Pesantren & Rock'N Roll: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Danang Efendi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Danang Efendi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 106:
 
== Sinopsis ==
Wahyu Subuh ([[Ali Syakieb]]) adalah pemuda yang berasal dari keluarga berada di Jakarta. Ayah Wahyu, Ibrahim Sani (Dimas Jati), seorang
 
direktur di perusahaan negara yang sangat sibuk. Sementara ibu Wahyu yang bernama Rosminah ([[Dini Vitri]]) , berprofesi sebagai ibu rumah tangga yang hidup dalam kesibukan sebagai seorang istri pejabat. Praktis, Ibrahim dan Rosminah tidak mempunyai waktu yang cukup untuk mengurus Wahyu Subuh dan adiknya, Jimy Ibrahim.
 
Nama Wahyu Subuh diberikan oleh Ibrahim lantaran lahir waktu subuh dan dianggap sebagai pemberian Tuhan yang terbesar. Wahyu Subuh telah menyandang gelar sarjana. Namun karena terbiasa hidup dalam kemewahan, pemuda itu tumbuh menjadi anak liar, manja, dan susah diatur. Wahyu hidup dalam kebebasan dan memiliki aktifitas menyanyi, dengan grup band yang tidak jelas.
Baris 114:
Suatu ketika, Ibrahim Sani sangat marah karena Wahyu Subuh menolak bekerja di tempat yang sudah ditunjuknya. Karena itulah Ibrahim menyuruh Wahyu masuk ke sebuah pesantren di Yogyakarta. Keputusan Ibrahim tidak bisa ditolak meskipun Rosminah melawan karena Wahyu adalah anak kesayangannya. Maklum, kepergian Wahyu akan membuat Rosminah kesepian. Sementara Jimy sibuk dengan kuliah di kedokteran.
 
Ibrahim Sani dan Rosminah mengantar sendiri Wahyu Subuh ke pesantren Kyai Abdullah ([[Wawan Wanisar]]) di pelosok Yogyakarta. Ternyata Ibrahim pada masa mudanya pernah mondok di pesantren ini juga sehingga sudah mengenal pemilik pesantren. Kyai Abdullah mempunyai sepasang anak. Pertama adalah anak lelaki yang sedang belajar di Mesir. Anak kedua seorang perempuan cantik bernama Tsania Qotrunnada alias Nada ([[Aulia Sarah]]).
 
Pesantren itu secara administrasi dijalankan oleh Najib ([[Ramzi]]), seorang bujangan yang memiliki postur tinggi dan ganteng. Najib adalah idaman para santriwati. Namun Najib rupanya memendam perasaan suka kepada Nada. Sayang, Najib belum berani mengungkapkan isi hatinya karena sungkan kepada Kyai Abdullah.
 
Bagi Wahyu Subuh, menjalani masa pertama di pesantren seperti layaknya berada dalam penjara dan di negeri antah berantah. Dia tidak betah dan ingin pulang terus. Di pesantren, Wahyu mempunyai teman akrab bernama Bejo, pembantu di rumah Kyai abdullah. Kekocakan Bejo membuat Wahyu mulai sediki terhibur. Tapi yang membuatnya makin terhibur adalah saat berkenalan dengan Nada.