Kode etik filantropi media massa: Perbedaan antara revisi

Perumusan Kode etik filantropi media massa dibentuk oleh [[Dewan Pers]] pada tahun 2012.<ref name="dewan pers"/><ref name="detik"/> Perumusan kode etik filantropi mediamassa ini merupakan inisiatif program dari [[Perhimpunan Filantropi Indonesia]] (PFI) dan [[Public Interest Research and Advocacy Center]] (PIRAC) dengan dukungan [[Yayasan TIFA]] yang kemudian difasilitasi dan didukung oleh Dewan Pers dan beberapa media massa pengelola sumbangan.<ref name="dewan pers"/><ref name="detik"/> Tim perumus ini terdiri dari perwakilan [[media cetak]], televisi, radio dan [[Media siber]] / web dibantu PIRAC dan PFI.<ref name="dewan pers"/><ref name="detik"/><ref name="pirastimes"/><ref name="timespiras"/> Perumusan dilakukan dengan mengacu pada pengalaman media massa dalam dalam pengelolaan sumbangan masyarakat, berbagai praktik baik serta kasus-kasus yang terjadi di lapangan.<ref name="dewan pers"/>

Pengesahan kode etik filantropi media massa oleh Ketua [[Dewan Pers]], Prof. Dr. [[Bagir Manan]], SH, di gedung Dewan Pers, Selasa 29 Januari [[2013]].<ref name="timesdetik"/><ref name="detiktimes"/> Pengesahan sekaligus peluncuran kode etik ini dihadiri pimpinan redaksi, pengelola sumbangan di media massa, dan asosiasi perusahaan dan profesi media.<ref name="times"/> Acara peluncuran juga diisi dengan sosialisasi kode etik oleh tim perumus kode etik.<ref name="times"/>

Kode Etik Filantropi memuat beberapa prinsip dan ketentuan yang harus ditaati media dalam menggalang, mengelola dan menyalurkan sumbangan masyarakat.<ref name="dewan pers"/><ref name="detik"/><ref name="pirastimes"/><ref name="timespiras"/> Kode Etik Filantropi Mediamassa ini berlaku dan harus ditaati oleh semua pengelola sumbangan masyarakat di media massa, baik yang berbentuk yayasan maupun kepanitiaan.<ref name="dewan pers"/><ref name="detik"/><ref name="pirastimes"/><ref name="timespiras"/> Beberapa nilai penting yang dirumuskan dalam kode etik [[filantropi]] [[media massa]] diantaranya adalah kesukarelaan, independensi, profesionalisme, nondiskriminasi, tepat guna, tepat sasaran, komitmen organisasi, transparansi dan akuntabilitas.<ref name="dewan pers"/>