Pulau Ambalau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Geografi dan Geologi: tambah gambar
Tag: halaman dengan galat kutipan
k clean up
 
Baris 33:
== Geografi dan Geologi ==
[[Berkas:Ambelau.png|kiri|350px|jmpl|Lokasi]]
Pulau ini terletak di Laut Banda di selatan Selat Manipa, sebelah tenggara [[Pulau Buru]] yang jauh lebih besar. Pulau ini memiliki bentuk lonjong dengan sedikit menonjol di bagian tenggara pulau dan memiliki diameter maksimum 10 &nbsp;km.<ref name="o"/>
Pulau ini merupakan pulau vulkanik, dan terdiri dari batu sedimentasi masa Kenozoikum. Reliefnya sebagian besar merupakan pegunungan, dengan puncak tertinggi adalah 608 m (Gunung Bawolo) dan 559 m (Gunung Namkatu) di area barat.<ref>National Geospatial-intelligence Agency (2004) [http://books.google.com/books?id=TnHGVP_BfgUC&pg=PA46 Prostar Sailing Directions 2004 New Guinea Enroute], ISBN 1-57785-569-8 p. 46</ref> Pulau ini naik secara vertikal dari laut dan bagian rata hanya ditemukan di pesisir selatan dan timur. Kebanyakan dari daerah ini, terutama di area pegunungan diselimuti oleh hutan hujan tropis.<ref name="Sasi"/> Pulau ini juga terletak di zona seismik yang aktif dengan gempa bumi yang cukup signifikan yang mana telah terjadi terjadi pada Agustus 2006 silam.<ref name="Antara"/> Flora dan Fauna di pulau ini bermacam-macam mirip dengan yang ada di Pulau Buru. Ada cukup banyak terumbu karang di pesisir [[Ambalau, Buru Selatan|Ambelau]]<ref name="Sasi"/>
 
Baris 41:
== Populasi ==
Mayoritas populasi Pulau Ambelau (sekitar 9.600 jiwa pada 2009) tinggal di Pesisir pantai, tersebar di Desa Ulima (1.407 jiwa), Massawoy (838 jiwa), Lumoy (950 jiwa), Selasi (1.174 jiwa), Siwar (1.172 jiwa), Elara (2.610), dan Kampung Baru (1.442 jiwa),.<ref name="Sasi"/> Setengah dari populasinya adalah penduduk lokal Ambelau, Dan sisanya adalah pendatang dari kepulauan di Maluku, Sebagian lainnya dari Sulawesi (kebanyakan [[suku Bugis]]). Suku-suku ini pindah ke pulau Ambelau kebanyakan lewat program transmigrasi besar-besaran yang dilaksanakan oleh Pemerintahan Kolonial Belanda pada 1900-an dan Pemerintahan Indonesia pada 1950-1960. Kelompok etnis-etnis berbicara dengan bahasa dan dialek yang berbeda setiap harinya, sebagai contoh Bahasa Ambelau. Meskipun begitu, kebanyakan orang dewasa menggunakan [[Bahasa Indonesia]] dan menggunakannya secara umum dengan suku lain. Secara agama, penduduk Ambelau seluruhnya beragama Islam. Penduduk Ambelau juga hidup berdampingan dengan memegan teguh kepercayaan lokal.<ref name="Sasi"/>
 
 
== Ekonomi ==
Baris 48 ⟶ 47:
<references/>
{{Pulau-pulau di Maluku}}
 
[[Kategori:Pulau di Maluku|Ambalau]]