Konsekuensialisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Saiful Arvandy (bicara | kontrib)
Merapikan tulisan
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor
k clean up
Baris 1:
'''Konsekuensialisme''' adalah satu paham dari etika normatif yang menekankan bahwa [[kebenaran]] suatu tindakan haruslah dinilai dari akibat perbuatan tersebut.<ref>{{Cite book|last=Wahana|first=Paulus|date=2016|url=https://repository.usd.ac.id/7333/1/3.%20Filsafat%20Ilmu%20Pengetahuan%20%20(B-3).pdf|title=Filsafat Ilmu Pengetahuan|location=Yogyakarta|publisher=Pustaka Diamond|isbn=978-979-195-391-7|pages=38|url-status=live}}</ref> Dalam konsekuensialisme, tindakan yang dianggap benar adalah tindakan yang menghasilkan akibat keuntungan berupa kebaikan bagi masyarakat.<ref>{{Cite book|last=Hudha, A. M., Husamah, dan Rahardjanto, A.|date=2019|url=http://eprints.umm.ac.id/46884/7/Hudha%20Husamah%20Rahardjanto%20-%20Etika%20Lingkungan.pdf|title=Etika Lingkungan: Teori dan Praktik Pembelajarannya|location=Malang|publisher=Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang|isbn=978-979-796-384-2|pages=51|url-status=live}}</ref> Moral dalam konsekuensialisme didasari oleh pemilihan hasil perbuataan yang memberikan manfaat terbesar.<ref>{{Cite book|last=Nadriana|first=Lenny|date=2019|url=http://repository.usahid.ac.id/31/1/18.%20Buku%20Ahli%20Waris.pdf|title=Ahli Waris Pemegang Personal Garansi Dapat Pailit|location=Jakarta Selatan|publisher=Lembaga Studi Hukum Indonesia|isbn=978-602-53077-2-0|editor-last=Utomo|editor-first=Laksanto|pages=33-34|url-status=live}}</ref> Konsekuensialisme merupakan salah satu prinsip yang diterapkan dalam [[utilitarianisme]].<ref>{{Cite book|last=Syahbana, A. K., dan Adhitama, S.|date=2013|url=https://www.academia.edu/36489119/BAHAN_AJAR_ETIKA_DAN_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN_PROGRAM_DIPLOMA_I_KEUANGAN_SPESIALISASI_KEPABEANAN_DAN_CUKAI|title=Bahan Ajar Etika dan Pengembangan Kepribadian|publisher=Sekolah Tinggi Akuntansi Negara|pages=13|url-status=live}}</ref> Selain itu, konsekuensialisme juga diterapkan dalam [[hedonisme]].<ref>{{Cite book|last=Ernita|date=2019|url=https://lp2m.umnaw.ac.id/file_data/artikel/BUKU%20FILSAFAT%20ILMU.pdf|title=Buku Ajar Filsafat Ilmu|location=Medan|publisher=Wal Ashri Publishing|isbn=978-602-8345-79-8|editor-last=Murthado|editor-first=Ali|pages=38|url-status=live}}</ref> Kata konsekuensialisme pertama kali dipakai pada tahun 1957 oleh [[Elizabeth Anscombe]].<ref>{{Cite journal|last=Fios|first=Frederikus|date=2012|title=Keadilan Hukum Jeremy Bentham dan Relevansinya bagi Praktik Hukum Kontemporer|url=https://journal.binus.ac.id/index.php/Humaniora/article/download/3315/2698/8739|journal=Humaniora|volume=3|issue=1|pages=303}}</ref>
 
== Metode berpikir ==
Dalam konsekuensialisme, suatu [[Tindakan sosial|tindakan]] dilakukan tidak hanya berkaitan dengan akibat dari tindakan tersebut. Akibat dari suatu tindakan terlebih dahulu harus dipilih berdasarkan tingkat kebaikannya. Suatu tindakan umumnya dapat menghasilkan beberapa akibat yang sama-sama berharga, sehingga perlu diadakan pemilihan akibat yang paling berharga untuk dikerjakan.<ref>{{Cite book|last=Susilawati|first=Samsul|date=2020|url=http://repository.uin-malang.ac.id/5549/1/Pembelajaran%20Moral%20dan%20Desain%20Pembelajaran%20Moral.pdf|title=Pembelajaran Moral dan Desain Pembelajaran Moral|location=Yogyakarta|publisher=Pustaka Egaliter|isbn=978-623-92918-1-5|editor-last=Chakim|editor-first=Abdulloh|pages=9|url-status=live}}</ref>
 
== Pengaruh pemikiran ==
Baris 14:
== Referensi ==
<references />
 
[[Kategori:Etika terapan]]
[[Kategori:Kepercayaan]]