Antaboga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
WinantuNJ (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan perlu dirapikan VisualEditor
Baris 16:
 
{{mitos-stub}}
 
== Antaboga ꧋ꦱꦁꦲꦾꦁꦄꦤ꧀ꦠꦧꦺꦴꦒ ==
[[Berkas:Sang Hyang Batara Antaboga.jpg|jmpl|Sang Hyang Batara Antaboga '''꧋ꦱꦁꦲꦾꦁꦧꦠꦫꦄꦤ꧀ꦠꦧꦺꦴꦒ''' ]]
ANTABOGA, SANG HYANG ketika muda bernama Nagasesa. Ia juga sering disebut dengan Hanantaboga. Putra Antanaga dengan Dewi wasu, putri Sang Hyang Anantaswara, merupakan keturunan keempat dari Sang Hyang Wenang dengan Dewi Sayati. Antaboga menikah dengan Batari Supreti atau Dewi Supreti dan beranak dua orang, masing - masing bernama Nagagini dan Batara Nagatatmala. Walaupun menyandang nama 'naga' tetapi Batari Nagagini dan Batara Nagatatmala berwujud manusia.
 
Dalam keadaan biasa, Sang Hyang Antaboga berwujud manusia.Tetapi dalam keadaan Tiwikrama dalam bahasa Indonesianya adalah marah atau menggugat, tubuhnya berubah menjadi ular naga raksasa.Setiap 1.000 tahun, Sang Hyang Antaboga ''melungsungi'' (berganti kulit) kulitnya ini oleh Raja para Dewa yaitu Sang Hyang Batara Guru di cipta dipuja sebagai raksasa bajang yang artinya raksasa kecil, raksasa ini diberi nama Candrabirawa raksasa -raksasa ini diperintah Sang Hyang Batara Guru untuk menyerang membunuh Resi Bagaspati yaitu Pandhita raksasa berdarah putih dari pertapaan Argabelah yang akhirnya raksasa bajang teluk mungkur yang artinya kalah takluk karena kesabaran kebijaksanaan sang resi dan raksasa bajang mengabdi pada sang resi sampai akhir hidupnya.
 
Sang Hyang Antaboga mempunyai Ajian yang bisa membuat siapa yang memakainya akan menjelma menjadi wujud apa saja sesuai dengan pemakai yang menghendakinya, Ajian ini bernama Kanjeng Kyai Kawastrawan, dari Ajian ini Sang Hyang Antaboga pernah menjelma menjadi Garangan putih atau musang putih yang menyelamatkan Para Pandawa dan Dewi Kuntitalibrata dari amukan api Pasanggarahan Pramonokoti (istana tempat peristirahatan atau sebuah tempat hiburan yang di bangun oleh para Sata Kurawa) di dalam cerita atau lakon Bale Sigala - gala, versi lain yang menjadi garangan putih/musang putih adalah Batara Nagatatmala yang menuntun Para Pandawa menuju Kahyangan Saptapratala (tempat tinggal atau tempat bersemayamnya Sang Hyang Antaboga yang berada di 7 lapisan Bumi) disana salah satu dari Lima Pandawa yaitu Bratasena (mudanya Werkudara/Bima) mendapatkan anugerah yaitu Batari Nagagini dikawinkan oleh Sang hyang Antaboga karena anak perempuannya ini bermimpi bertemu Bratasena dalam mimpi dan jatuh cinta karena ketampanan dan kegagahannya ,dari perkawinan dengan Batari Nagagini ,Bratasena mendapatkan seorang Putra bernama Antareja Ksatria Jangkarbumi.
 
Sang Hyang Antaboga mempunyai kemampuan untuk menghidupkan orang mati yang belum sampai kodratnya atau belum sampai ajalnya karena ia mempunyai Air Suci Tirta Amerta, Air sakti itu kemudian diberikan cucunya yaitu Antareja untuk menghidupkan Istrinya Adik dari Ayahnya Antareja yaitu
 
Dewi Sumbadra/Bratajaya/Loro Ireng (Istri Arjuna bibinya Antareja) yang mati bunuh diri karena akan diperkosa oleh Putra Prabu Salyapati Raja Mandaraka ( Burisrawa ) di dalam lakon "Sumbadra Larung" versi lain yang menghidupkan Dewi Sumbadra adalah Prabu Sri Batara Kresna (Kakak Dewi Sumbadra sekaligus kakak Sepupu Arjuna/Janaka) dihidupkan menggunakan Cangkok Kembang Kanjeng Kyai Wijayakusuma yang berasal dari mulut Sang Hyang Batara Nagaraja dari Kahyangan Sumur Jalatunda yang ditemukan oleh Batara Wisnu dari Kahyangan Utarasegara.
 
Sang Hyang Antaboga dalam bentuk naga raksasa pernah bertapa dengan mulut terbuka. Tiba-tiba sebuah benda berupa Cupu Linggamanik melesat dari angkasa terbang lalu jatuh ke dalam mulutnya. ketika cupu dibuka oleh Sang Hyang Batara Guru, di dalamnya keluar Bidadari cantik, namanya Batari Sri Widowati atau dikenal dengan Batari Sri Sekar adalah bidadari yang kelak membuat geger jagad raya karena kecantikannya dan menjadi incaran buruan para Titah Angkara murka di Arcapada yang ingin memperistrinya khususnya Titah Arcapada yang termasuk mengincar memburu Batari Sri Widowati adalah Prabu Dasamuka rahwana raja Alengkapura. Batari sri Widowati diperistri oleh Batara Wisnu yang mempunyai tiga orang putra dan satu orang putri yaitu Batara Srigati, Batara Srinanda (Pendiri Kerajaan Wirata),dan Batari Srinadi.
 
Karena jasa jasanya kepada para dewa, Dewata lalu mengangkat Antaboga sebagai Dewa pelengkap Suralaya yang bertempat tinggal diberi kuasa untuk alam bawah tanah atau dunia bawah yaitu kahyangan Saptaratala.
 
 
 
[[Kategori:Mitologi Bali]]