Marbun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Baris 26:
# [[Lumban Gaol]]
 
Dalam catatan sejarah, hingga kini nama asli tiga orang putera Marbun kurang dapat diketahui pasti, karena penyebutan ''lumban'' dan ''banjar'' pada nama manusia sebenarnya adalah penyebutan lain nama perkampungan tradisional masyarakat [[Batak]] dahulu kala. Istilah ''huta, lumban, banjar,'' dan ''sosor'' merupakan tingkatan perkampungan dalam sistem sosial masyarakat Batak sebagaimana kelurahan, desa, maupun dusun pada zaman sekarang.<ref>{{Cite web|url=http://haposanbakara.blogspot.com/2011/03/huta-lumban-sosor-dan-huta-pagaran.html|title=Huta, Lumban, Sosor, dan Huta Pagaran|last=|first=|date=|website=tulisan Haposan Bakara|access-date=|archive-date=2021-10-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20211019065205/http://haposanbakara.blogspot.com/2011/03/huta-lumban-sosor-dan-huta-pagaran.html|dead-url=yes}}</ref>
 
Pada awal perkembangannya, seluruh keturunan Marbun memakai marga Marbun. Kurang dapat diketahui terjadi pada generasi keberapa, namun setelah terjadi perkawinan ''(tompas bongbong)'' antar tiga bagian besar keturunan Marbun, maka nama tiga orang putera Marbun dimargakan, yakni menjadi marga Lumbanbatu, Banjarnahor, dan Lumbangaol. Pada praktiknya, seorang yang memakai marga Marbun tentu dapat memastikan posisi keturunan Marbun yang mana pada salah satu dari tiga nama putera Marbun, antara Marbun Lumbanbatu, Marbun Banjarnahor, atau Marbun Lumbangaol.<ref>{{Cite web|url=https://www.tobatabo.com/1356+marsumbang-bongbong-dan-tompas-bongbong-perkawinan-melanggar-hukum-marga-batak.htm|title=Marsumbang, Bongbong dan Tompas Bongbong, Perkawinan Melanggar Hukum Marga Batak|last=|first=|date=|website=Team Tobatabo|access-date=}}</ref>
 
Kini dalam perkumpulan marga-marga keturunan Marbun, disarankan kembali untuk tidak saling kawin antara marga Lumbanbatu, Banjarnahor, dengan Lumbangaol, agar tetap merasa satu ikatan saudara. Hal yang sama juga disarankan dengan marga-marga keturunan Naipospos lainnya.<ref>{{Cite web|url=https://togamarbunindonesia.com/|title=Parsadaan Toga Marbun Indonesia|last=|first=|date=|website=|access-date=|archive-date=2020-07-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20200715232456/https://togamarbunindonesia.com/|dead-url=yes}}</ref>
[[Berkas:Tugu Toga Marbun.jpg|pus|jmpl|500x500px|Tugu Toga Marbun dan Bagas Parsadaan Marbun di Parmonangan, Bakara, Kabupaten Humbang Hasundutan.]]
 
Baris 51:
 
== Pendapat Lain ==
Dalam beberapa literatur yang beredar dan yang diyakini sebagian keturunan Marbun, menyebutkan bahwa Raja Naipospos memiliki dua orang putera yang dilahirkan oleh dua istri. Istri kedua lebih dahulu melahirkan satu orang putera yang diberi nama Marbun. Kemudian istri pertama melahirkan satu orang putera dan diberi nama [[Toga Sipoholon|Sipoholon]] atau [[Martuasame]]. Bagi keturunan Marbun yang meyakini pendapat ini, sering berbeda pendapat mengenai siapa yang sulung dan bungsu antara Marbun atau Sipoholon. Sebagian meyakini Sipoholon (Martuasame) adalah yang sulung karena dilahirkan istri pertama, sedangkan yang lain mengatakan Marbun adalah yang sulung karena yang pertama kali lahir adalah Marbun daripada Sipoholon.<ref>{{Cite web|url=http://lumbangaol.org/silsilah-naipospos/|title=SILSILAH NAIPOSPOS : Pomparan ni Raja Lumban Gaol|last=|first=|date=|website=lumbangaol.org|publisher=|access-date=|archive-date=2021-10-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20211019065205/http://lumbangaol.org/silsilah-naipospos/|dead-url=yes}}</ref>
 
Di lain pihak, para tetua Naipospos yang tinggal di [[Dolok Imun]] dan [[Huta Raja, Sipoholon, Tapanuli Utara|Hutaraja]] termasuk yang ada di [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Sipoholon]], tidak menyetujui nama Sipoholon atau pun nama Martuasame sebagai salah satu putera Raja Naipospos.<ref>{{Cite web|url=http://toga-sipoholon.blogspot.com/|title=Toga Sipoholon bukanlah putera Naipospos|last=|first=|date=|website=tulisan Ricardo Parulian Sibagariang|publisher=|access-date=}}</ref>