Tukdana, Indramayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sejarah: Penmbahan konten
Tag: Dikembalikan kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ariyanto (bicara | kontrib)
k Suntingan 103.158.121.36 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Arya 88
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 192:
 
== Sejarah ==
Kecamatan Tukdana adalah kecamatan pemekaran dari Kecamatan Bangodua, namun dahulunya Kecamatan Tukdana ini adalah bagian dari Kadipaten Jatibarang yang baru dibentuk di era Karesidenan Indramayu tahun 1812 masehi.
 
* Wilayah indramayu timur dari :
Sebelum dibentuknya Kadipaten Jatibarang, semua wilayah di Indramayu adalah wilaya kekuasaan wamsa Kasulthonul Nagarigung Dermayu dari 1478 masehi wamsa dinasti Sapu Angin (Sulthonul Khalifatullah Aria Wirasamudra atau Wiralodra I) hingga wamsa Dinasti Indrawijaya (Sulhonul Kartawijaya) dan wamsa Dinasti Purbadinegara III (Sulthonul Sostro Warjoyo) tahun 1948.
 
Indramayu, Balongan, Juntinyuat, Kedokanbunder, Karangampel, Krangkeng, Sindang, Jatibarang, Sliyeg, Kertasemaya, Sukagumiwang, Losarang, Lelea (sebagian desa), Santigi (centigi), Celeng (Lohbener), Widasari, Bangoloro (Bangodua), Tukdana, Cikedung, Patrol, Arahan, Kandanghaur (sebagian desa) dan Sukra (kulonsakra).
Tokoh pendiri pertama di Tukdana adalah Syeikh Wongso Yudo murid dari [[Sunan Kalihjaga]] tahun 1489 masehi, Syeikh Wongso Yudo berasal dari [[Semarang]], yang mana saat itu [[Semarang]] berada dalam kekuasaan [[Kesultanan Demak]]. Syeikh Wongso Yudo dikenal oleh penduduk Tukdana sebagai Syeikh Semarang dan beliau dikebumikan di Desa Jawad (Rancajawad, Tukdana, Indramayu).
 
Adalah masuk ke wilayah kerajaan Galuh purwa (jawa kuno) abad 1 Masehi.
Sebelum Kesulthonul Nagarigung Dermayu berdiri wilayah ini berada dalam kekuasaan [[Kerajaan Sriwijaya]], [[Kerajaan Singhasari]], [[Kerajaan Majapahit]] (Kerajaan Manukan), Kerajaan Kembang Jenar dan baru berdirinya Kasulthonul Nagarigung Darmayu tahun 1478 masehi. Termasuk ketika Kesultanan Dermayu menjadi kerajaan pasal atau bawahan Kasulthonul Mataram Islam sekitar tahun 1628 masehi.
 
di mana ibukota indramayu timur abad 13 berada di Kerticala (tukdana) & Bondan (sukagumiwang).
 
Indramayu timur merdeka dari kerajaan galuh purwa (jawa kuno) abad 1408, di mana saat itu masyarakat indramayu timur sudah menganut agama mazhab-mazhab dalam islam kejawen (islam gundul) karena pengaruh bangsa pendatang dari palestina, mesir dan ottoman tury utsmani.
 
Pada abad ke 1414 di dirikannya masjid jawa kesultanan bondan (indramayu) oleh syekh datul kahfi. Masjid Bondan yang dibangun oleh penduduk lokal, arsitek asal rombongan mesir, kerajaan majahpahit dan sekaligus memerdekakan dari kerajaan galuh purwa (jawa kuno).
 
Abad 1427 masehi dipindah ke gunung jati akibat wilayah tersebut sering dilanda banjir oleh meluapnya sungai bengawan manukan (cimanuk), kesultanan bondan ini sering kali disebut oleh penduduk sunda kuno (cirebon selatan) disebut kesultanan bondan gunung jati.
 
Pada abad ke 16 indramayu timur dan cirebon utara direbut oleh kesultanan mataram islam demi kepentingan persatuan rakyat jawa untuk melawan bangsa portugi yang sudah menduduki batavia (betawi jakarta).
 
Wilayah indramayu timur setia kepada mataram dan dimerdekakan sekaligus dipecah menjadi 2 yaitu :
* Nagari Darma ayu (Indramayu)
* Nagari Caruban (Cirebon)
Kerajaan galuh ada 2 suku yaitu :
* Galuh Purwa (Jawa Kuno/purwa/kawi).
Pusat kerajaan yang berada di kaki gunung slamet.
Luas wilayah kerajaan galuh purwa (jawa kuno) :
Indramayu timur, Cirebon utara, Brebes, Tegal, Pemalang, Bumiayu, Purwokerto, Cilacap (sebagian wilayah), Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Pekalongan dan Kedu.
di mana wilayah tersebut masuk ke kerajaan Galuh Purwa (jawa kuno).
 
* Raja Galuh
Kerajaan Raja galuh adalah kerajaan suku sunda kuno yang berpusat di Wilayah kabupaten Ciamis & Garut. Lahir pada abad ke 6 masehi.
 
Luas wilayah
 
Cilacap (sebagian wilayah), Tasikmalaya, kuningan selatan, Garut, Majalengka selatan, Sumedang dan Subang Selatan.
 
Suku sunda kuno belum mengenal bahasa sunda tingkatan, adapun sudah mengenak bahasa sunda tingkatan pada abad 15 masehi.
 
== Agama ==