Busung lapar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
k top: clean up
Baris 13:
'''Busung lapar''' atau [[honger oedema]] disebabkan cara bersama atau salah satu dari [[simtoma]] '''''[[marasmus]] dan [[kwashiorkor]]''''' adalah sebuah fenomena penyakit di [[Indonesia]] bisa diakibatkan karena kekurangan [[protein]] [[kronis]] pada anak-anak yang sering disebabkan beberapa hal, antara lain anak tidak cukup mendapat makanan [[gizi|bergizi]], anak tidak mendapat asuhan gizi yang memadai dan anak mungkin menderita [[infeksi]] penyakit.
 
Istilah ''kwashiorkor'' sendiri berasal dari [[bahasa]] salah satu [[suku]] di [[Afrika]] yang berarti ''"kekurangan kasih sayang ibu"''. Tanda yang khas adalah adanya [[edema]] (bengkak) pada seluruh tubuh sehingga tampak gemuk, wajah anak membulat dan sembab (moon face) terutama pada bagian wajah, bengkak terutama pada punggung kaki dan bila ditekan akan meninggalkan bekas seperti lubang, otot mengecil dan menyebabkan lengan atas kurus sehingga ukuran LIngkar Lengan Atas LILA-nya kurang dari 14 &nbsp;cm, timbulnya ruam berwarna merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas, tidak bernafsu makan atau kurang, rambutnya menipis berwarna merah seperti rambut jagung dan mudah dicabut tanpa menimbulkan rasa sakit, sering disertai infeksi, anemia dan diare, anak menjadi rewel dan apatis perut yang membesar juga sering ditemukan akibat dari timbunan cairan pada rongga perut salah salah gejala kemungkinan menderita "busung lapar".<ref>http://www.medterms.com/script/main/art.asp?articlekey=4124 MedicineNet</ref>
 
Penyebab langsung tersebut bisa dikarenakan adanya [[bencana alam]], daya beli masyarakat, tingkat [[pendidikan]], kondisi lingkungan dan pelayanan kesehatan.
 
''Cara mendeteksi penderita busung lapar pada anak'' yaitu dengan cara menimbang berat badan secara teratur bila perbandingan berat badan dengan umurnya dibawah 60% (standar WHO-NCHS) maka anak tersebut dapat dikatakan terindikasi busung lapar atau dengan cara mengukur tinggi badan dan LIngkar Lengan Atas (LILA) bila tidak sesuai dengan standar anak yang normal kurang dari 14 &nbsp;cm (standar WHO-NCHS) waspadai akan terjadi busung lapar.
 
''Dampak runtutan'' dari adanya busung lapar berakibatkan pada penurunan tingkat kecerdasan anak, rabun senja serta rentan terhadap penyakit terutama penyakit infeksi. Menurut ketentuan WHO bila angka telah mencapai 30 % dinyatakan ''tinggi'' dan perlu tindakan lebih lanjut.