Gandrung Banyuwangi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 139.193.80.118 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Medelam
Tag: Pengembalian
Tamu004 (bicara | kontrib)
#1lib1ref
Baris 4:
 
== Asal istilah ==
Kata "gandrung" diartikan sebagai terpesonanya masyarakat Blambangan yang [[Pertanian|agraris]] kepada [[Dewi Sri]] sebagai Dewi Padi yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat.{{fact}}<ref name=":0" />
 
== Pertunjukan Gandrung Banyuwangi ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een gandrung banyuwangi danseres met muzikanten TMnr 10026816.jpg|jmpl|300px|Penari Gandrung bersama gamelannya (foto diambil tahun 1910-1930)]]
Tarian Gandrung Banyuwangi pada awalnya dibawakan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat pasca dilakukannya panen.<ref name=":0">{{Cite web |url=http://www.banyuwangikab.go.id/kesenian-daerah/kesenian-gandrung.html |title=Salinan arsip |access-date=2010-04-21 |archive-date=2010-08-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100828220144/http://www.banyuwangikab.go.id/kesenian-daerah/kesenian-gandrung.html |dead-url=yes }}</ref> Kesenian ini masih satu [[genre]] dengan seperti ''[[Ketuk Tilu]]'' di [[Jawa Barat]], ''[[Tayub]]'' di [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]] bagian barat, ''[[Lengger]]'' di wilayah [[Banyumas]] dan ''[[Joged Bumbung]]'' di [[Bali]], dengan melibatkan seorang wanita penari profesional yang menari bersama-sama tamu (terutama pria) dengan iringan [[musik]] ([[gamelan]]).{{fact}}
 
[[Gandrung]] merupakan seni pertunjukan yang disajikan dengan iringan musik khas yaitu Gamelan Osing. Tarian dilakukan dalam bentuk berpasangan antara perempuan (penari gandrung) dan laki-laki (pemaju) yang dikenal dengan "paju"<ref>Novi Anoegrajekti. "Penari Gandrung: Kontrol Agama, Masyarakat dan Kekuatan Pasar" dalam Merayakan Keberagaman, Jurnal Perempuan, Vol.54 tahun 2007. Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, hal.51</ref>