Jawa Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Transportasi: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Transportasi: salah tulis
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 624:
 
== Transportasi ==
Jawa Tengah dilalui beberapa ruas [[jalan nasional]], yang meliputi jalur [[pantura]] (menghubungkan Jakarta–Semarang–Pati–Surabaya–BanyuwangiJakarta–Semarang–Pati–Tuban–Surabaya–Banyuwangi), jalur Tegal–Purwokerto, jalur lintas selatan (menghubungkan Bandung–Yogyakarta–Surakarta–Ngawi–Surabaya), serta jalur Semarang–Solo. [[Losari, Brebes|Losari]], ''pintu gerbang'' Jawa Tengah sebelah barat dapat ditempuh 3,5–4 jam perjalanan dari Jakarta. Selain itu, Jawa Tengah juga dilintasi beberapa ruas [[Jalan Tol Trans Jawa]], yakni [[Jalan Tol Kanci-Pejagan|Jalan Tol Kanci–Pejagan]]; [[Jalan Tol Pejagan-Pemalang|Jalan Tol Pejagan–Pemalang]]; [[Jalan Tol Pemalang-Batang|Jalan Tol Pemalang–Batang]]; [[Jalan Tol Semarang-Batang|Jalan Tol Semarang–Batang]]; [[Jalan Tol Semarang|Jalan Tol Semarang ABC]]; [[Jalan Tol Semarang-Solo|Jalan Tol Semarang–Solo]]; dan [[Jalan Tol Solo-Ngawi|Jalan Tol Solo–Ngawi]] yang menghubungkan antar kota di Jawa Tengah; Jawa Timur; Jawa Barat; dan [[DKI Jakarta]]. Saat ini juga direncanakan pembangunan [[Jalan Tol Semarang–Demak]] dan [[Jalan Tol Demak–Tuban]] yang menghubungkan antara kota-kota di pantai utara Jawa Tengah dengan Jawa Timur, [[Jalan Tol Yogyakarta–Solo]]; [[Jalan Tol Yogyakarta–Magelang–Bawen]]; dan [[Jalan Tol Yogyakarta–Cilacap]] yang menghubungkan Jawa Tengah dengan [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]; serta [[Jalan Tol Tegal–Cilacap]] yang menghubungkan antara kota di pantai utara Jawa Tengah dengan wilayah selatan.
 
Jawa Tengah merupakan provinsi yang pertama kali mengoperasikan jalur [[kereta api]], yakni pada tahun 1867 di [[Semarang]] dengan rute Semarang–Tanggung yang berjarak 26&nbsp;km, atas permintaan Raja Willem I untuk keperluan militer di Semarang maupun hasil bumi ke Gudang Semarang.<ref>{{Cite news| url = http://oase.kompas.com/read/2011/07/21/10045816/Sejarah.Kereta.Api.di.Indonesia | title = Sejarah Kereta Api di Indonesia | date = 21 Juli 2011 | accessdate = 26 Juni 2012 | publisher = kompas.com | archive-date = 2012-07-15 | archive-url = https://web.archive.org/web/20120715024550/http://oase.kompas.com/read/2011/07/21/10045816/Sejarah.Kereta.Api.di.Indonesia | dead-url = yes | work = [[Kompas.com]] }}</ref> Saat ini [[Jalur kereta api di Indonesia|jalur kereta api]] yang melintasi Jawa Tengah adalah lintas utara (Jakarta–Cirebon–Semarang–Surabaya), lintas selatan (Jakarta–Purwokerto–Yogyakarta–Surabaya), jalur Kroya–Maos–Bandung, dan jalur Solo–Gundih–Semarang. Jalur kereta Solo–Wonogiri yang telah lama mati dihidupkan kembali pada tahun [[2005]]. Jalur lain yang diaktifkan kembali adalah jalur rel Kedungjati–Ambarawa yang menghubungkan [[stasiun Bringin]], [[stasiun Tuntang]] dan berakhir di [[Museum Kereta Api Ambarawa|stasiun Ambarawa]]. Dari stasiun Ambarawa dapat berlanjut sampai [[stasiun Bedono]] pada tahun 2015 mendatang.<ref>{{Cite news|url= http://tempo.co/read/news/2013/05/30/058484517/Jalur-Kereta-Kedungjati-Tuntang-Beroperasi-2015| title = Jalur Kereta Kedungjati-Tuntang Beroperasi Tahun 2015 |date= 30 May 2013 | accessdate = 14 Juni 2013 |work=[[Tempo.co]]|language= id }}</ref>