Azan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor |
||
Baris 130:
# [[Taharah|Suci]] dari [[hadas]] dan [[najis]].<ref>“Suatu hari saya (bilal) berwudlu kemudian saya berdiri untuk melakukan azan salat.” (HR. Abu Dawud, hasan shahih)</ref>
# Berdiri menghadap kiblat di tempat yang tinggi atau menggunakan pengeras suara.<ref>“Berdirilah wahai Bilal kemudian serukanlah azan untuk salat.” (HR. Tirmidzi (175) dari Abdullah bin Zaid)</ref>
Azan dikumandangkan jika sudah memasuki waktu salat. [[Muazin]] umumnya berdiri saat mengumandangkan azan,<ref>{{Cite book|title=Mohammad Taqi al-Modarresi (26 March 2016). The Laws of Islam (PDF). Enlight Press. p. 470. ISBN 978-0994240989. Retrieved 8 August 2018}}</ref> serta meletakkan jari-jari di telinga ketika azan.<ref>Dari Abu Juhaifah ia berkata, “Aku melihat Bilal azan dan aku ikuti bibirnya ke arah sini dan ke arah situ dan jari tangannya berada di dalam kedua lubang telinganya.” (HR. Bukhari (598), Muslim (777) dari Abu Juhaifah)</ref> Setiap lafal azan dipisahkan dengan [[Tanda istirahat (musik)|jeda]] panjang diulang berdasarkan ketentuan urutan lafal. Muazin umumnya menengok ke kanan dan ke kiri ketika mengucapkan ''ḥayya alaṣ-ṣalāh{{smallsup|ti}}'' dan ''ḥayya ʿalal-falāḥ''{{smallsup|i}}.<ref>Nabi {{saw}}: “Saya berusaha mengikuti bibirnya, mengucapkan ke kanan dan kiri hayya ‘alash shalah – hayya ‘alal falaah.” (HR. Bukhari Muslim dari Abu Juhaifah)</ref> Jika [[lafal]] diulang dua kali, lafal pertama dalam azan umumnya memiliki batas [[Interval (musik)|interval]] yang terbatas, kurang melismatik, dan lebih pendek. Lafal [[Perulangan (musik)|kedua]] umumnya lebih panjang, penuh dengan [[Melisma|melismatik]], dan intervalnya dapat mencapai lebih dari satu [[oktaf]]. Bentuk azan dicirikan oleh nada-nada yang saling kontras serta berisi dua belas bagian melodi yang berpindah dari satu pusat nada ke pusat nada lain dalam satu [[maqamat]], dengan interval ''perfect'' 4 atau ''perfect'' 5. Banyak geografi Timur Tengah memiliki ciri khas maqamat: [[Madinah]], Arab Saudi menggunakan maqamat al-Bayati, sedangkan [[Makkah]] menggunakan maqamat Hijaz. [[Tempo]] azan biasanya lebih lambat; dan dapat dipercepat dengan sedikit melisma untuk Salat Magrib. Selama festival, azan dapat diperdengarkan secara [[antifon]] sebagai [[duet]].<ref>[[Habib Hassan Touma|Touma, Habib Hassan]] (1996). ''The Music of the Arabs'', p.157-158, trans. Laurie Schwartz. Portland, Oregon: Amadeus Press. {{ISBN|0-931340-88-8}}.</ref>
== Menjawab azan ==
|