Pangeran Perbatasari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
Shahibul Anwar (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 19:
Perbatasari, menurut catatan Kembuan, "bersama 84 pengikutnya menuju Kutai untuk membujuk Sultan Kutai memberikan bantuan dalam perlawanan Muhamad Seman terhadap Belanda. Namun, ternyata bukan bantuan yang diperoleh, justru Sultan Kutai melaporkan kejadian itu kepada S.W. Tromp, asisten residen untuk Kutai dan pantai Timur Kalimantan, pada 30 Maret 1885."
 
Atas petunjuk Residen Broers, Tromp diperintahkan menemui Sultan Kutai ([[Aji Muhammad Sulaiman]]) pada 22 April 1885 untuk meminta Perbatasari diserahkan kepada pemerintah Belanda. Pangeran Perbatasari pun ditangkap.
 
Ia ditangkap bulan April [[1885]], kemudian dikirim ke [[Banjarmasin]], lalu dibawa ke [[Manado]] dan ditahan di kampung [[Tikala Ares, Tikala, Manado|Tikala Ares]] kemudian dia menjadi orang buangan di Kampung Jawa [[Tondano]] bersama 18 orang pengikutnya. Roger Allan Christian Kembuan dalam tesisnya Bahagia di Pengasingan: Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Buangan di Kampung Jawa Tondano 1830-1908 (2016:92) menyebut: “Surat keputusan mengenai pengasingan Perbatasari ke Tondano ditandatangani oleh [[Daftar Penguasa Hindia Belanda|Gubernur Jendral]] [[Hindia Belanda]], [[Otto van Rees]] melalui Besluit Gubernur Jenderal 11 Oktober 1855 No. 1/C147.“
 
Di Kampung Jawa [[Tondano]], dia kemudian kawin dengan keturunan pengikut [[Kiai Madja|Kyai Mojo]] bernama Rasni Mas Hanafie dan hidup dengan tunjangan 50 gulden. Satu orang saudara laki-lakinya ([[Gusti Amir]]) kemudian menyusul ke [[Kampung Jawa Tondano]] dan menikah dengan wanita JATON (fam.Sataruno).
 
== Leluhur ==