Aimee Dawis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k clean up
 
Baris 43:
Dalam bukunya yang berjudul ''The Chinese of Indonesia and Their Search for Identity'' dan ''Portraits of Inspiring Chinese-Indonesian Women'', Aimee Dawis menuliskan tentang pencarian akan identitas Tionghoa yang pudar akibat kebijakan represif Orde Baru selama lebih dari 30 tahun.<ref name="aimee-d-femina">[https://www.femina.co.id/profile/aimee-dawis-dan-pencarian-identitas-etnis Aimee Dawis dan Pencarian Identitas Etnis], ''femina''. Akses: 07-07-2021.</ref> Hal ini dialaminya sendiri secara pribadi ketika bersekolah di [[Singapura]] saat ia mempertanyakan identitas etnisnya di tengah negara yang mayoritas penduduknya merupakan etnis Tionghoa.<ref name="aimee-d-femina"/> Tidak hanya dirinya sendiri, karena banyak generasi etnis Tionghoa yang lahir di tengah Orde Baru yang identitas budaya Tionghoanya luntur.<ref name="aimee-d-femina"/> Hilangnya kemampuan berbahasa Tionghoa akibat penutupan pendidikan berbahasa Tionghoa pun memudarkan pembedaan antara totok dan peranakan.<ref name="aimee-dawis-mary-somers">[https://www.persee.fr/doc/arch_0044-8613_2011_num_82_1_4264_t12_0216_0000_2 Aimee Dawis, The Chinese of Indonesia and their Search for Identity : The Relationship Between Collective Memory and the Media, 2009 (compte-rendu)], ''persee'', [[Mary Somers Heidhues]]. Akses: 07-07-2021.</ref> Menurut [[sinolog]] [[Mary Somers Heidhues]], karya Aimee Dawis telah menjadi "building block" yang menambah pemahaman akan etnis Tionghoa di Indonesia dalam keragamannya.<ref name="aimee-dawis-mary-somers"/>
 
Dalam studinya di Universitas Loyola Marymount dan Universitas New York, Aime Dawis mengangkat topik tentang peran etnis Tionghoa dalam sejarah Indonesia yang penting namun didiskriminasi serta termarginalisasi oleh pemerintah Indonesia.<ref name="aimee-d-femina"/>
 
''Dalam buku Potret Inspiratif Perempuan Tionghoa-Indonesia'', ia menuliskan tentang peranan kaum perempuan etnis Tionghoa seperti [[Mari Elka Pangestu]], [[Susi Susanti]], [[Josephine Komara]], [[Myra Sidharta]] dan sebagainya yang berkontribusi memajukan Indonesia dalam berbagai bidang.<ref name="aimee-baliadvertiser">[https://www.baliadvertiser.biz/breaking-barriers-by-aimee-dawis/ Breaking Barriers by Aimee Dawis], ''baliadvertiser''. Akses: 07-7-2021.</ref>
Baris 49:
==Karya ==
===Buku ===
* '''The Chinese of Indonesia and Their Search for Identity'''. Penerbit Cambria Press, New York (2009). ISBN: 781604976069.<ref>[https://www.cambriapress.com/pub.cfm?bid=300 The Chinese of Indonesia and Their Search for Identity: The Relationship Between Collective Memory and the Media by Aimee Dawis], ''cambriapress''. Akses: 07-7-2021.</ref> Versi bahasa Indonesia yang berjudul '''Orang Tionghoa Indonesia Mencari Identitas''' diterbitkan oleh [[Gramedia]] tahun 2010.<ref>[https://www.google.co.id/books/edition/Orang_Indonesia_Tionghua/BbkkJ_wopH0C?hl=id&gbpv=1&dq=inauthor:%22Aimee+Dawis%22&printsec=frontcover Orang Indonesia Tionghua mencari identitas Oleh Aimee Dawis · 2010], ''Google Buku''. Akses: 07-07-2021.</ref>
* '''Breaking Barriers: Portraits of Inspiring Chinese-Indonesian Women'''. [[Tuttle Publishing]] (2012). ISBN: 1462914055.<ref>[https://books.google.co.id/books/about/Breaking_Barriers.html?id=aRgdBAAAQBAJ&redir_esc=y Breaking Barriers: Portraits of Inspiring Chinese-Indonesian Women], ''google books''. Akses: 07-07-2021.</ref> Versi bahasa Indonesia berjudul '''Potret Inspiratif Perempuan Tionghoa-Indonesia''' diterbitkan oleh Penerbit Gramedia (2014).
 
==Pranala luar ==