Immanuel Kant: Perbedaan antara revisi

Kant menyatakan bahwa hukum merupakan keseluruhan persyaratan yang diperlukan untuk menyesuaikan kehendak bebas setiap manusia berdasarkan prinsip kemerdekaan.<ref>{{Cite book|last=Usman, S., dan Itang|date=2015|url=http://repository.uinbanten.ac.id/71/1/5.%20BUKU%20%28Filsafat%20Hukum%20Islam%29.pdf|title=Filsafat Hukum Islam|location=Serang|publisher=Penerbit Laksita Indonesia|isbn=978-602-72411-9-0|editor-last=Arifin|editor-first=M. Nur|pages=3|url-status=live}}</ref> Pemikiran Kant mengenai hukum diadopsi, dimodifikasi dan dikembangkan menjadi neo-kantianisme pada abad ke-20.<ref>{{Cite book|last=Sutan Hrp.|first=Nurasiah Faqih|date=2010|url=http://repository.uinsu.ac.id/6184/1/buku_filsafat_hukum.pdf|title=Filsafat Hukum Barat dan Alirannya|location=Medan|publisher=Utul ‘Ilma Publishing|pages=115|url-status=live|access-date=2021-12-15|archive-date=2021-12-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20211215025815/http://repository.uinsu.ac.id/6184/1/buku_filsafat_hukum.pdf|dead-url=yes}}</ref> Pemikiran Kant mempengaruhi Friedrich Julius Stahl dalam pemikiran tentang negara. Stahl mengemukakan teori [[negara hukum]] dengan [[kedaulatan]] negara dimiliki oleh [[hukum]]. Unsur-unsur kedaulalatan hukum meliputi perlindungan [[hak asasi manusia]] dan penjaminan atasnya melalui pemisahan kekuasaan. Selain itu, pemerintahan diselenggarakan berdasarkan undang-undang, sementara perselisihan diselesaikan melalui peradilan administrasi.<ref>{{Cite book|last=Isretno|first=Evita|date=2020|url=https://www.borobudur.ac.id/wp-content/uploads/2020/11/buku-ajar-han.pdf|title=Hukum Administrasi Negara: Pengantar Kajian Tentang Kewenangan & Kebijakan Pemerintah|location=Jakarta|publisher=Cintya Press|isbn=978-602-9477-35-1|pages=5|url-status=live}}</ref>