Ejaan yang Disempurnakan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan kesalahan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k clean up |
||
Baris 1:
{{refimprove}}
'''Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan''' (disingkat '''Ejaan yang Disempurnakan''' atau '''EYD''') adalah ejaan [[bahasa Indonesia]] yang berlaku dari tahun 1972 hingga 2015 menggantikan [[Ejaan Baru]], serta kembali berlaku sejak tahun 2022 menggantikan [[Ejaan Bahasa Indonesia]].<ref name="EYDV">{{Cite web |title=EYD V |url=https://ejaan.kemdikbud.go.id/ |access-date=2022-08-22 |website=ejaan.kemdikbud.go.id}}</ref> Ejaan ini menggantikan [[Ejaan Republik]] atau [[Ejaan Soewandi]] pada tahun 1972 dan [[Ejaan Bahasa Indonesia]] (EBI) pada tahun 2022. EYD pertama kali diberlakukan dan diresmikan pada tanggal 26 Agustus 1972. Pemberlakuan pemakaian EYD diperkuat dengan keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1972.
Ejaan ini sempat digantikan oleh [[Ejaan Bahasa Indonesia]] (EBI) sejak tahun 2015 hingga bulan Agustus 2022, ketika istilah "Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan" kembali digunakan.
Baris 7:
== Sejarah ==
Pada tahun 1966, panitia untuk menyusun ejaan baru bagi bahasa Indonesia dibentuk. Panitia itu bekerja atas dasar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 062 Tahun 67, pada tanggal 19 September 1967. Pada, tahun 1967, Lembaga Bahasa dan Kesusastraan (LBK, sekarang [[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]]) mengeluarkan [[Ejaan Baru]] (Ejaan LBK) yang merupakan hasil kerja panitia bentukan LBK tersebut. Ejaan Baru pada dasarnya merupakan lanjutan dari usaha yang telah dirintis oleh panitia [[Ejaan Malindo]].
Pada 23 Mei 1972, sebuah pernyataan bersama ditandatangani oleh Menteri Pelajaran [[Malaysia]] [[Tun Hussein Onn]] dan [[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia|Menteri Pendidikan dan Kebudayaan]] [[Indonesia]], [[Mashuri Saleh|Mashuri]]. Pernyataan bersama tersebut mengandung persetujuan untuk melaksanakan asas yang telah disepakati oleh para ahli dari kedua negara tentang ejaan yang baru. Pada tanggal 16 Agustus 1972, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1972, berlakulah sistem [[Alfabet Latin|ejaan Latin]] bagi [[bahasa Indonesia]] dan [[bahasa Melayu]] ("Rumi" dalam istilah [[bahasa Malaysia|bahasa Melayu Malaysia]]). Di [[Malaysia]], ejaan baru bersama ini dinamai [[Ejaan Rumi Bersama]] (ERB). Pada waktu pidato kenegaraan untuk memperingati Hari Ulang Tahun [[Kemerdekaan Republik Indonesia]] yang ke XXVII, tanggal 17 Agustus 1972 diresmikanlah pemakaian ejaan baru untuk [[bahasa Indonesia]] oleh [[Presiden Republik Indonesia]]. Dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972, ejaan tersebut dikenal dengan nama '''''Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan''''' (EYD). Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan ini merupakan penyederhanaan serta penyempurnaan daripada [[Ejaan Suwandi]] atau [[Ejaan Republik]] yang dipakai sejak bulan Maret 1947.
Baris 27:
* Huruf ''q'' dan ''x'' yang lazim digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tetap digunakan, misalnya2 pada kata ''furqan'', dan ''xenon''.
* Awalan ''di-'' dan kata depan ''di'' dibedakan penulisannya. Kata depan ''di'' pada contoh ''di rumah'', ''di sawah'', penulisannya dipisahkan dengan spasi, sementara ''di-'' pada ''dibeli ''atau ''dimakan'' ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
* Huruf diftong ''oi'' hanya ditemukan di belakang kata, misalnya ''oi'' pada kata ''amboi''.
* Bentuk gabungan konsonan ''kh'', ''ng'', ''ny'', dan ''sy'' termasuk kelompok huruf konsonan.
Baris 94 ⟶ 93:
{{Bahasa Indonesia}}
{{bahasa-stub}}▼
[[Kategori:Bahasa Indonesia]]
▲{{bahasa-stub}}
|