Kepribadian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Oyippu (bicara | kontrib)
perbaikan typo
Baris 3:
 
== Ekstraversi dan Introversi ==
Di dalam [[psikologi]], terdapat pengelompokkan kepribadian manusia bedasarkan bagaimana manusia memperoleh gairahnya.<ref name="A"/> Pengelompokkan ini pertama kali dicetuskan oleh [[Carl Jung]] (1920), dalam bukunya berjudul ''Psychologische Typen''.<ref name="A"/> Secara umum, pribadi yang ekstrover mendapatkan gairah (atau energi) dari interaksi sosial.<ref name="A"/> Ekstrover biasanya memiliki kepribadian yang terbuka dan senang bergaul, serta memiliki kepedulian yang tinggi terhadap apa yang terjadi di sekitar mereka.<ref name="A"/> Sementara introver, di sisi lain, dianggap mendapatkan gairah lewat menyendiri.<ref name="A"/> Introver, biasanya cenderung pendiam, suka merenung, dan lebih perdulipeduli tentang pemikiran mereka dalam dunia mereka sendiri.<ref name="A"/> Di antara kecenderungan ekstrem introversi dan ekstroversi, terdapat ambiversi yang merupakan kepribadian penengah antara ekstrover dan introver.<ref name="A"/> Meskipun terdapat perbedaan yang kontras antara introver dan ekstrover, Carl Jung menganggap bahwa jarang terdapat manusia yang sepenuhnya ekstrover atau introver.<ref name="A">{{en}}Castro JB. 2013. [http://io9.com/the-science-behind-extroversion-and-introversion-1282059791 The Science of What Makes an Introvert and an Extrovert]. IO9. Diakses 17 Juni 2014.</ref>
 
== Struktur Kepribadian ==
Baris 11:
# Hierarki tertinggi: Tipe/Supertraits, kumpulan dari trait, yang mewadahi kombinasi trait dalam suatu dimensi yang luas.
# Hierarki kedua: Trait, kumpulan kecenderungan kegiatan, koleksi respon yang saling berkaitan atau mempunyai persamaan tertentu. Ini adalah disposisi kepribadian yang penting dan permanen.
# Hierarki ketiga: Kebiasaan tingkah laku atau berpikir, kumpulan respon spesifik, tingkahlakutingkah laku/pikiran yang muncul kembali untuk merespon kejadian yang mirip.
# Hierarki terendah: Respon spesifik, tingkahlakutingkah laku yang secara aktual dapat diamati, yang berfungsi sebagai respon terhadap suatu kejadian.
 
Jika dilihat dari hubungnnyahubungannya dengan hierarki di atasdiatas, maka dapat disebutkan bahwa antar bagian dari hierarki kepribadian tersebut terjadi interaksi dan saling berpengaruh antar satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh adalah adanya interaksi antara bagian kepribadian yang disebut sebagai specific response dan habitual response. Dimana yang disebut sebagai specific response yakni perilaku atau pikiran individual yang bisa mencirikan sebuah pribadi atau tidak, misal seorang siswa yang menyelesaikan tugas membaca. Sedangkan habitual response dapat dimaknai sebagai respon yang terus berlangsung di bawah kondisi yang sama, misal jika seorang siswa sering kali berusaha sampai suatu tugas selesai dikerjakannya. Habitual response ini dapat berubah-ubah ataupun dapat menetap.
 
Setelah mengetahui penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa untuk membuat perilaku tertentu atau specific response menjadi sebuah kebiasaan atau habitual response maka perlu adanya pengulangan perilaku tertentu tersebut hingga beberapa kali. Sedangkan jika individu tersebut tidak menginginkan perilaku tertentu itu menjadi sebuah habitual response atau sebuah kebiasaan, maka tidak diperlukan pengulangan perilaku hingga berkali-kali. Dan hubungan serta interaksi juga berlaku pada bagian kepribadian Eysenck yang lain, seperti tipe dan trait.