Sureq Galigo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Colliq Pujie hidup di tahun 1800-an, atau abad ke-19, bukan 13 atau 15
Latar belakang dan usaha pelestarian: Perubahan informasi: Naskah ini tidak bisa dilacak lebih tua dari abad ke-18. Penyalinnya, Colliq Pujié, hidup di abad ke-19. Harus dibedakan antara tahun penulisan naskah dengan latar cerita di dalamnya.
Baris 6:
 
== Latar belakang dan usaha pelestarian ==
AdaEpik dugaanini pulaberisi bahwacerita epikyang iniberlatar mungkinbelakang lebihkerajaan tuaLuwu danpada ditulisabad sebelumke-15.<ref epikname=":0">{{Cite [[Mahabharata]]book|last=Liebner|first=Horst dari [[India]]H.|date=2003|title=La Galigo: Menelusuri jejak warisan sastra dunia|chapter=Berlayar ke tompoq tikkaq: sebuah episode La Galigo|url-status=live}}</ref>{{citationRp|32}} neededNamun isinya sendiri mencerminkan ciri-ciri penulisan pada abad kemudian, misalnya dengan adanya penyebutan istilah Peringgi (''Frank'' atau orang Eropa), yang merupakan penyebutan orang Portugis dalam bahasa Bugis.<ref name=":0" />{{Rp|26}} Isinya sebagian terbesar berbentuk puisi yang ditulis dalam [[bahasa Bugis]] kuno. Epik ini mengisahkan tentang [[Sawerigading]], seorang pahlawan yang gagah berani dan juga perantau.
 
La Galigo bukanlah teks [[sejarah]] karena isinya penuh dengan [[mitos]] dan peristiwa-peristiwa luar biasa. Namun, epik ini tetap memberikan gambaran kepada [[sejarawan]] mengenai kebudayaan [[Bugis]] sebelum [[abad ke-14]].<ref>{{Cite web|title=“I La Galigo” South Sulawesi’s Mythological Epic Poem|url=https://nowjakarta.co.id/i-la-galigo-south-sulawesi-s-mythological-epic-poem|website=NOW JAKARTA {{!}} “I La Galigo” South Sulawesi’s Mythological Epic Poem|language=en|access-date=2022-06-04}}</ref> Dari perbandingan hasil ekskavasi arkeologis, laporan-laporan historis, perbandingan perlengkapan berhias dan barang-barang lain, naskah La Galigo mencerminkan kebudayaan Bugis abad ke-19.<ref name=":0" />{{Rp|33}}
 
Versi bahasa Bugis asli ''Galigo'' sekarang hanya dipahami oleh kurang dari 100 orang.<ref name="Rothstein 2005" /> Sejauh ini ''Galigo'' hanya dapat dibaca dalam versi bahasa Bugis aslinya. Hanya sebagian saja dari ''Galigo'' yang telah diterjemahkan ke dalam [[bahasa Indonesia]], dan tidak ada versi lengkapnya dalam [[bahasa Inggris]] yang tersedia.<ref name="Arnold 2004" /> Sebagian manuskrip ''' La Galigo''' dapat ditemui di perpustakaan-perpustakaan di [[Eropa]], terutama di [[Perpustakaan]] ''[[Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde]] [[Leiden]]'' di [[Belanda]]. Terdapat juga 600 muka surat tentang epik ini di [[Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan dan Tenggara]], dan jumlah muka surat yang tersimpan di [[Eropa]] dan di yayasan ini adalah 6000, tidak termasuk simpanan pribadi pemilik lain.{{citation needed}}
 
Hikayat La Galigo telah menjadi dikenal di khalayak internasional secara luas setelah diadaptasi dalam [[pertunjukan]] [[teater]] ''[[I La Galigo (pentas seni)|I La Galigo]]'' oleh [[Robert Wilson (sutradara)|Robert Wilson]], [[sutradara]] asal [[Amerika Serikat]], yang mulai dipertunjukkan secara internasional sejak tahun [[2004]].