Gereja Santa Barbara, Sawahlunto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k clean up
Baris 1:
{{Yatim|Oktober 2022}}
[[Berkas:Catholic church at Sawahlunto.jpg|jmpl|Gereja Katolik Santa Barbara]]
'''Gereja Katolik Santa Barbara''' adalah [[gereja]] [[Katolik]] yang terletak di [[Kota Sawahlunto]], [[Sumatra Barat|Sumatera Barat]].<ref name=":0" /> Pemakaian gereja dikhususkan sebagai tempat ibadah penganut katolik dari bangsa [[Belanda]] maupun [[penduduk]] pendatang pada masa [[Hindia Belanda]] dan sebagai [[asrama]] [[Militer|tentara]] pada masa [[Sejarah Nusantara (1942–1945)|pendudukan Jepang di Indonesia]]. Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|proklamasi kemerdekaan Indonesia]], Gereja Katolik Santa Barbara kembali digunakan sebagai tempat ibadah.<ref name=":1" /> Lokasi bangunan ini berdampingan dengan Sekolah Santa Lucia dan Wisma Ombilin serta saling terhubung melalui bagian halaman sekolah. Gereja ini didirikan pada tahun 1920 [[Masehi]]. Bagian [[pintu]] masuk utama hanya dibuka ketika ada acara [[Ibadat Malam Paskah|kebaktian]] gereja, atau perayaan [[Hari raya (Katolik)|hari raya Katolik]]. Bentuk bangunannya [[Simetri|simetrissimetri]]s dengan [[Ventilasi (arsitektur)|ventilasi]] berbentuk lengkung dan mempunyai [[Ornamen (arsitektur)|ornamen]] seperti [[mercusuar]] di bagian bawah dan kisi-kisi di bagian atas. Bagian depan gedung merupakan [[tempat ibadah]] yang dilengkapi dengan [[Mimbar Gereja|mimbar]], [[Organ (alat musik)|organ]], [[patung]] [[Maria]] dan patung [[Yesus]]. Bagian belakang ruang utama hanya berupa [[tangga]] kayu yang digunakan untuk naik ke balkon. [[Pencahayaan]] ruangan memanfaatkan [[sinar matahari]] yang menembus [[jendela]]-jendela [[kaca]]. Bentuk jendela melengkung. Di sekeliling [[Dinding|tembok]] Gereja Katolik Santa Barbara terdapat ornamen berbentuk garis yang menjadi sumber pencahayaan ruangan.<ref name=":0">{{Cite web|title=Gereja Katolik Santa Barbara Sawahlunto|url=http://direktoripariwisata.id/unit/2854|website=direktoripariwisata.id|access-date=13 Juli 2021}}</ref>
 
== Sejarah ==
Gereja Katolik Santa Barbara mulai dibangun pada tahun 1919 dan selesai pada tahun 1920. Pembangunan gereja ini masih dalam masa [[Pemerintah|Pemerintahan]]an [[Hindia Belanda]]. Pemakaian gereja dikhususkan bagi penganut agama katolik dari bangsa [[Belanda]] maupun [[penduduk]] pendatang. Gereja ini dijadikan sebagai [[asrama]] [[Militer|tentara]] pada masa [[Sejarah Nusantara (1942–1945)|pendudukan Jepang di Indonesia]]. Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|proklamasi kemerdekaan Indonesia]], Gereja Katolik Santa Barbara kembali digunakan sebagai tempat ibadah. [[Gaya arsitektur]] bangunan ini meniru gaya arsitektur dari [[Eropa]]. Ciri khas gaya Eropa terlihat pada [[menara]] kecil di bagian [[atap]] yang menjadi tempat menggantung [[lonceng]] gereja dan dormer sebagai ventilasi udara. Bagian dinding dan jendela juga mempunyai ornamen berupa profil klasik. Gereja Katolik Santa Barbara dibangun dengan bentuk huruf [[L]] yang dibagi menjadi lima ruangan. Ruang terbesar berukuran 17 × 9 [[meter]] dan digunakan sebagai tempat ibadah. Empat bangunan lainnya disebut Voorgalerij, Kamer Pastoor, biecht kamer dan scerestle. Ruangan selain tempat ibadah telah mengalami [[Perombakan|renovasi]] dengan penambahan ruangan untuk dipakai sesuai kebutuhan.<ref name=":1">{{Cite web|title=Gereja Katholik Santa Barbara - Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya|url=http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2015082500004/gereja-katholik-santa-barbara|website=cagarbudaya.kemdikbud.go.id|access-date=13 Juli 2021}}</ref>
 
== Referensi ==