo]]
* [[Sri Ratu Batang]]
* [[Amangkurat II]]
* [[Amangkurat III]]
Sebelum memasuki makam [[Sultan Agung dari Mataram|Sultan Agung]] terdapat tiga gapura yang melambangkan tiga tahapan hidup manusia, yaitu: alam rahim, alam duniawi, dan alam kubur.
Gerbang pertama bercorak bangunan hindu yang terbuat dari susunan batu bata merah tanpa semen dengan bentuk [[Candi Bentar]] dan diberinama [[Gapura Supit Urang]]. Di bagian dalam gerbang pertama terdapat dua buah [[paseban]] yang berada di sisi [[Barat]] dan [[Timur]] gerbang.
 
=== Tangga ===
==== Wilayah makam raja-raja Surakarta ====
[[Berkas:De begraafplaats van sultan Agoeng van Mataram te Imogiri ten zuiden van Jogjakarta KITLV 53849.tiff|thumb|ka|240px|Tangga menuju kompleks Astana Pajimatan Himagiri (sekitar 1935).]]
Wilayah makam raja Surakarta Hadiningrat dibagi menjadi empat hastana dan di sini dimakamkan raja-raja dari [[Kasunanan Surakarta|Kasunanan Surakarta Hadiningrat]], yaitu:
Sebelum memasuki pemakaman, terdapat banyak anak tangga yang lebarnya sekitar 4 meter dengan kemiringan 45 derajat menghubungkan pemukiman dengan pemakaman. Anak tangga di Astana Pajimatan Himagiri berjumlah 409. Setiap bagian anak tangga memiliki arti dan makna tertentu, sebagai berikut:<ref name="spspdiy-1995/>
 
* Anak tangga dari pemukiman penduduk menuju area dekat [[Masjid Pajimatan Imogiri|Masjid Pajimatan Himagiri]] berjumlah 32. Jumlah anak tangga ini menandakan Astana Pajimatan Himagiri yang dibangun pada tahun [[1632|16'''32''']].
* Anak tangga dari area dekat Masjid Pajimatan Himagiri menuju pekarangan Masjid Pajimatan Himagiri berjumlah 13. Jumlah anak tangga ini melambangkan kenaikan takhta [[Sultan Agung dari Mataram|Sultan Agung Anyakrakusuma]] sebagai raja Mataram pada tahun [[1613|16'''13''']].
* Anak tangga dari pekarangan Masjid Pajimatan Himagiri menuju tangga terpanjang berjumlah 46. Jumlah anak tangga ini menandakan kemangkatan Sultan Agung pada tahun [[1646|16'''46''']].
* Anak tangga terpanjang berjumlah 346. Jumlah anak tangga ini menandakan Astana Pajimatan Himagiri yang dibangun secara bertahap selama 346 tahun.
* Anak tangga di sekitar kolam berjumlah 9. Jumlah anak tangga ini melambangkan 9 anggota [[Walisanga]].
 
* Pakubuwanan