Septi Peni Wulandani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k clean up
Baris 1:
[[Berkas:Septi Peni Wulandani di acara Gelanggang.jpg|al=Founder Ibu Profesional|jmpl|Septi Peni Wulandani di Acara Kampung Komunitas 2021]]
'''Septi Peni Wulandani''' ({{lahirmati|[[Kota Salatiga|Salatiga]]|21|09|1974}}) adalah seorang aktivis sosial kelahiran [[Kota Salatiga|Salatiga]]. Ia menjadi salah satudari dua pemimpin komunitas yang mewakili Indonesia dalam program ''Facebook'' ''Community Leadership'' di Silicon Valley, [[Amerika Serikat]]. Bersama Maureen Hitipeuw dari Single Moms Indonesia, ia membawa Ibu Profesional (IP) bersaing di antara 6000 komunitas di dunia dalam kategori ''fellowship''.<ref>{{Cite web|date=2018-09-25|title=Dua Pemimpin Komunitas Indonesia Terima 50.000 Dollar AS|url=https://www.kompas.id/baca/gaya-hidup/2018/09/25/dua-pemimpin-komunitas-indonesia-terima-50-000-dolar-as-untuk-memperjuangkan-isunnya/|website=kompas.id|access-date=2021-10-16}}</ref> Ibu Profesional sendiri memiliki visi untuk menjadikan rumah sebagai ''student center'' bagi ibu maupun anak.<ref>{{Cite web|last=Magazine|first=Farah|title=Indahnya Kebahagiaan dalam Ketaatan|url=https://www.farah.id/read/2018/11/09/219/indahnya-kebahagiaan-dalam-ketaatan|website=farahmagazine.id|language=en-US|access-date=2021-10-16}}</ref>
 
Perempuan lulusan [[SMA Negeri 1 Salatiga| SMAN 1 Salatiga]] ini melanjutkan kuliah di [[Universitas Diponegoro]]. Setelah lulus, ia menerima SK sebagai PNS, tetapi tidak bertahan lama. Setelah menikah dengan Dodik Mariyanto, teman SMA sekaligus lulusan Teknik Fisika [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB), ia melepas SK-nya dan tinggal di Depok, Jawa Barat. Dari pernikahannya, mereka dikaruniai tiga orang anak, Nurul Syahid Kusuma (Enes) yang mampu membaca tulisan latin serta hijaiyyah di usia 2 tahun. Anak kedua Dyah Sekar Arum biasa dipanggil Ara. Kemudian si bungsu Elan Jihad Kusuma. Ketiga anak itu menempuh pendidikan [[Homeschooling]] saat SD. Kemudian memasuki SMP dan masuk di [[SMA Negeri 1 Salatiga]].
 
== Perjuangan Awal ==
Baris 8:
 
== Mendirikan Sekolah ==
''School of Life'' Lebah Putih khusus untuk tingkat SD danberoperasi sejak tahun 2012. Letaknya dari pusat [[Kota Salatiga]] sekitar 20 menit. Dapat ditempuh dengan sepeda motor atau mobil. Untuk kendaraan yang berukuran lebih besar seperti bus harus diparkir di tepi jalan karena area pakir terbatas.<ref>{{Cite web|last=azkail|title=Sekolah Lebah Putih Salatiga ini unik, hangat & menyenangkan|url=http://azkail.com/sekolah-lebah-putih-detail-58654.html|website=azkail.com|access-date=2021-10-25}}</ref> Sekolah ini menitik beratkan pada kemampuan anak, jadi murid sendiri yang menentukan target belajarnya. Tugas guru sebagai pendamping dan membantu mencapai target mereka. Uniknya, di setiap kelas ada anak berkebutuhan khusus (ABK) tanpa guru pendamping maksimal dua anak.
 
Sekolah yang mengusung arti dekat dengan alam ini berorientasi pada sekolah formal, tetapi di saat bersamaan bisa rasa non-formal dan menguatkan informal. Artinya, sekolah menerapkan pembelajaran bersama orang tua dengan tetap mengikuti kurikulum dari dinas pendidikan. Selain dapat memberikan ruang seluas-luasnya pada anak untuk mengembangkan potensi yang ada, orang tua tetap berperan dalam mendidik anak ''full'' dari rumah.
 
== Ibu Profesional ==
Gagasan mengenai Ibu Profesional (IP) muncul sejak 2008. Kriteria umumnya adalah perempuan itu bersungguh-sungguh menjalankan peran sebagai ibu, perempuan, dan istri, mencakup ranah domestik maupun publik. Awal kegiatan IP dilakukan secara ''offline'', berawal dari tetangga kemudian merambah ke ibu-ibu sekitar rumah dan daerah Salatiga. Setelah setahun berkegiatan offline, kegiatan dilakukan secara online pada 2012.<ref>{{Cite web|last=Handayani|first=Maulida Sri|title=Memilih di Rumah, Menjadi Ibu "Profesional"|url=https://tirto.id/memilih-di-rumah-menjadi-ibu-profesional-dcqA|website=tirto.id|language=id|access-date=2021-10-25}}</ref>
 
Para ibu yang sudah menerapkan ilmu menjadi ibu profesional menuliskan pengalamannya di web. Berawal dari mulut ke mulut dan promosi anggotanya IP melebarkan sayap ke kota lain dan juga luar negeri. Hingga saat ini member IIP tersebar di 45 kota Indonesia dan beberapa negara lainnya. Di antaranya, [[Singapura]], [[Malaysia]], dan [[Korea]]. Ada pula kumpulan ibu-ibu di [[Mesir]], [[Arab Saudi]], [[Dubai]], dan beberapa negara di [[Eropa]].